The Diary Game Season 3 (Better Life): Senin 22 February 2021: Membuat Rekening Bank Baru

in hive-103393 •  4 years ago  (edited)

Pagi ini cuaca sedikit mendung, turun dari mesjid jamaah subuh, udara terasa agak dingin membuatku lebih malas dari pada biasanya. Kembali ke bilik keramat karena mata juga masih perih, agaknya kambuh lagi glukoma yang sudah menguasai penglihatan. Ini akibat factor U yang tidak bisa dihindari.

Jam 6.20 aku kembali merebahkan diri dan masuk kedalam sleeping bag yang memang dari namanya saja sudah bisa ditebak kegunaannya. Yaitu membuat tidur lebih lelap. Sambil memejamkan mata aku berusaha menyusun rencana kerja paling logis untuk hari ini tanggal 22 Februari 2021. Tidak ada suara kokok ayam seperti dalam lagu masa kanak-kanak. Sekarang berganti dengan kokok android dan kendaraan bermotor dengan knalpot bocor. Mungkin saja ayam jantan sudah pada bosan berkokok. Lebih-lebih lagi jaman sekarang sudah lebih banyak ayam betina yang berkokok tidak peduli masih balita atau sudah uzur. Mereka suka berkokok dengan menirukan suara ayam jantan yang garang dan berwibawa.

Tidak ada hubungan yang bisa dikaitkan antara ayam betina yang suka berkokok dengan postingan the diary game yang akan kutulis kali ini. Mungkin ini hanya kenangan masa kecil yang ingin sekali terulang kembali. Bisa jadi ini pengaruh aku melihat persahabatan antara ayam jantan dan kambing betina di kawasan desa Keude Aceh, Samalangan kabupaten Bireuen.

Dalam melaksanakan pekerjaanku di kawasan Samalanga ini aku acap kali harus mengunjungi Desa Keude Aceh, sampai-sampai beberapa orang terdekatku mengira aku sudah memiliki rumah cadangan di Samalanga. Tebakan meraka tidak sepunuhnya salah, karena memang aku memiliki rumah dimana saja aku ingin. Rumah dalam pengertian ini adalah tempat aku bisa berteduh, bukan untuk pulang. Karena untuk pulang aku baru saja menemukan sebuah rumah yang sudah sekian lama aku cari. Cukup dulu dongeng tentang rumah, ayam dan kambing. Sekarang kita kembali ke realita yang harus aku jalani selama berada di Meureudu dan Pidie Jaya secara umum.

Aku memang tertidur kembali setelah selesai sholat jamaah subuh hari ini aku tidak terlalu ambil pusing karena sebenarnya aku tidak wajib ada dilapangan untuk mengurus pekerjaan secara full day. Tapi ada kalanya aku tidak bisa meninggalkan lapangan karena memang pekerjaan yang harus diawasi jika memang aku ingin segera pulang dan beristirahat dengan tenang sambil menggendong Fathiya.

Aku terbangun sudah jam 9.15, sedikit bersolek karena sedang merasa sangat nyaman setelah mandi keramas dan mandi mandi yang lain dua kali dari kemaren. Akhirnya tercapai juga mandi 2 kali sehari seperti yang aku impikan selalu.

Selesai bersolek alakadar aku dengan sangat percaya diri keluar ke TerminalTOR komplek terminal Pidie Jaya untuk menikmati segelas rindu yang kadang kala gagal kunikmati dengan damai karena satu dan lain hal.

IMG_20210222_100138.jpg
Nazarul yang menguap mendengar celotehku, maklum dia sudah menjadi kepala preman kembali setelah sehari sebelumnya kulantik

Jam 10.00 tegukan kopi yang kesekian kali sambil mengatur orang-orang kerja di lapangan untuk melakukan tugas mereka sesuai dengan target kerja yang harus dicapai. Tidak semua harus aku yang kerjakan, banyak hal yang harus kita delegasikan ke orang lain untuk menyelesaian pekerjaan yang mampu mereka lakukan, biar sisanya aku yang akan tangani. Adakalanya ketika terlalu lama menunggu hasil yang aku inginkan terpaksa juga aku yang harus lakukan dengan sukarela.

Selesai menikmati segelas kopi aku beranjak menuju tempat kerja yang memang sudah aku rencanakan dari tadi setelah subuh.

Akhirnya aku mangajak Nazarul untuk menemaniku membuat rekening bank yang baru, saat ini di Aceh tidak ada lagi bank konvensional, yang ada adalah Bank Syariah dan bank-bank yang lain termasuk banksat kali lah orang-orang itu. Mau tidak mau aku harus mengantri untuk membuat rekening yang baru akibat kelalaianku sendiri menghilangkan kartu atm yang isinya tidak usah aku ceritakan lagi disini. Hampir jam satu semua proses pembuatan rekaning baru selesai di simpang 3 Meureudu, proses pembukaan rekaning dengan cara online memang lebih mudah tapi tetap saja akan memakan waktu untuk mengambil buku dan kartu debit (kartu ATM). AKhirnya suka tidak suka aku harus menukar rekaning BNI konvensionalku dengan BSI (Bank Syariah Indonesia). Pengambilan buku hanya bisa dilakukan di KCP Meureudu. Dari simpang 3 aku harus ke Pasar Muerudu yang ramai oleh para pedagang dan pembeli yang kadang kali memenuhi ruas jalan.

Akhirnya aku tiba di bank yang ku tuju untuk mengambil buku dan kartu ATM guna kelancara kerja dan lancarnya surplus ke rumah. Sudah hampir jam 13 siang, para petugas bank sudah bersiap untuk menutup konter, aku bergegas masuk untuk mendaftarkan nomor rekening yang memang sudah aku dapatkan melalui pembukaan akun Bank online.

IMG_20210222_125635.jpg
Bank yang kutuju terlihat dari luar, dan aku berhasil mendapatkan buku dan atm disini

Benar saja, bertepatan dengan saat aku masuk, semua petugas sudah bersiap hendak istirahat siang dan sholat dhuhur. Setengah mengusir mereka mengatakan bahwa mereka akan menerimaku untuk pengambilan buku jam 13.45. Tidak ada pilihan lain lagi selain segera kembali ke terminaltor dan kembali menikmati kopi yang ketiga untuk hari ini. Disana masih suasana masih sepi, dan aku bersama nazarul mengambil meja di luar untuk bisa menikmati sepoi yang melenakan. Akhirnya waktu yang kutunggupun tiba, aku bergerak akan kembali ke BSI di Meureudu, tapi sebelumnya aku singgah sebentar di bilik keramat untuk sholat dhuhur di mesjid. Karena mungkin sudah sangat terlatih sholat yang merupakan munajat terdekat dengan Rabb hanya berjalan 5 menit tidak sampai. Ternyata urusan dengan manusia masih terasa lebih penting dibandingkan dengan panggilan Rab yang kadang juga masih sempat tertunda.

IMG_20210222_132007.jpg
Nazarul langsung memesan kopi setibanya di terminaltor, ini menegaskan betapa dia sangat stress harus menemaniku untuk melakukan beberapa aktifitas

Setibanya aku di Bank Syariah Indonesia ini ternyata belum bukan dan orang ramai menunggu diluar, sampai akhirnya aku di minta untuk menunggu di dalam saja sambil menyiapkan bukti pembukaan rekaning secara online. Setelah beberapa waktu menunggu tibalah giliranku untuk berbincang mesra dengan kasir yang akan memberiku buku tabungan dan kartu debit (ATM) yang baru

IMG_20210222_140904.jpg
Menunggu giliran memang membosankan, aku berfikir akan mudah dan segera selesai, tapi ternyata ini membutuhkan kesabaran untuk bisa mendapatkan apa yang aku butuhkan. Ini berlaku umum dalam kehidupan di steemit sekalipun

Setelah sekian lama menunggu ternyata aku harus berbasa-basi kembali dengan petugas bank yang sempar menganggapku sangat tempramen, tapi dia tidak mengetahui jik aku menolak tawaran pendidikan kilat menarik uang di atm tanpa kartu atm itu karena mata yang sudah sangat perih dan tengkorak kepala yang sakit meronta ingin di bebaskan dari badan.

Rasa nyeri dibelakang kepala sudah sangat mengganggu dan tidak ada pilihan lain selain pulang dan beristirahat dan memantau aktifitas lapangan melalui hp.

Aku sempat tertidur dan terbangun sudah hampir magrib, berbenah untuk sholat ashar dan mandi, serta mengganti baju dengan yang bersih, eh ternyata tidak ada lagi stock baju bersih. Ini lebih karena perencanaan awal yang tidak direncakan. AKu hanya membawa 2 pasang pakaiaan untuk perencanaan tinggal di Pidie Jaya selama 3 hari maksimal, tapi ternyata ini sudah 2 minggu.

Selesai sholat magrib aku keluar ke terminaltor dengan pakaian hasil merayu dedek elang untuk bisa tukaran baju sejenak, huhuy, baju steemsea atas nama dedek elang @firyfaiz dengan santainya aku pakai. Tidak peduli pada omelannya yang panjang pendek karena aku janji akan membawanya ke laundry sebelum aku serahkan kepada pemiliknya yang sah.

IMG_20210222_200700.jpg
Aku bergaya di depan terminaltor karena telah mandi keramas dan ganti baju yang bersih dan masih sangat baruuuu. Sengaja nama akunnya aku tutup karena itu memang bukan baju milikku, tapi pemiliknya iya

Saatnya santai dengan beberapa kawan yang memang sehari-hari bercanda dan bersenda gurau sebelum kami rehat. Aku mengerjakan beberapa laporan update lapangan dan akhirnya membuat postingan untuk steemit, semoga dapat upvote yang lumayan untuk mendukung biaya pembelian mesin pompa air yang akan dipasang di Kuede Aceh. Aku dan @fendie duduk semeja sementara yang lain merasa ogah untuk berdekatan denganku. Cinta kau polll deh Pen.

Udah dulu ya diary game pagi ini, bisa-bisa aku Diare kalau terus menulis hingga kembali terlelap. Terimakasih telah membaca dan mendukung postinganku ini

Specaial thank to

@steemitblog
@steemcurator01
@steemcurator02
@steemcurator08

Atas dukungan yang tiada henti kepada komunitas steemSEA ini

Salam kompak selalu

This post is #steemexclusive

El-nailul

Authors get paid when people like you upvote their post.
If you enjoyed what you read here, create your account today and start earning FREE STEEM!
Sort Order:  

Memangnya pak @el-nailul tidak mendapatkan kaos dari pak @anroja ya.. Sampai2 kaos orang yang di pakai.. 😄😂🙏 Just kidding.. 🤣

Jelasss sekali donkk...kalo kaos bebek atau kaosnya kelinci yang aku pakai bisa lebih runyam kan? ya mending kaos orang yag aku pakai, daripda orngnya yg aku kaosin wakakakaak...tuh dengr pak bos @anroja, makanya kasihkan saya anak penjual kaos ya..supaya gak pake kaos orng lagi

😂😂🤣😅

Sama sih, aku juga belum nih.. Mau juga dong pak bos @anroja kaosnya, masa cuma suami aku yang di kasih.. 😁😂🤭🤗

Insya Allah semua akan dapat koq bu..😄

Alhamdulilah.. Nuhun pak bos.. 🙏 😊

Atau aku kaos @steemfoods aja dech pak @el-nailul .. 😁🤭 Ukurannya L ya.. 🤭🤗

Anak penjual kaos cowok semuanya, emangnya abang mau cap lonceng juga?