The Diary Game Better life (Jumat, 16 Juni 2021) Nikmatnya Kuah Pliek Bikinan Sendiri

in hive-103393 •  4 years ago  (edited)

20210618_125953.jpg
Memasak kuah pliek

Salam kenal semua anggota komunitas. Ini diary pertama saya di sini sejak bergabung di platform ini kemarin. Hari ini saya ingin berbagi cerita tentang masakan Aceh yaitu kuah pliek.

Ketika aku terbangun pagi tadi, suara orang mengaji di toa masjid dekat komplek prumahan masih terdengar. Dengan kondisi yang masih kantuk aku bergegas ke kamar mandi, membersihkan diri dan kemudian sekalian berwudhu karena azan sudah terdengar.

Usai shalat subuh aku mengaji sebentar, setelah itu ganti setelan pakaian olah raga, karena dua ibu-ibu komplek sudah buat janjian untuk jalan-jalan subuh mengelilingi kampung hingga ke areal persawahan. Ini rutinitas yang biasa kami lakukan meski tidak tiap pagi. Jalan-jalan pagi juga untuk berinteraksi dengan masyarakat kampung kami sambil mencari udara segar.

Sekitar pukul 07.15 WIB saya sudah sampai lagi ke rumah, langsung ke dapur menyiapkan masakan. Setelah anak-anak dan bapak anak-anak sarapan, saya mengingatkan suami untuk ke sekolah mengambil rapor, karena hari ini hari pembagian rapor anak pertama saya di sekolah. Saya tidak tahu mengapa harus hari Jumat biasanya hari Sabtu. Saya berpikir ini mungkin ada kaitannya dengan pendemi Covid-19.

Pukul 09.30 WIB suami sudah pulang bawa Rapor anak. Saya perhatikan isi Rapor anak pertama saya, rangkingnya masih seperti dulu tidak naik tidak juga turun, tapi nilainya ada perkembangan. Ia hanya dapat tiga nilai B yang lainnya A semua.Syukur Alhamdullillah, ia masuk rangking lima besar di sekolah.

Setelah itu saya ajak suami ke pasar untuk belanja karena tiba-tiba saya ingin masak kuah pliek. Tapi sebelum ke pasar, saya ke swalayan dulu untuk membeli beberapa keperluan saya dan makanan ringan pesanan anak-anak.

20210618_120614.jpg
Siapkan bahan-bahan

Usai dari swalayan baru ke pasar yang hanya terpaut beberapa puluh meter saja dari. Masuk ke pasar agak ribet juga karena orang penuh sesak dan banyak yang tidak mematuhi protokol kesehatan, hanya sebagian orang yang memakai masker karena itu saya tetap waspada saja.

Setelah belanja segala kebutuhan sayur mayur untuk membuat kuah pliek kami langsung pulang. Sampai di rumah tanpa tunggu lama semua sayur dan bahan-bahan untuk memasak kuah pliek itu saya bersihkan dan rajang sesuai kebutuhan, sementara suami pergi ke masjid. Setelah semua bahan siap maka proses memasak pun dimulai, satu persatu bahan saya masukkan sesuai tahapan dalam memasak kuah pliek. Pokoknya waktu suami pulang dari masjid kuah pliek ini harus sudah masak, begitu pikirku.

Dan syukur sebelum suami pulang kuah pliek sudah masak. Saya kemudian memasukkan kuah pliek itu ke dalam beberapa wadah kecil untuk dibagikan kepada tetangga sebagai sedekah hari Jum’at karena saya masak banyak tak mungkin habis kami makan sekeluarga.

Setelah kuah pliek diantara anak saya ke beberapa rumah tetangga di komplek, saya lanjut ke rutinitas lain, kain kotor yang menumpuk saya masukkan ke mesin cuci. Karena mesin cucinya tak lagi otomatis alias sudah manual, maka saya harus bilas sendiri biar lebih suci. Setelah itu kain-kain yang sudah saya bilas saya masukkan lagi ke mesin cuci untuk dikeringkan, setelah itu baru bawa ke halaman untuk dijemur.

Jam 15.00 WIB tak terasa badan ini sudah lelah, saya pun memilih untuk istirahat siang, tidur sebentar melepas penat agar fress kembali waktu sorenya. Dan usai shalat magrib aku menyelesaikan diary ini. Begitulah cerita saya hari ini, bagaimana ceritamu?

20210618_130405.jpg
siap diantar ke tetangga, berbagi di hari Jumat

Authors get paid when people like you upvote their post.
If you enjoyed what you read here, create your account today and start earning FREE STEEM!
Sort Order:  

Postingan ini telah dihargai oleh akun kurasi @steemcurator08 dengan dukungan dari Proyek Kurasi Komunitas Steem.

Selalu ikuti @steemitblog untuk mendapatkan info terbaru.

@ernaerningsih.

Terimakasih atas dukungannya...