ME AND MY DAUGHTER (Sebuah Refleksi Perjalanan Hidupku)

in hive-103393 •  4 years ago 

Bulan November Tahun ini insya Allah umurku sudah 46 tahun, sebuah perjalanan yang cukup berwarna bagiku yang mungkin bukan siapa-siapa bagi orang lain tetapi bagi keluargaku aku adalah tumpuan harapan mereka karena sampai saat ini pula akulah yang berusaha menafkahi dan melindungi mereka

IMG20210321071926.jpg

Foto Putri Kecilku Alvira Ramadhani

Ya…..walaupun mungkin masih jauh dari makna ideal aku berusaha semampuku tuk membahagiakan mereka dengan profesiku hanya sebagai seorang ASN di Pemerintah Kabupaten Aceh Utara.
Aku berusaha menafkahi mereka dengan rezeki yang kuperoleh dengan cara Halal karena aku yakin itulah yang terbaik yang harus dilakukan oleh seorang Kepala keluarga (bukan sok-sok-an lho ya……).

Karena memang kita hidup ini kan hanya sebuah perjalanan singkat tempat kita mempersiapkan bekal untuk perjalanan yang panjang menuju alam abadi. Mudah-mudahan kita semua kembali ke rumah kita yang sebenarnya yaitu SURGA…….namun bila memilih jalan yang salah bisa saja kita kesasar, alih-alih balik kesurga, eh malah nyasar ke neraka, na’uzubillah min zalik…..

Sekitar 3 tahun yang lalu aku mulai berfikir dimana posisiku saat ini dalam aspek spiritual maupun kehidupan pribadiku sebagai kepala keluarga juga sebagai insan manusia, apakah aku sudah melaksanakan tugasku secara maksimal?. Kalo di lihat dari profesiku saat itu aku sudah menduduki Jabatan Eselon III dengan posisi sebagai kepala bidang di salah satu dinas di Kabupaten Aceh Utara selama 5 tahun yang lalu (berarti sekarang sudah 8 tahun) dan aku berusaha bekerja secara jujur walaupun itu sangat berat dan membebaniku di tengah suasana serta kondisi kerja yang kita maklumi bersama sekarang yang penuh intrik, konspirasi dan sebagainya (Bukan maksud mengeluh…..namun begitulah yang aku lihat dan rasakan).

Di tengah-tengah kegalauanku itu aku mulai menyusuri jalan spiritual dengan banyak-banyak merenung dan membaca hal-hal terkait kehidupan dan agama. Aku mulai sering menonton video-video yang bermuatan agama dan motivasi hidup dan kehidupan. Dan salah satu tokoh yang jadi inspirasiku adalah seorang budayawan yang bernama Emha Ainun Najib yang sering dikenal sebagai Cak Nun bahkan sekarang banyak yang memanggilnya Mbah Nun karena beliau mulai sepuh. Perjalanan hidup Cak Nun sendiri merupakan jalan berliku dimana beliau berasal dari sebuah keluarga besar dengan jumlah saudara kandung yang lumayan banyak dan pernah berada pada satu titik nadir dari segi ekonomi. Untuk makanpun ibunya beliau harus menjual satu-satu perabotan rumah tangga bahkan loteng rumahnya terpaksa dijual agar bisa makan.

Namun berkat kesabaran dan ketabahan beliau bisa terus menjalani kehidupannya sampai beliau menjadi salah satu aktivis yang punya peranan penting pada saat reformasi yang puncaknya adalah lengsernya soeharto yang sudah berkuasa selama 32 tahun.

Setelah Soeharto turun dan berjalannya reformasi kenyataan yang beliau lihat jauh dari harapan dan cita-cita reformasi itu sendiri dimana bisa di ambil kesimpulan bahwa motivasi sebagian besar aktivis yang melakukan demonstrasi dulu yang sekarang sudah berganti menjadi penguasa atau berada dilingkar kekuasaan bukanlah karena Soeharto melakukan KKN karena faktanya sekarang mereka lebih brutal melakukan praktik KKN tetapi yang sebenarnya adalah Mengapa Soeharto aja yang bisa KKN, kita pun bisa, begitulah kira-kira kesimpulan kita kalo melihat praktik dan tingkah laku para elit sekarang yang dulunya protes besar-besaran untuk menggulingkan Soeharto.

Melihat itu Cak Nun memilih jalan sendiri dengan meninggalkan semuanya dan berusaha berbuat dan berkontribusi terhadap pembangunan bangsa lewat jalan yang banyak orang tidak tertarik dengannya.

Beliau membentuk grup Kiai Kanjeng karena latar belakang beliau sebagai seniman dengan berkeliling kampung menebar sholawat dan motivasi hidup lewat music dan kesenian hingga sampai saat ini beliau menjadi salah satu tokoh yang diperhitungkan bahkan presiden dan elit-elit politik berkali-kali mengundang beliau ke istana namun beliau tidak mau karena beliau tidak ingin jalan yang sudah dirintisnya dalam membangun karakter masyarakat khususnya para pemuda-pemudi harapan bangsa ke depan terkontaminasi oleh kepentingan politik sekelompok orang dan elit. Bahkan untuk undangan acara ceramah dan sholawatan beliau membatasi hanya memenuhi undangan pada tingkat Kabupaten saja sedang untuk provinsi apalagi nasional beliau memilih tidak.

Salah seorang guru beliau yang meninggal beberapa hari yang lalu yang bernama Umbu Landu Paranggi yang juga seorang seniman Yogya asal Nusa Tenggara (sumba Timur) yang juga memilih jalan hidup berbeda dengan kebanyakan orang dengan meninggalkan kehidupannya sebagai seorang bangsawan yang memiliki fasilitas dan kekayaan yang berlimpah yang akhirnya bahkan untuk gubuk tempat tinggalnya di ujung perkampungan dibuat oleh masyarakat disekitar kampung tersebut.

Melihat perjalanan dan jalan fikiran kedua orang diatas menjadikan aku banyak merenung tentang jalan hidupku sendiri dimana hampir semua penyampaian dan sikap hidup Cak Nun “Tune” di otakku yang memang aku sangat tertarik dengan filosofi atau filsafat.

Akupun sering menyempatkan mengikuti pengajian-pengajian yang ada dikampungku setelah aku memilih pulang kampung dan tinggal menetap di kampung halamanku di Matangkuli. Lagian kantor Bidang Keswan tempat aku bekerja juga sudah pindah ke Lhoksukon sehingga bila aku terus tinggal di Lhokseumawe tentu aku akan lebih sering menghabiskan waktuku di jalan pulang-pergi Lhokseumawe-Lhoksukon (jadi ingat lagu Meusyen U Gampong nya Syah Loetan he..he....).

Salah satu pengajian yang aku ikuti adalah pengajian di Dayah Ashabul Yamin yang di pimpin oleh Tgk. H. Abubakar Usman yang lebih di kenal dengan Abon Bunie dan aku sudah menjadi jamaah di pengajian beliau yang diberi nama Jamaah Pengajian Tastafi Plus dengan jamaah yang berjumlah lebih dari 5000-an orang.

Dari kegiatan pengajian tersebut aku banyak mendapatkan pencerahan tentang makna hidup dan kehidupan dan tugas kita sebagai umat manusia di muka bumi. Berkaca pada aktifitasku di pemerintahan dengan kondisi yang sama-sama kita maklumi sekarang akhirnya akupun memilih meninggalkan posisiku sebagai Eselon III di dinas dengan mengikuti Ujian Kompetensi untuk beralih ke Jabatan Fungsional Medik Veteriner dan Alhamdulillah dari sebagian banyak yang mengikuti ujian tersebut di seluruh Indonesia aku adalah salah satu yang lulus. Sehingga akhirnya aku resmi beralih ke jabatan baru sebagai Medik Veteriner madya.source

Aku mempunyai 3 orang anak, 1 orang anak laki-laki dan 2 orang anak perempuan dengan satu istri (belum kepikir nambah istri lho ya….biar nambah si Sakinah, si Mawaddah dan si Rahmah….he…he…..).

Anakku yang bungsu adalah seorang anak perempuan yang lahir di Lhokseumawe pada 14 Juli 2015 lewat Operasi Cesar dan sekarang sedang bersekolah di TK di Kampungku. Dia merupakan anak yang sangat berbeda karakternya dengan kakak dan abangnya dimana dia sangat aktif mobilitasnya dan setelah kuperhatikan sepertinya dia memiliki kecerdasan kinestetik (Kinesthetic Intelligence) yang dominan.

Hampir tidak pernah aku lihat dia diam bahkan lebih sering lari daripada jalan dan selalu aktif serta lebih menyukai aktifitas fisik dibandingkan aktifitas lainnya. Kesehariannya diisi dengan bermain dengan saudara-saudaranya dan juga denganku sebagai ayahnya serta sangat dekat denganku yang kadang kala membuatku kewalahan karena dia selalu ingin selalu terlibat dengan aktifitasku, misalnya ketika aku membuat kolam koi sendiri dimasa Work From Home tahun lalu yang bermula dari permintaannya, Buat kolam lah yah…..!begitu pintanya. Akupun mencoba membuatnya sendiri dengan modal tutorial di Youtube dan akhirnya jadi sebuah kolam tempat aku dan anakku itu sering menghabiskan waktu bersama.

IMG20210424075836.jpg

Aku dan Putri Kecilku di Kolam Ikan

Dia selalu ingin ikut membantu walaupun seringnya malah membuat pekerjaanku tambah lama bahkan rusak. Pernah juga tanganku sampai terkena martil sampai biru (hematoma) yang tidak hilang sampai lebih 2 minggu ketika aku membuat kandang ayam untuk ayam siam koleksiku.

Juga sewaktu aku membuat stepping stone di taman dan menanam serta merawat rumput jepang dan juga bunga-bunga lainnya. Hampir tiap hari rutinitasku merawat burung, ikan di kolam, ayam serta taman di depan rumah selalu ada dia ikut nimbrung.

IMG20200922075832.jpg

Aku dan putriku siap Ke Kantor dan Sekolah

Walaupun kadang agak menyusahkan aku menyadari bahwa aku harus mendidik anakku itu dengan aktifitas yang menyenangkan dan membentuk karakter serta mengoptimalkan bakat yang dimilikinya.

Bahkan dia sudah minta ikut latihan Beladiri Hapkido sejak dia berumur 4 tahun karena aku merupakan praktisi dan pioneer Beladiri Hapkido Di Kabupaten Aceh Utara. Begitu juga dengan kakak dan abangnya yang juga sebagai atlet Beladiri Hapkido. Mungkin karena dia sering melihat aku dan abang serta kakaknya latihan baik di rumah maupun di Dojang sehingga membuat dia ingin berlatih juga.


video dokumen latihan latihan putri kecilku

viera-3.jpg

Foto anakku lagi latihan, diedit dengan aplikasi microsoft paint

Sampai saat ini kadang aku masih menganggap dia adalah “putri kecilku” dan akupun masih sering bermain dan bercanda dengannya disetiap aktifitasku. Entah sampai kapan aku merasa demikian yang pasti aku tidak bisa menyetop waktu bahkan tidak boleh melakukannya karena dia punya hak untuk menjadi dewasa dan menjalani kehidupannya sendiri suatu saat nanti. Tugasku sekarang adalah mendidiknya dengan penuh kasih sayang, membentuk karakternya menjadi manusia yang baik dan berguna bagi bangsa dan Negara serta agama dan memberikan bekal terbaik baginya dalam menapaki masa depannya nanti dengan mengasah bakat dan minatnya secara optimal karena aku adalah laki-laki pertama dalam kehidupannya dan punya tanggung jawab terhadap masa depannya nanti.

IMG20210122163134.jpg

Foto sambil Spilt

IMG-20210117-WA0032.jpg

Bergaya dengan jilbab baru

IMG20200801112157.jpg

Putri kecilku di Wisata Sawah Peunteut

Semoga engkau bisa mencapai cita-citamu nanti nak….begitu harapanku dan juga doaku disetiap doa yang ku panjatkan ke haribaan Tuhanku………..Allahumma Aamiiin…….

Terima kasih @anroja, @radjasalman, @heriadi, @el-nailul, @nazarul, @muzack1, @ernaerningsih, @ayijufridar, @nadilchairi dan kawan-kawan semua.....steemit jadi rumah baru bagi saya....

Salam Hangat

steem.jpg

Authors get paid when people like you upvote their post.
If you enjoyed what you read here, create your account today and start earning FREE STEEM!