The Diary Game, Better Life: 26 mei 2021

in hive-103393 •  3 years ago 
Salam sahabat steemian. "Selamat pagi jiwa-jiwa optimis, kesulitan yang kamu hadapi hari ini akan membantumu sukses di masa depan."

Rabu, [26/05]. Tepat di pagi hari ini tanggal di dalam kelender yang berwarna merah dikarenakan hari raya waisak tiba. Dengan riang hati semua siswa menugggu keliburan walaupun hanya dalam waktu sehari hehe, tetapi hari libur adalah masalah bagi ku dan @firyfaiz yang pertama, kami tidak dapat berjumpa untuk berbobrok bareng yang kedua kami tidak mendapatkan uang jajan.

Tidak lain yang memanggil-manggilku adalah kerjaan yang menumpuk sudah berkoar-koar. Ini yang membuat ku bosan berada di rumah tapi aku sangat ikhlas membantu ibu walaupun sekolah lebih nyaman. Kompor juga sudah menunggu ku dan ibu untuk menghidupkannya, tidak lama setelah aku berberes rumah segera Saja aku mengajak ibu memasak untuk makan siang.

Sedikit terlambat aku mendapatkan berita bahwa air laut yang biasa kami sebut "Pantai Ujong Blang" sangat-sangat pasang bukan lagi pasang tetapi juga sekitaran pukul 10 kurang lebih air laut sudah naik ke bahu jalan cukup disayangkan rumah-rumah warga yang berada tepat di pinggirnya telah dimasuki banyak airr yang baik hati. Tidak lagi dengan satu atau dua pondok yang di robohkan akibat guncangan yang lumanyan dahsyat sampah-sampah yang berserakan telah di bawa olehnya ke daratan yang berselumak di jalanan.

Pada saat aku menerima Informasi bahwa air laut naik ke daratan aku tidak dibolehi oleh ibu untuk melihat bagaimana keadaannya ibu mengatakan padaku gak boleh dulu kesana lagi huru-hara gini yasudahlah aku hanya bisa melihat sebuah video yang di upload dari status whatsaapku.

Screenshot_2021-05-26-09-29-43-67.png
Foto ini adalah hasil screenshot dari sebuah video.

Screenshot_2021-05-27-09-29-55-06.png

Saat sore hari tiba ombak laut yang membuat air naik telah surut, surut di daratan maksudnya sedangkan di laut masih saja air pasang jangankan untuk membasahi diri untuk membasahi kaki saja sangatlah sungkan. Aku sangat ingin untuk melihat bagaimana keadaan pantai dan akhirnya aku mengajak ibu untuk mengunjungi Pantai Ujong Blang tersebut beruntung saja ibu mau menemaniku melihat keadaan disana yang berselumak dengan bermacam-macam sampah, dan ada juga sebagian pasir laut yang tersisa di jalan sehingga membuat semua orang susah bersepeda motor.

Selesai aku dan ibu melihat suasana pantai ibu mengajakku memutari waduk aku rasa ibu butuh angin alam, terbang burung-burung dengan sekelompoknya untuk mencari makan masing-masing. Di tengah perjalanan aku membawa motor Secara perlahan dengan kecepatan 40 km/h yang tiba-tiba aku menemukan 3 orang anak yang sedang menginjakkan kaki di air waduk tersebut hati bertanya-tanya apa yang sedang mereka lakukan, aku pun bertanya dengan nada lembut memang sosok amel orang yang sangat lembut hehe. Mereka menjawab "cari kepiting" ouh ternyata mereka sedang mencari kepiting kecil-kecil, sis. Dan aku juga tidak berdiri lama langsung saja aku kembali gerak dengan mengucapkan kata- kata "semangat yaa carinya".

IMG_20210526_154230_643.jpg
Bocil yang sedang mencari kepiting kecil-kecil.

Hingga akhirnya aku segera mengajak ibu duduk di Taman Riyadhah yang bertempatan Jl. Merdeka, Kuta Blang, Banda Sakti, Kota Lhokseumawe, Aceh 2,0 km. Menikmati pemandangan yang indah dan pepohonan yang lumanyan tumbuh besar-besar begitu dinginnya di tempat tersebut. Membuatku nyaman sehingga ada rasa tidak ingin pulang.

IMG_20210526_161804_731.jpg
Taman Riyadhah Lhokseumawe.

Perut mulai lapar sate sudah berbayang-bayang di kepalaku tidak menunggu lama lagi aku mengajak ibu untuk membelinya. hujan mulai jatuh dengan rintik rintik langit juga sudah lumanyan berawan sehingga mengakibatkan mendung aku berpikir ini bakalan hujan deras tak lama kemudian di tengah perjalanan hujan mulai membasahi kepalaku dengan sangat deras hujan turun menguyur tubuhku dan ibu, tidak berlama-lama lagi mata pun sudah mulai merem karena air hujan yang jatuh ke wajah cukuplah pedih.

IMG_20210526_172028_935.jpg
Kedai sate yang terletak di pinggir jalan.

Perjuangan sekali membeli sate bersama ibu apapun cerita sate harus dapat disantap hingga akhirnya aku dan ibu sampai di sate padang bumbu kacang depan Spbu hehe. Lumanyan lama aku duduk di kedai sate tersebut disebabkan hujan yang mengguyur tidak bisa membuatku sampai ke rumah, sangat menggigil rasanya tanpa jaket hujan yang sangat deras membasahi tubuhku aku mengira mungkin esok aku sakit ternyata tidak Allah masih memberiku kekuatan.

lumanyan lama Aku bersama ibu di pinggir jalan yang bertempatan di kedai sate hujan pun sudah lumanyan reda langsung aku bergerak untuk bergegas pulang ke rumah dengan jalanan yang licin karena kebasahan hujan dan cuaca yang dingin. Begitu sampai ke rumah tidak berlama-lama lagi tempat yang pertama aku tuju adalah kamar mandi untuk mengganti semua pakaianku yang telah basah karena hujan, sate juga sudah tidak sabar lagi untuk disantap sampai kertasnya juga sudah layu dan aku pun memanggil ibu untuk menyantap sate yang sudah kami beli dengan penuh perjuangan.

Disaat maghrib tiba seperti biasanya aku melaksanakan kewajiban kita sebagai umat islam aku menunaikan sholat maghrib berjamah bersama keluarga yang seusai itu kami mengaji selembar/dua lembar Al qur'an. Malam yang membosankan membuatku tidak tau harus buat apa hingga akhirnya aku berkeluh kesah bersama ibu dan menyelesaikan tugas sekolah yang belum selesai. Aku berharap esok hari akan menjadi lebih baik lagi dari hari ini.

Mohon bimbingannya para orang-orang hebat!!

Authors get paid when people like you upvote their post.
If you enjoyed what you read here, create your account today and start earning FREE STEEM!
Sort Order:  

Sate pertamina:)

Sebuah Kenangan yang konyol😅

Postingan ini telah dihargai oleh akun kurasi @steemcurator08 dengan dukungan dari Proyek Kurasi Komunitas Steem.

Selalu ikuti @steemitblog untuk mendapatkan info terbaru.

@ernaerningsih.