Saya Punya Ketujuh Tanda, Tapi Tidak Cerdas |

in hive-103393 •  6 months ago 

IMG_9351.JPG
Membawa mahasiswa peserta Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka ke Gunung Salak, Aceh Utara.


Aku membaca sebuah artikel yang memaparkan tujuh tanda diri kita lebih cerdas dari orang lain. Dari ketujuh tanda tersebut, aku memiliki semuanya. Ini bukan klaim atau perasaan narsis, tetapi memang sebuah kondisi yang nyata.

Tapi masalahnya, aku tidak lebih cerdas dari orang lain. Bahkan untuk hal tertentu merasa lebih bodoh dari orang lain, misalnya dengan orang terdekat di sekitarku. Meski di sisi lain, ada bidang-bidang tertentu yang aku kuasai melebihi orang lain dan itu sudah ada sertifikasi atau sudah mendapatkan pengakuan dari pihak lain, misalnya sudah meraih juara di tingkat lokal maupun nasional, bahkan pernah mendapatkan undangan di tingkat internasional.

Salah satunya adalah di bidang menulis. Sampai sekarang, ketika saya bekerja sepenuh waktu sebagai anggota Badan Pengawas Pemilu Kota Lhokseumawe sejak Agustus 2023, menulis tidak pernah saya tinggalkan. Menulis berita kini saya ganti dengan menulis rilis atau siaran pers tentang kegiatan Bawaslu Lhokseumawe kepada wartawan.

Menulis opini di media masa masih saya lakukan, meski tidak selalu menghasilkan uang. Sama seperti menulis di platform ini, keuntungan materi tidak terlalu menguntungkan. Kalau waktu, tenaga, dan pikiran yang saya curahkan untuk menolak di platform ini kemudian saya alihkan untuk menulis cerpen atau puisi, saya yakin akan lebih memberikan keuntungan secara materi.

Namun, tidak semua kegiatan menulis saya tujukan untuk mendapatkan keuntungan materi.

Kembali ke soal tujuh tanda orang cerdas dibandingkan dengan yang lain, saya memiliki semuanya bahkan untuk tanda tertentu, seperti membaca, saya berada di atas level rata-rata karena setiap hari selalu membaca buku, bukan membaca pesan singkat di sosmed.

Ketujuh tanda yang aku baca di artikel tersebut adalah;

  1. Rasa ingin tahu yang besar
  2. Mudah beradaptasi di lingkungan baru
  3. Meragukan diri sendiri
  4. Suka membaca
  5. Menghargai waktu sendiri
  6. Memiliki simpati dan empati kepada orang lain
  7. Suka tantangan

Nah, kesemua tanda di atas saya punya. Saya memiliki rasa ingin tahu yang besar dan tidak akan pernah berhenti kalau belum terwujud. Dalam hal menulis, dulu saya penasaran mengapa cerpen saya tidak pernah berhasil lolos di Kompas Minggu yang dianggap sangat bergengsi (selain mendapatkan honor yang lumayan tinggi). Saya tidak pernah berhenti mengirim cerpen ke Kompas hingga akhirnya dimuat. Bahkan ada cerpen yang saya tulis dalam sekali duduk dan saya kirim ke Kompas, langsung dimuat.

Dalam enam tanda lainnya, saya juga termasuk. Kawan-kawan dekat saya, keluarga saya, juga paham saya memiliki keenam tanda lainnya. Jadi, harusnya saya lebih cerdas dari yang lain. Tapi ternyata tidak.

Apa yang salah? Riset tersebut atau sesungguhnya ketujuh tanda di atas tidak benar-benar saya miliki atau kadarnya lebih banyak dimiliki orang lain?

Saya tidak tahu. Mungkin Steemian sekalian bisa memberikan masukan? Saya tunggu saran dan kritik di kolom komentar. Terima kasih.[]

Lorong Asa, 13 Mei 2024


5e5016bb-c41b-40eb-acee-f646fac004fa.jpg
Menyerahkan piagam kepada pemenang lomba kisah inspiratif tahun 2022.

Authors get paid when people like you upvote their post.
If you enjoyed what you read here, create your account today and start earning FREE STEEM!
Sort Order:  

Thank you, friend!
I'm @steem.history, who is steem witness.
Thank you for witnessvoting for me.
image.png
please click it!
image.png
(Go to https://steemit.com/~witnesses and type fbslo at the bottom of the page)

The weight is reduced because of the lack of Voting Power. If you vote for me as a witness, you can get my little vote.

Hampir sama,cuma saya tidak suka menulis 😀😁😀😁

Lha, ini menulis, hehehehehe....

Menurut saya orang cerdas itu menguasai bidangnya masing-masing. Seperti Kanda yang sangat kompeten di bidang menulis dan jurnalistik. Malah saya sendiri masih merasa belum apa-apa di bidang yang saya kuasai yaitu radiologi dibandingkan rekan-rekan saya lainnya. Mungkin di Sigli iya, tapi begitu level Nasional kita bisa mengukur diri bahwa sangat jauh tertinggal..😀

Benar, memang ada standarisasi di setiap bidang. Ada orang yang sudah mahir sekali di sesuatu bidang. Tapi ternyata hanya di lingkungan tertentu saja. Nah, mimpi saya mahir dengan level tinggi.

Semoga kita bisa seperti itu, sambil terus menyalurkan hobi di sini, di Steemit.

Mantap Kanda..
Semoga kita terus bisa berbenah untuk lebih baik lagi.. Aamiin..