Senin, 13 Desember 2021 langitnya cerah tetapi keadaanku tidak begitu sehat. Tubuhku suhunya lebih hangat dan rasa ngantukku pun terlalu kuat padahal semalam aku tidur tepat waktu. Kepalaku pusing dan ada perasaan mual. Sepertinya lambungku sedang tidak bersahabat, kemarin pagi perutku memang sempat berulah kembung tetapi tidak sampai muntah dan bolak-balik ke belakang.
Jadinya pagi ini aku tidak ikutan menjaga toko bersama suami. Aku kembali beristirahat meskipun tadinya aku sempat mandi dulu harapannya agar lebih segar ternyata tidak demikian.
Pukul 10.00 WIB aku merasa enakan dan bersiap untuk duduk di toko. Aku duduk bersisian dengan suami menanti pembeli. Tiba-tiba aku merasa pusing lagi tetapi masih sanggup ku tahan. Selang beberapa menit kemudian aku masuk lagi ke dalam untuk istirahat lagi. Tidak lama aku rebahan, suamiku memanggil ternyata seorang temanku datang.
Lumayan lama juga aku duduk di depan dengan temanku. Banyak hal yang kami bahas mulai isu pendidikan, dunia kerja, sampai politik. Dirinya sedang merasa galau menghadapi pilihan antara lanjut sekolah atau tunda lagi karena kedua orangtuanya sedang tidak sehat.
Belum lagi mengingat posisinya sebagai anak bungsu dan perempuan satu-satunya. Bahkan ia bingung bagaimana jika kelak ia menikah dan takdirnya harus tinggal berjauhan dengan orangtua. Aku hanya menjadi pendengar saja kali ini. Tetapi sesekali memberi saran ketika ia memintanya karena menurutku ia sedang membutuhkan orang yang cukup mendengarkan apa yang dikatakannya saja. Sehingga tidak ada dokumentasi apapun pertemuan kali ini dengannya.
Temanku sudah pamit dari pukul 13.00 WIB. Siang ini aku seperti tidak punya rasa lapar dan membuatku melewatkan makan siang. Syukurnya perutku cukup bersahabat, tidak perih, hanya mual saja tetapi mulai mendingan. Setelah shalat dzuhur aku tidur siang rasanya seperti tidur yang berkualitas.
Sore hari aku mulai merasakan lapar dan meminta suami untuk membelikan nasi uduk. Sepertinya sudah tiga hari belakang ini aku selalu kangen dengan sambalnya. Rasa pedas dan gurihnya membuat selera makanku membaik. Sesuap demi sesuap aku habiskan dengan lahap, rasa pedas yang membalur lidah membuatku berkeringat tapi sangat menikmatinya.
Malam ini aku harus istirahat awal agar esok kondisi tubuhku lebih baikkan. Besok sepertinya aku harus piket duduk di meja kasir seorang diri karena suamiku harus mengecek barang yang masuk ke gudang. Sampai jumpa esok stemian, jangan bosan-bosan ya membaca curcolan ku...
Pemandangan ke arah toko dari balik tirai ruangan dalam toko
Tampak meja kasir tempat biasa aku duduk menjaga toko, suasana toko di malam hari
Tidak lupa terimakasih kepada @radjasalman @anroja @ernaerningsih @nazarul yang meluangkan waktunya untuk membaca setiap postingan yang dimention.
Salam hangat untuk @sailawana dan semua steemian yang telah berkunjung serta berkenan membaca postingan ini.
Best regard,
@cutkakal ❤
Postingan ini telah dihargai oleh akun kurasi @steemcurator08 dengan dukungan dari Proyek Kurasi Komunitas Steem.
Selalu ikuti @steemitblog untuk mendapatkan info terbaru.
@ernaerningsih.
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit