Hallo Steemian!
Sabtu yang normal..
Aku bangkit dari alam mimpiku di pagi hari lalu di lanjutkan dengan pembelajaran disekolah.
Hmm..
Pagi ini cukup normal, tidak terlalu panas namun juga tak mendung, hanya langit cukup berawan.
Jika saja temanku tidak ribut dengan kesabarannya yang lelah menunggu jemputan dariku, mungkin aku akan terlelap sampai waktu sholat Dzuhur tiba.
(ini akibat ajakan temanku untuk bermain Game sampai mengharuskan aku terlelap di jam 2 pagi).. huft..
Segera ku bangkitkan tubuh malasku bersiap menuju sekolah, dengan menyiapkan buku pelajaran dan pakaian yang tersangkut di Bali pintu.
Mood ku bertambah buruk dengan jilbab kusut yang membuat aku ketika memakainya seperti orang yang tidak memiliki setrika dirumah.
Alhasil dengan 20 menit yang tersisa sebelum bel masuk berbunyi, aku menyetrika jilbab kusut itu seadanya.
Ku segerakan diri menuju sekolah melihat waktu semakin tidak memungkinkan aku sampai pada sekolah tepat waktu, di tambah aku juga harus mampir kerumah temanku yang meminta tumpangan untuk berangkat sekolah.
"mendadak jadi Valentino Rossi mengxixiix"..
4 mata Pelajaran dimulai dengan khidmat seperti biasa, hanya ketika saat jam istirahat Harum sate Padang memanggil ku untuk membeli nya dan mengizinkan ia menetap di lambungku..
Namun hal yang tidak menyenangkan nya ialah pada bagian mengantri untuk mendapatkan sate lezat tersebut.
Sekolah yang menutup kantin membuat siswa/i mau tidak mau harus berdesakan pada gerobak yang selalu stay tune di lorong sempit dari balik laboratorium IPA dan di batasi dengan pagar sempit.
Di tambah hari yang begitu panas dan desakan dari lorong sempit dan suara bising murid" yang berebutan untuk mendapatkan jajanan mereka.
Aku tetap kokoh menunggu antrian sate Padang bumbu kacang itu biarpun panas yang begitu menusuk otak dan telinga ku yang terasa terbakar.
Namun hal itu dikalahkan oleh rasa lapar pada perut yang belum terisi sejak tadi pagi.
Setelah mendapat jajan yang aku inginkan aku segera kembali ke kelas, dan tiba dengan teman" ku yang baru saja menyelesaikan santapan makanan mereka. Dan aku yang hanya bisa 'sangak' sembari menyantap makananku sendiri. Jam istirahat telah terlewatkan dengan antrian tadi.
Pada jam terakhir, ialah mata pelajaran yang akan di terangkan oleh Walikelas ku Bu Laila. Namun waktu kami habiskan dengan berbagi cerita semenjak 1 bulan tidak bertemu, dan kami juga memutuskan untuk melakukan rocker pada meja setiap siswa karena beberapa protes silau dengan posisi yang mereka tempati, membuat mereka terkadang sulit untuk melihat papan tulis di depan.
Ntah bagaimana bisa aku berakhir duduk di bagian paling depan di hadapan guru bersama teman sayang yang ehmm pintar, begitu berbeda dengan sahabat yang menjadi teman sebangku aku sejak duduk di kelas 1, teman menyenangkan yang selalu memancingku untuk berbicara, bermain dan tertawa dengan tingkah konyol kami bersama..
Waktu menunjukan saatnya melaksanakan sholat dzuhur, notifikasi di handphone aku mengalihkan perhatian aku. Dimana itu adalah pesan WhatsApp dari kakak pelatih paskibraka ku yang menyuruhku untuk segera menemui nya. Ia berkata ada berapa hal penting yang perlu ia bicarakan.
Dan aku mulai melangkahkan kakiku jatah kantor guru untuk menemuinya.
Setelah berbicara hal penting yahh aku tidak perlu menceritakan isi pembicaraan itu😅.. bel pulang telah berbunyi.
Namun aku tidak langsung kembali ke rumah karena aku dan beberapa temanku berencana untuk menjenguk salah seorang teman sekelas kami yang baru saja selesai melakukan operasi dan kini tengah rawat inap di rumah sakit Kesrem Lhokseumawe.
Pada pukul 2 akhirnya aku meminta izin pada temanku yang tengah sakit untuk kembali lebih awal karena aku harus melanjutkan kegiatan ekstrakurikuler ku di sekolah, yakni paskibraka.
Ku tambah kecepatan 80km pada kendaraan ku untuk dapat tiba di rumah lebih cepat, berlari Makai asal baju olahraga dan kembali membawa diriku ke sekolah. Ketika aku tiba, ternyata teman² ekstrakurikuler paskibra telah tiba dan tengah melakukan pemanasan dengan melakukan lari 10 kali putaran lapangan basket sekolah. Setelah mendapat izin untuk masuk kedalam barisan dari kakak pelatih aku pun mulai berlari 10 putaran seperti teman² lainnya.
Pada pukul 4 kami mengakhiri latihan tersebut, pertemuan pertama yang kami lakukan setelah 1 bulan penuh off dari kegiatan tersebut.
Sebelum sampai di rumah, gerobak somai 3 dara selalu mengalihkan fokusku pada jalanan raya, alhasil aku pun mulai mengeluarkan uang Rp5.000 untuk membeli Mie Somai tersebut. Untuk mengisi perutku yang mulai terasa lapar.
Hari ini terlewat dengan begitu melelahkan, namun itu bukanlah hal yang harus membuat kita mengeluh seolah kita memiliki lari yang paling buruk dan melelahkan didunia ini. Jadi.. jangan pernah mengeluh ya! Xixiix
Postingan ini telah dihargai oleh @steemcurator08 dengan dukungan dari Proyek Kurasi Komunitas Steem.
Ikuti @steemitblog untuk mendapatkan info tentang Steemit dan kontes.
Anroja
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit