Sejak menjadi alumni Universitas Terbuka Taiwan (UT-Taiwan), saya memang jarang hadir di berbagai acara yang diadakan pihak kampus dan melibatkan para alumni. Hari ini saya sengaja meluangkan waktu untuk menghadiri acara bazar yang diadakan UT Taiwan untuk dapat bertemu dengan teman-teman juga adik Angkatan yang selama ini akrab dan sering berkomunikasi sekalian berpamitan jika bulan depan saya akan pulang ke kampung halaman.
Dalam acara Bazar tersebut, terdapat berbagai macam tenda bazar, ada yang menyediakan penjualan makanan, pakaian, pernak-pernik hingga buku-buku. Langkahku tertahan pada tenda buku yang dinaungi UT Peduli. Sebuah organisasi yang digawangi mahasiswa UT Taiwan ya g bertujuan untuk kemanusiaan dan memberikan donasi kepada kaum duafa, orang tua dan Lansia serta adik-adik yatim piatu.
Di tenda tersebut saya bertemu dengan rekan-rekan adik Angkatan yang juga aktif di dunia literasi dan berbagai organisasi kemahasiswaan. Karena menurutku kuliah bukan sekedar mengerjakan soal dan tugas dengan baik pada setiap semester. Namun, lebih pada bagaimana seseorang dapat mengeksplore kreatifitas yang dimiliki serta menambah banyak pengetahuan dari berkegiatan. Salah satunya bergabung sebagai anggota Himmas ataupun UT Peduli.
UT Peduli menjual buku-buku bacaan yang keuntungannya diberikan untuk donasi bagi saudara yang membutuhkan, seperti jika Indonesia dilanda bencana baik banjir, gempa ataupun tanah longsor, kegiatan membantu adik-adik yatim piayu yang membutuhkan bantuan. Juga memberi donasi untuk kegiatan kemanusiaan yang lainnya, sebagai wujud kecintaan sesame bangsa Indonesia, meskipun kami tengah merantau ke negeri orang.
Kecintaan terhadap sesame saudara Indonesia tak pernah pudar meskipun terpisah jarak, ruang dan letak. Bahkan di Taiwan, saat bepergian di suatu tempat dan bertemu sesame WNI merupakan kebahagiaan tersendiri, setelah saling melempar salam, maka hal pertama yang kami lakukan adalah bertanya “Asalnya dari daerah mana?”Budaya Indonesia bertegur sapa tidak luntur meski bertahun membaur dengan penduduk local.
Setelah Mengobrol bersama: berbagi kisah dan pengalaman tentang kuliah di UT Taiwan, tentang kehidupan dan pengalaman bekerja di negara orang yang bertahun-tahun meninggalkan kampung halaman dan berpisah dengan keluarga tercinta, kami pun melalukan sesi foto kebersamaan yang mungkin takkan terulang. Karena tentunya setelah pulang ke daerah masing-masing, kami akan dihadapkan pada perjuangan dan situasi yang berbeda.
Pertemuan ini memberikan banyak makna kebersamaan sesama pejuang keluarga untuk meraih masa depan yang tertunda. Persaudaraan bukan hanya diikat oleh pertalian darah dan sekandung, tetapi rasa kebersamaan saat berada di perantauan.
Best Regards
@ettydiallova
seru juga saya liatnya kak dari penjelasan dan foto foto yang terlampir dari artikel ini.
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Terima kasih kak:)
Selalu seru setiap bertemu sesama WNI di sini, karena seperti bertemu keluarga
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
iya begitulah kak hidup diperantauan heheh
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Curated By - @harferri
Curation Team - Team 3
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Seilaturrahmi yang sangat baik selalu memberikan kebahagian lebih, salam buat saudara2 kita disana kak.
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Betul sekali Bang
Silaturahmi menyambung sumber rezeki
Terima ksih atas supportnya :)
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
sama sama kak
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit