Takbir lebarahan Idul Adha 1442 Hijriah (2021 Masehi) sayup-sayup terdengar dari menara masjid dekat komplek rumah, pertanda bahwa shalat subuh sudah selesai dilakasanakan. Saya segera bergesa mensucikan diri, mengambil air wudhu untuk menuaikan kewajiban shalat subuh.
Usai shalat subuh, saya segera ke dapur, mengambil sayur-sayur yang sudah saya cincang dan bersihkan tadi malam untuk dimasak. Beragam sayur itu saya letakkan di westafel dekat dapur, kemudian saya mengambil kelapa yang sudah dikukur, saya blander kemudian saya saring santannya. Santan kelapa dan ragam sayur itu akan saya masak untuk kuah lontong.
lontong dan kuahnya masih di dapur
Tapi sebelumnya saya blender berbagai bahan untuk bumbu halusnya terlebih dahulu. Setelah itu baru saya masukkan dalam panci yang sudah saya siapkan didapur. Tapi karena memasak kuah lontong ini harus benar-benar telaten, saya minta anak perempuan pertama saya untuk mengaduk-ngaduknya agar santannya tidak pecah.
Sambil anak saya mengaduk kuah lontong di dapur, saya kukus kembali lontong di sebelahnya. Lontong berbalut daun pisang itu sudah dari kemarin pagi saya simpan dalam kulkas, jadi sudah dingin, karena itu saya panaskan kembali dengan cara dikukus selama beberapa menit.
Kuah lontong yang diaduk putri saya hampir mendidih, lontong yang saya panaskan juga hampir siap. Tinggal sekarang membuat sambal toconya. Saya ambil cabe hijau yang sudah saya rajang di kulkas bersama toco dan udang, kemudian saya siapkan agar nanti waktu kembali dari shalat Idul Adha di masjid sudah bisa dimakan.
Kuah lontong lagi dimasak
Sementara bahan pelengkapnya seperti daging rendang, telur sambal, tempe goreng halus, mie lidi, dan kerupuk, sudah saya siapkan malamnya. Jadi, subuh ini hanya menyiapkan lontong bersama kuah dan sambal toconya saja.
Saya buatnya agak banyak, karena ada tetangga yang juga minta dibuatin kuah lontong, sementara lontongnya dia beli sendiri di pasar. Selain itu beberapa kawan alumni SMU Negeri 1 Meureudu juga dari kemarin sudah wanti-wanti untuk dibuatkan lontong, mereka ingin makan lontong di rumah saat silaturrahi lebaran.
Sekitar pukul 07.00 WIB semua sudah siap, tapi Pak Su tidak makan, karena katanya, lebih baik ke masjid pada hari raya Idul Adha tidak makan dulu, tapi makannya setelah pulang dari masjid.
Begitulah, pulang dari shalat Idul Adha baru lontong sayur itu dicicipi Pak Su dan anak-anak. Setelah itu kami pergi silaturrahmi ke beberapa rumah saudara. Menjelang siang ada kawan alumni SMU Negeri 1 Meuredu yang telepon, mereka ingin silaturrahmi ke rumah, tentunya juga ingin bersama-sama menikmati lontong yang dari kemarin sudah ditanyakan.
Jadi, sahabat semua, begitulah cerita diary game saya di hari pertama lebaran Idul Adha 1422 hijriah ini. Bagaimana ceritamu?
sambal toco untuk lontong
Bolehlah berkunjung ke tempat ibu @elhahayati81 untuk makan lontong lebarannya😄
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
boleh dong @umiriska
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
😄😄😂 makasih bu elhahayati81
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
sama-sama bu @umiriska
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit