Assalamualaikum semua teman - teman yang bahagia.
Semoga teman - teman bisa selalu sukses dalam menjalani semua kegiatan harian dan selalu dalam keadaan sehat, Aaamiin.
Waktu berjalan begitu cepat, hari juga tak terasa sudah hari kamis. Sebentar lagi kita semua sudah menyambut weekend. Agenda saya hari ini tidak ada yang khusus, hanya ada janji kecil untuk berjumpa dengan teman lama semasa SMA dan Kuliah yang sudah tidak bertemu selama 4 tahun lamanya. Saya membuat janji untuk bertemu pada siang hari bertempat di sebuah warkop yang berada di tengah - tengah kota yaitu warkop Pak Aji.
Setelah tiba di lokasi, saya tiba duluan dibandingkan para teman lainnya. Jadi saya langsung memesan minuman dan membuka laptop untuk mengerjakan sesuatu yang perlu dikerjakan agar waktu kosong tidak terbuang dengan sia - sia. Tak berselang lama, tibalah satu teman saya bernama Tri Boy Haki, dia merupakan seorang guru yang sudah mutasi ke banda aceh. Sebelumnya boy ini masih bertugas di pulau Simeulu yang jaraknya sangat jauh dari pusat kota, harus melalui jalur darat dilanjutkan jalur laut atau jalur udara. Kami berbincang - bincang terkait seputar guru dan zaman kuliah. Banyak hal yang telah berubah dari beliau dari segi fisik dan pola pikir juga. Kemudian tibalah teman saya satu lagi bernama Nazar. Nazar juga dulu sama - sama kuliah di keguruan akan tetapi jurusan bahasa inggris. Saya sudah mengenalnya sejak SMA bahkan SMP juga kami sudah satu sekolah. Sekarang nazar ini beraktivitas sebagai pengusaha kebun sawit. Kebut sawitnya berada di pinggiran kota Nagan Raya. Jadi kami berdiskusi bertiga dan banyak hal kami bahas di dalam percakapan tersebut.
Waktu malam telah tiba, saya pergi bersama keluarga mencari sesuatu untuk mengisi perut dan tempat yang dituju ialah Sate Apaleh. Sate ini berlokasi di depan terminas bus jalan lampeunerut. Saya dan keluarga tiba pada pukul 20.00, tidak di sangka parkiran kendaraan sudah penuh. Rupanya ada satu tamu dari sebuah perusahaan yang mangajak semua karyawannya makan malam disini.
Pesanan telah tiba, di atas meja sudah ada sate bumbu kacang dan kuah untuk membanjiri nasi yang sudah kekeringan. Dalam satu piring, sate berjumlah sepuluh tusuk. Satenya sungguh sangat empuk dan nikmat. Gigi tidak perlu terlalu lelah bekerja keras, langsung menuju ke tenggorokan. Setelah semua selesai makan, kami kembali pulang ke rumah.
Ada satu hal yang membuat saya juga masih penasaran. Di depan rumah, baru dibuka warung boh manok weng yang pengunjungnya ramai. Jadi sebelum saya tidur, saya coba mencicipi minuman tersebut dan sesuai dengan ramainya orang, minuman boh manok weng juga segar sekali.
Mungkin hanya ini yang dapat saya bagikan, terimakasih juga sudah membacanya.
by @candra8692
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Makasih walictd
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit