DALAM beberapa hari terakhir ini, lampu kamar mandi kami rusak. Mulanya kupikir karena bola lampu yang putus, tetapi setelah aku ganti dengan bola lampu baru, tetap tidak mau menyala. Sepertinya, ada kerusakan di bagian dalam fitting-nya. Dan itu aku tidak berani memperbaiki karena tidak ada keahlian di bidang itu.
Untuk memandikan Dek Rafa, saya menyalakan lampu dari gadget yang lumayan terang. Ketika melihat rambut Dek Rafa yang berdiri seperti duri-duri, saya tergerak untuk memotretnya. Setiap pangkas rambut, Dek Rafa selalu berpesan agar ada duwi-duwinya (baca: duri-durinya).
Setelah memandikan Dek Rafa dan dan membantunya memakai seragam TK, aku baru mandi. Dek Rafa terkadang ke sekolah sekalian denganku ke kantor. Untuk hari Jumat, aku harus berangkat lebih awal karena ada tiga kelas hari ini. Jumat adalah hari yang super sibuk buatku.
Siluet Dek Rafa di dinding kamar mandi. Sudah empat hari lampu kamar mandi kami rusak.
Pukul 08:00 WIB, aku mengajar mata kuliah Kecakapan Komunikasi untuk Kelas A1, lanjut dengan pukul 10:00 untuk Kelas A2. Setelah Jumaatan, pukul 13:30 masuk lagi di Kelas A3. Tapi aku sudah membuat kesepakatan dengan mahasiswa untuk masuk pukul 14:00 karena biasanya sedang dalam perjalanan pulang dari masjid.
Hari ini, aku bertambah sibuk karena harus menyiapkan pidato Pak Rektor untuk upacara wisuda Angkatan XXV yang berlangsung selama dua hari, 27-28 Maret 2021. Aku tidak masuk dalam panitia wisuda dan tidak ada orang Humas yang masuk sebagai panitia.
Tapi tugasku menyiapkan pidato Pak Rektor merupakan tugas rutin selama tiga tahun terakhir. Biasanya, aku sudah minta pointers dan data yang akan disampaikan dalam wisuda. Untuk itu, aku harus berkoordinasi dengan pihak terkait untuk melengkapi data, misalnya dengan Biro Akademik, Lembaga Penelitian, dan sebagainya.
Setiap hari Jumat, mengajar Kecakapan Komunikasi di tiga kelas Jurusan Teknik Sipil.
Menyiapkan pidato Pak Rektor menjadi keasyikan tersendiri, sebab harus merefleksikan gaya komunikasi Pak Rektor yang juga suka berpantun dalam pidatonya. Menulis pantun dengan pesan kuat dan bahasa indah, menjadi tantangan tersendiri buatku.
Misalnya, pantun di bawah ini:
Kampus Reuleut Jalan Cot Teungku Ni
Kampus Lancang Garam untuk magister
Selamat dan sukses para alumni
Jaga selalu nama baik almamater
Nah, aku memilih beberapa pantun di akhir pidato untuk dibacakan Pak Rektor sesuai tema. Misalnya, untuk pesan menghormati orang tua dan bentuk prosesi wisuda, aku memilih pantun ini:
Ingat selalu jasa ibu
Modal sukses dunia akhirat
Alhamdulillah kita wisuda drive thru
Semoga lancar dan penuh khidmat
Kampus Uteunkot untuk Fakultas Kedokteran
Kampus Bukit Indah hijau nan asri
Mohon maaf atas semua kesalahan
Kepada Allah kita berserah diri
Setiap hari naik turun tangga ini menuju kantor Humas di lantai dua.
KARENA harus dibacakan besok, aku harus menyiapkan pidato hari ini juga agar ada waktu bagi Pak Rektor untuk mengoreksinya. Harusnya, pidato itu sudah harus selesai dari kemarin atau dua hatri sebelum acara.
Sorenya, aku membahas agenda pelatihan jurnalistik bagi tentara di Platinum Café dengan Bu Dwi Fitri, dosen di Prodi Ilmu Komunikasi. Dia minta aku menyiapkan ToR untuk pelatihan tersebut dan itu membutuhkan waktu karena pidato Pak Rektor belum selesai 100 persen.
Sampai di rumah, menjelang magrib, aku membuat postingan untuk Steemit seperti biasa dan kemudian melanjutkan pidato Pak Rektor. Alhamdulillah, selesai dengan lancar meski aku merasa masih banyak kekurangan.[]
Membahas rencana pelatihan jurnalistik bersama Ibu Dwi Fitri di kafe Platinum.
Mungken itamong Sidom nyan bang @ayijufridar
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Bisa jadi, ka angoh sang sidom nyan, hehehehe....
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Hehehe...
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit