Para peserta yang menjadi kandidat juara berdatangan di Aula Kampus Bukit Indah, Lhokseumawe.
Pengumuman pemenang lomba menulis artikel bertema “Harapan Perubahan Aceh” yang diselenggarakan UPT Kehumasan dan Hubungan Eksternal Universitas Malikussaleh kami persiapan dengan baik.
Kami menyelenggarakan sejumlah rapat baik internal maupun dengan pihak Mubadala Petroleum, Premier Oil, dan SKK Migas sebagai pendukung. Kami sepakat menggelar kegiatan secara online untuk para pendukung dan offline untuk para pemenang. Kegiatan kami pusatkan di Aula Cut Meutia di Kampus Bukit Indah, Lhokseumawe.
Meski sudah dipersiapkan dengan baik antara lain dengan membahas detail dalam rapat dan membuat gelada bersih, tetap masih ada kekurangan yang tidak bisa kami hindari yang diakibatkan oleh teknologi.
Selain berlangsung secara tatap muka, kami juga menggelar acara di aplikasi Zoom dan kanal YouTube Unimal TV. Ternyata internet dan fasilitas yang ada tidak mendukung.
Panitia harus bekerja keras menggunakan gadget agar para pendukung di Jakarta bisa melihat semua sudut dengan jelas.
Acara itu kami tayangkan dalam tiga bagian secara tatap muka, di kanal YouTube, dan melalui aplikasi Zoom. Ternyata perangkat laptop yang ada dan kekuatangan jaringan internet tidak mampu meng-handle ketiganya sekaligus. Padahal, sehari sebelumnya tidak ada masalah dengan perangkat dan jaringan yang ada.
Ini menjadi bahan evaluasi kami agar kekuatan jaringan internet bisa diandalkan dan perangkat laptop yang ada harus diperbaharui. Sayang sekali, beberapa pendukung yang mengikuti dari aplikasi Zoom tidak bisa online.
Acara pengumuman dikemas dengan menarik. Selain ada musik unplugged yang dibawakan @kemal13 dkk, juga ada pembacaan puisi oleh Intan Meutia. Intan yang pernah menjadi juara baca puisi di Universitas Malikussaleh dan di Aceh, membacakan puisi saya berjudul Tumbal Rasa yang masuk dalam antologi puisi Sesapa Mesra Selinting Cinta yang diluncurkan dalam Pertemuan Penyair Nusantara di Kudus, Jawa Tengah, pada 2019 lalu.
Selain acara musik unplugged, pengumuman pemenang juga diwarnai dengan pembacaan puisi oleh Intan Meutia, mahasiswa Universitas Malikussaleh yang pernah menjadi juara Aceh. Intan membaca puisi karya saya berjudul Tumbal Rasa yang dimuat di antologi puisi Sesapa Mesra Selinting Cinta.
Kami para dewan juri juga ikut menerima piagam penghargaan dari Rektor Universitas Malikussaleh, Dr Herman Fithra Asean Eng.
Baru kali ini saya mendengarkan langsung pembacaan puisi saya sendiri. Sebelumnya, saya sudah menjelaskan kepada Intan di bagian mana ia harus menaikkan suaranya dan di bait mana yang harus rendah. Setelah acara, ada beberapa koreksi yang saya sampaikan, termasuk musik pengiring yang terlalu besar volumenya.
Begitulah. Untuk mendapatkan tone yang bagus dalam membaca puisi harus dilakukan beberapa kali. Tidak bisa langsung mendapatkannya.
Para pemenang untuk kalangan siswa datang Sukma Bangsa Lhokseumawe dan Sukma Bangsa Pidie. Mereka sapu bersih semua juara, kecuali untuk juara favorit yang diraih SMA Modal Bangsa Lhokseumawe dan sejumlah sekolah lainnya di wilayah Aceh.
Juara dari Pidie datang ke tempat acara, sedangkan juara yang dari luar Aceh Utara dan Lhokseumawe lainnya, hadiah dikirim.
Saya sedikit kecewa dengan juara dari kategori mahasiswa karena tidak ada yang datang. Padahal, ada di antara mereka yang berasal dari Lhokseumawe.
Pemenang dari kategori siswa, ketiganya dari SMA Sukma Bangsa. Dua dari Lhokseumawe dan satu dari Sukma Bangsa Pidie.
Saya ikut menyerahkan hadiah kepada pemenang dari kalangan siswa.
Harusnya mereka bisa datang karena hadiahnya lumayan besar. Tapi saya tidak tahu mengapa mereka tidak hadir karena tidak memiliki kontak dengan mereka. Ada panitia lain yang memiliki nomor kontak mereka untuk mengabarkan informasi pemenang.
Acara berakhir sampai pukul 12:30, tetapi saya berada di lokasi sampai menjelang sore untuk membereskan berbagai urusan. Setelah selesai, saya balik ke Kampus Lancang Garam dan seusai magrib baru pulang ke rumah.
Di rumah, saya menulis berita kegiatan hari ini dan membuat postingan untuk Steemit.[]
Bersama lima pemenang favorit dan panitia yang menyerahkan hadiah.
Seluruh panitia berfoto dengan Rektor.
Pak Rektor diwawancarai wartawan seusai acara.
Meu temeng ek moto baroe sang kali nyoe . . .
😆😆🤣
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Hana pike le keu moto @munawir91. Jinoe pike keu kuliah aneuk mit, hehehehe...
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
SELAMAT
Postingan anda telah mendapat kurasi secara manual dari akun komunitas @steemseacurator.
Terimakasih telah berpartisipasi dalam komunitas Steem SEA
Kami akan sangat berterimakasih jika anda bersedia mendelegasikan Steem Power (SP) anda untuk kemajuan komunitas Steem SEA ini
Salam hangat
Anroja
Link pintas untuk delegasi:
100SP 200SP 500SP 750SP
1000SP 1500SP 2000SP 2500SP 3000SP
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Terima kasih @steemseacurator dan @anroja. Pajan nyanger di Lhokseumawe?
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Insya Allah meunyeu na leupah u Lhokseumawe akan lon hubungi bang. Atau sebalik jih, meunyeu na leupah u banda neu singgah di Meureudu atau Sigli.
Anroja
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Siap @anroja. Nyoe na melintas, lon bi haba. Saleum.
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Sangat mendukung kegiatan yg sangat positif ini... Good luck 👍👍
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit