Demi membantu sesama dan menjaga kesehatan tubuh, sangat dianjurkan untuk mendonorkan darah, tapi bagi segelintir orang sangat takut akan jarum suntik, mendengar jarum suntik saja sebagian orang akan ciut nyalinya, ini bukan cerita fiktif untuk mendramatisir perilaku manusia saat berhadapan dengan jarum suntik. Tapi ini nyata terjadi di tengah-tengah masyarakat kita.
Saya masih ingat dengan almarhum Ayah saya semasa hidupnya sangat takut dengan jarum suntik. Pernah suatu ketika, saat beliau berkunjung ke rumah saya dengan kaki pincang, saya menanyainya kenapa dengan kakinya. Beliau menjelaskan bahwa kemarin saat membersihkan halaman belakang rumah tertusuk dengan kawat berkarat yang dijadikan pagar halaman belakang rumahnya. Sehingga kakinya menjadi bengkak dan sakit. Saya segera mengajaknya ke rumah sakit yang tidak jauh dari rumah saya, karena saya yakin beliau tertusuk dengan kawat yang berkarat sehingga berpotensi akan menyebabkan tetanus. Tapi dengan sigap ayah saya menjelaskan bahwa beliau sudah mengeluarkan semua darah kotor yang terkena kawat berkarat tersebut sehingga tidak perlu lagi di suntik obat anti tetanus.
Dan beliau juga menjelaskan bahwa saat itu kakinya sudah sembuh dan beliau berjalan dengan tidak pincang lagi untuk memperlihatkan kepada saya bahwa beliau sudah sembuh. Saya tahu itu alasan beliau saja, karena beliau sangat takut dengan jarum suntik yang akan dimasukkan obat anti tetanus dan disuntik di kakinya yang sakit.
Begitu juga dengan cerita sebagian orang saat ke bagian pengambilan darah untuk donor darah (Unit Transfusi Darah) di rumah sakit atau di kantor Palang Merah Indonesia (PMI), saat mereka butuh darah untuk keluarganya dan petugas di sana dengan meminta kesediaan mereka agar mau menyumbangkan darah, mereka akan mencari seribu alasan untuk menolaknya dengan berpura-pura kurang sehat atau mengatakan sering begadang dalam beberapa malam terakhir sehingga kondisi tubuhnya kurang fit. Malah ada yang ciut nyalinya dan tubuhnya gemetar.
Tapi itu lain ceritanya bagi kami yang sudah sering melakukan donor darah secara rutin. Melakukan donor darah bagi kami sudah seperti kebutuhan. Karena selain membantu orang lain, juga bermanfaat untuk menjaga kesehatan tubuh kita salah satunya adalah menurunkan risiko terjadinya kanker dan dapat membantu membakar kalori dalam tubuh.
Petugas sedang memasukkan jarum suntik ke pembuluh darah di lengan Aseng untuk mengambil darahnya yang didonorkan
Hari ini, saya dan teman-teman kembali menyambangi UTD (Unit Transfusi Darah) Rumah Sakit Teungku Chik Ditiro Sigli, yang jaraknya hanya sekitar 50 meter dari tempat saya bekerja untuk melakukan donor darah. Karena menurut kabar yang kami dapat dari petugas di sana beberapa hari yang lalu, dalam minggu ini di Sigli dan sekitarnya sedang krisis darah golongan darah O dan B.
Saat petugas mengambil darah dari pembuluh darah di lengan M. Isa
Sehingga kami tergerak untuk melakukan donor darah hari ini, saya sendiri memiliki golongan darah B (Rh +), sedangkan teman-teman saya yakni Muhammad Isa dan Aseng memiliki golongan darah O (Rh +). Sebelum dilakukan proses transfusi darah, mereka terlebih dahulu menanyakan data kami dan kalan terakhir mendonorkan darah, tujuannya untuk mencocokkan dengan data yang tersimpan di file mereka.
Saat proses pengambilan darah
Setelah dipastikan kesiapan kami untuk mendonorkan darah, kami dilakukan pengukuran tekanan darah dan mengambil sampel darah untuk dilakukan validitas dengan mesin khusus. Tujuannya untuk memastikan agar darah yang kami donorkan dalam kondisi baik (tidak terdapat zat racun yang membahayakan penerima donor darah).
Darah yang sedang terisi di dalam kantong khusus saat berlangsungnya proses donor darah
Kemudian kami berbaring di tempat tidur khusus yang telah disiapkan dan petugas membersihkan bagian lengan dengan desinfektan dan memasukkan jarum suntik ukuran besar untuk menyedot darah dari tubuh kami. Perlu waktu sekitar 10 agar darah terisi penuh satu kantong khusus dengan isi darah sekitar 500 mg. Setelah kantong darah terisi penuh, petugas mencabut kembali jarum suntik. Dan proses donor darah pun selesai.
Terimakasih kepada @steemcurator01 dan @steemcurator02 yang selalu mendukung konten yang berkualitas dan sesuai aturan
Post ini di atur power up 100%
Share ke Twitter:
Link tweet: https://twitter.com/jaluphwie/status/1339231312654176257?s=19
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Alhamdulillah beberapa hari yang lalu saya sempat mendonorkan setetes darah untuk kemanusiaan
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Itu tindakan sangat mulia bang. Karena sekarang kita kekurangan stok darah.
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Ternyata salah satu manfaat mendonorkan darah kita, bisa menurunkan risiko terjadinya kanker dan dapat membantu membakar kalori dalam tubuh. Semoga bisa memotivasi yang lain setelah membaca postingan ini. Terima kasih infonya, sangat bermanfaat 👍🙏🏻
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Yup, benar sekali bu.
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit