”Ibu-ibu komplek sepakat bikin perlombaan untuk anak-anak dalam rangka memeriahkan Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia ke 76. Hadiahnya disediakan bersama. Inilah cerita diary saya hari ini.
Meski agenda jalan pagi harus batal karena hujan gerimis melanda sejak subuh. Tapi ibu-ibu di group WA komplek perumahan sejak pagi sudah mewanti-wanti bahwa agenda untuk anak-anak tidak boleh batal. Agendanya adalah menggelar perlombaan makan kerupuk dan lomba membawa kelereng dalam sendok.
Saya mengiyakan saja, yang heboh itu kedua putri saya. Sejak bangun tidur sudah tak sabar ingin bergabung bersama teman-teman sepermainannya di komplek. Apa lagi rencana membuat perlombaan itu sudah mereka ketahui dari kemarin.
lomba makan kerupuk
Mereka lebih memilih ikut lomba yang dibuat oleh emak-emak sekomplek dari pada ikut acara yan dibuat di kampung oleh pemuda. Alasannya, acara di sana terlalu ramai, banyak saingannya, dan yakin tak akan menang.
Pukul sembilan pagi anak-anak sekomplek sudah berada di teras rumah, ternyata mereka mencari kedua putri saya untuk bergabung dalam perlombaan. Padahal lombanya aja belum dimulai. Tak mau mereka kecewa, saya pun ikut ke tempat rencana perlombaan digelar, yakni di depan toko dalam komplek.
Sampai di sana memang belum ada acara apa-apa. Kami para ibu-ibu hanya ngerumpi aja, sementara anak-anak sibuk lalu-lalang, seakan tak sabar ingin segera ikut perlombaan.
yang kecil pun tak mau kalah
Menjelang siang, karena anak-anak sudah tak sabar lagi, maka kami pun membuat perlengkapan permainan. Mulai dari tari rapia tempat menggantung kerupuk, hingga sendok dan kelereng, lomba akan digeral di depan toko di jalan utama komplek perumahan. Kami juga menyiapkan beberapa jenis makanan ringan sebagai kado untuk hadiah bagi para pemenang, meski hanya ada dua lomba yang kami adakan, yakni loma makan kerupuk dan lomba bawa lari kelereng dalam sendok.
Anak-anak mengikuti kedua lomba itu dengan antusia, untuk lomba makan kerupuk dimenangkan oleh anak pertama saya Safia, juara kedua anak yang punya toko Farhan, sementara juara ketiga Maudy anak tetangga saya. Kemudian untuk lomba bawa lari kelereng dalam sendok Farhan, Maudi, Najwa.
Anak-anak tampak sumringah ketika menerima hadiah yang tak seberapa itu. Yang mereka banggakan adalah juaranya, bukan nilai hadiahnya. Usai penyerahan hadiah kami masih kumpul-kumpul di tempat lomba, ketika masuk waktu zuhur baru bubar.
lomba lari kelereng
Usai shalat zuhur saya dan anak-anak istirahat di rumah, karena kelelahan saat lomba, kedua anak saya tertidur pulas di depan TV di ruang tamu, jadinya bukan mereka yang nonton TV, tapi TV yang nonton mereka.
Usai shalat asar saya menantar anak pertama saya mengaji ke masjid, kemudian sambil menunggu dia pulang ngaji, saya singgah ke rumah kakak saya untuk silaturrahmi. Pukul enam sore baru pulang lagi ke rumah. Setelah mandi dan bersih-bersih tak terasa sudah magrib. Begitulah cerita saya hari ini.
selalu seru lombanya itu makan kerupuk kalau 17san kak..hehehhe
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
ya betul. ini juga buat semangatin anak anak sekomplek
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Postingan ini telah dihargai oleh @steemcurator08 dengan dukungan dari Proyek Kurasi Komunitas Steem.
Ikuti @steemitblog untuk mendapatkan info tentang Steemit dan kontes.
Anroja
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
terimakasih banyak.
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit