[Si Kecil: Isak pilu titisan air mata]
Kadang aku begitu menyesali di manapun aku bertamu, begitu banyak yang kau ambil dariku, duhai tuan hanya air mata yang dapat kuhadiahkan untukmu. Kata dewasa yang kau ejakan kepadaku hanya delusi yang tak mampu kunyatakan. Masih kutangisi setiap hal yang pergi dariku, sungguh sulit untukku belajar tidak menangis sebanyak itu. Mereka bilang aku tak boleh melawan, apa yang kulakukan?, mengapa tak boleh melawan?, ya benar aku menjawab "aku melawa". Lucunya, kau tanyakan kediamanku, sudi boleh meminta kuharap aku tuli, buta, dan bisu. Duhai tuan akankah kau simpan memori baik tentang ku?, aku ingin kau ingat layaknya opera yang sering kau tonton, sekalipun aku tak semenarik itu. Aku ingin memiliki kisah denganmu dimana kita menikmati banyak kisah pewayangan di malam hari, mendengarkan seriosa yang menenangkan di malam Minggu, naik kereta yang membawa kita ke suatu tempat sekalipun kita tak tahu akan ke mana, aku ingin mengingatnya.
Ribuan piala kubawa ke hadapanmu duhai tuan, apakah kamu melihatnya?, ingatlah bahwa aku nyata tuan, karena kau membuatku nyata. Kau menjalankan dunia seolah-olah aku tak ada, tidakkah kau lihat tuan?, si kecil ini begitu merindukanmu. Tuan begitu banyak badai kulewati tanpamu, begitu banyak pilu telah mewarnai hidupku. Tuan, aku tidaklah setegar ini, tuan aku tidaklah sejahat itu.
Tuan maaf jika aku begitu enggan melihat kearah mu......
Maaf jika aku begitu merindukan mu......
Tuan....
Kamu telah mengubah caraku mencintai
dan caramu mencintaiku
kini caraku mencintaimu begitu berbeda
mungkin bagian mencitaimu telah berkurang
atau bertambah
"Jika nanti tak bisa kuhirup kebebasan ini, maka tempatkanlah aku di hamparan bunga-bunga dan rumput hijau, ketika kuterbaring kulihat mentari tersenyum kepadaku. Tempatkanlah aku di bawah segala hal yang baik, bersama kebaikan yang akan menyelimutiku. Karna tiada hanyalah untuk kita yang saling menghirup.
[Tuan: Pesan yang tak pernah tersampaikan]
Aku begitu menyesal telah menyakitimu karna hadirku tak pernah ada di sisimu
Aku menyesal harus membiarkanmu berjalan dengan kedua kaki kecilmu di dunia yang begitu kejam
Aku menyesal membuatmu kehilangan cinta
Maafkan aku yang telah menua
Maafkan aku yang dengan tak tahu malunya merindukan mu
Maaf, aku masih merindukanmu.
Jika dipertemukan lagi oleh kenyataan, takkan kubiarkan kau berjalan sendirian, aku ingin merangkulmu di setiap waktu, aku ingin menikmati opera bersamamu, aku ingin menjagamu ditengah badai, aku ingin menggendongmu kemanapun. Nak, di takdir lain aku masih ingin peran yang sama, kuharap padang rumput, hamparan bunga, dan cerahnya mentari terus menemanimu agar kau tak kesepian. Bagiku kau nyata, tak menjadi delusi, apalagi semu.
Bagus sekali kata-katanya, cap jempol untuk @cajria salam kenal ya.
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
terimakasih^^, Salam kenal juga:)
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Sana-sama💝
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Setiap untaian katanya sangat dalam dan tersirat makna.. sangat indah..terimakasih sudah berbagi di sini. Salam kenal😊
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Terimakasih, salam kenal:)
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Sedikit advice edit tagarnya tambah kan di 4 tag pertama poetry dan creativewriting biar dpt vote dr kuratot
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
okee 😄😄
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit