Assalamualaikum..
Semoga kita semua selalu dalam lindungan Allah dan apa pun kebaikan yang kita lakukan senantiasa mendapat berkah dari-Nya. Berjumpa lagi dengan saya untuk membagikan aktivitas saya kepada teman-teman semua. Semoga anda menyukainya.
Membeli mie bekal Dinda
Setiap pagi saya selalu membawa bekal Dinda sekolah. Hari ini seperti biasanya saya menuju ke tempat jualan kak Andri untuk membeli bekal dan saya bermaksud untuk membeli nasi guri. Tapi kata kakaknya tidak ada lagi nasi maka saya membeli mie saja.
Sampai di sekolah TK
Setiba di sekolah saya meletakkan tas dan Dinda menyalami guru yang piket sambil memberikan buku tabungan yang sudah saya masukkan uang di dalamnya.
Karena hari ini keadaan sudah mulai stabil dan tanah di sekeliling pekarangan sekolah tidak lagi lengket, maka hari ini mainnya di luar kelas.
Tapi saya harus mengawasi jika main di luar. Karena guru tak selalu bisa mengawasi anak-anak yang bermain. Permainan jungkat jungkit yang sedikit berbahaya dan ketika anak-anak berlarian. Oleh karena itu saya tidak langsung pulang dan menetap disana sampai jam 8.30 yang menandakan waktunya untuk masuk ke dalam kelas.
Di rumah saya melanjutkan pekerjaan menyuci, dan urusan rumah tangga lainnya yang bisa saya lakukan sebelum tiba waktunya untuk menjemput.
Tidak terasa jam sudah menunjukkan angka 10.30, saya langsung bergegas untuk segera ke sekolah. Disana sudah ada orang tua murid lain yang sudah sampai. Masih ada waktu beberapa menit dan kami mengobrol sambil menunggu anak-anak keluar kelas.
Ikan mujair pemberian tetangga
Jam 17.30 saat saya sedang berbaring di kamar saya mendengar seseorang memanggil nama saya dari luar. Suara itu terasa tak asing lagi. Saya lalu beranjak dan membuka jendela untuk memastikannya. Dia tetangga saya yang datang untuk memberikan ikan mujair dari tambak ayahnya. Tambaknya sedang panen jadi dia membagikan sedikit ikan kepada kami untuk sekali makan. Pemberian orang walau sekecil apapun harus bersyukur.
Sementara Dinda dan ayahnya sedang keluar untuk sekedar jalan-jalan sore. Saya buru-buru untuk segera membersihkannya agar besok tinggal di ambil saja. Beberapa saat kemudian Dinda bersama ayahnya pulang dan membawakan jus jeruk. Setelah itu saya lanjut menyuapi Dinda makan karena nanti malam kami harus ke rumah sakit Kasih Ibu Lhokseumawe untuk menjenguk paman dari pihak ayah mertua saya.
Mengisi bensin
Selesai melaksanakan shalat magrib, saya segera bersiap-siap untuk berangkat. Saya mampir di rumah kakak untuk mengambil masker pada keponakan saya. Sebelum melintas di jalan raya, kami mengisi bensin di pertamini yang berada dekat dengan kampung saya untuk mengantisipasi kehabisan minyak di tengah perjalanan.
Sesaat kemudian setelah pengisian minyak kami melanjutkan perjalanan menaiki titi gantung Trieng Pantang yang menghubungkan ke jalan raya Medan-Banda Aceh. Saya pergi bersama adik dan juga kakak ipar saya yang sedang di perjalanan masing-masing.
Paman saya
Suasana di dalam ruangan
Potret parkiran dari lantai atas
Setiba disana jam menunjukkan pukul 20.03 kami memarkirkan kendaraan dan juga membayar uang parkir seharga Rp3000. Bersamaan dengan itu kakak ipar saya juga baru turun dari motor, sedangkan adik ipar saya sudah duluan sampai tapi masih menunggu kami di luar untuk masuk secara bersama-bersama.
Kami di sambut oleh anak paman kami di parkiran yang kebetulan baru pulang membeli makanan. Paman di tempatkan di ruang ICU karena kondisinya yang sudah parah.
Paman terkena penyakit paru-paru. Merokok adalah salah satu penyebabnya. Untungnya selama 3 hari di rawat paman sudah ada perubahan.
Beliau sudah bisa berbicara walaupun pelan-pelan dan hanya merasakan tenggorokannya yang masih terasa sakit karena urat lehernya yang sedikit bengkak.
Sebelum di bawa ke rumah sakit kami sudah merencanakan untuk menjenguk paman ke rumahnya di Panton Labu hari ini. Tapi karena paman sudah di bawa ke rumah sakit kami bersepakat untuk menjenguknya di rumah sakit.
Saat kami sampai di dalam ruangan tempat paman di rawat, saya bersama anggota keluarga lainnya menyalaminya seraya memohon maaf atas segala kesalahan, paman terlihat terharu dan menangis.
Sekitar 30 menit berada kami memutuskan untuk pulang karena ada tetangga paman yang datang untuk menjenguk. Kami berpamitan turun ke bawah dan suami saya mengambil motor sambil memperlihatkan kertas parkir agar juru parkir percaya bahwa itu motor kami. Lalu saya bersama yang lain pulang dengan arah tujuan masing-masing.
Saat membeli roti bakar
Di simpang mulieng, kami singgah untuk membeli roti bakar selai nanas dan strawberry kesukaan saya dan Dinda. Kami menunggu sedikit lama karena harus mengantri dengan beberapa pembeli lainnya.
Selain roti bakar disini juga menjual burger.
Usai mengantri kami melanjutkan pulang dan setibanya di rumah kami menikmati bersama roti bakar juga burger yang kami beli tadi.
Sekian diary saya kali ini. Terimakasih sudah di membaca.
Terimakasih juga kepada pak @anroja ibu @ernaerningsih juga kepada teman-teman lain yang selalu memberi dukungan kepada saya.
Wassalamu'alaikum..
Postingan ini telah dihargai oleh akun kurasi @steemcurator08 dengan dukungan dari Proyek Kurasi Komunitas Steem.
Selalu ikuti @steemitblog untuk mendapatkan info terbaru.
@ernaerningsih.
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Thankyou 🙏
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit