Tenagaku seperti handphone yang baru dicas dengan tenaga penuh, aku merasakan tubuhku hari ini sangat fit dan semangat. Pagi ini setelah salat subuh aku berolahraga sebentar di luar rumah, dan olahraga yang kau lakukan adalah jogging selama lebih kurang 20 menit. Kemudian aku kembali dalam aktivitas seperti kemarin yaitu memberi makan beberapa ternak di belakang rumah.
Lalu aku masuk ke dalam untuk mencuci berapa piring yang kotor lalu sarapan pagi dan kemudian aku mandi pagi. Hari ini aku memilih pakaian Hari Senin yang berwarna coklat, dan aku ingat lagi bahwa hari ini aku menjadi petugas piket dan aku harus cepat-cepat tiba di sekolah. Begitu juga dengan Imam Aku perintahkan Dia segera berbenah agar dia tidak telat untuk mengikuti upacara bendera.
Setelah ku panaskan mesin kendaraan maka kami berdua melaju di jalanan dan hal yang pertama adalah mampir di sekolah Imam untuk mengantar dia baru selanjutnya Aku pergi ke sekolah. Tiba di sekolah masih ada beberapa menit sebelum bel berbunyi. Maka aku berdiri di pintu gerbang untuk menertibkan beberapa siswa-siswi yang akan masuk ke dalam pekarangan sekolah.
Hari ini aku harus bekerja ekstra karena beberapa orang guru yang menjadi piket hari ini berhalangan hadir maka aku dan Pak Husni sajalah yang beraksi di lapangan. Masing-masing dari kami memegang kayu kecil dan ini kulakukan agar anak-anak merasa takut dan langsung pergi ke lapangan upacara, biasanya anak-anak tidak langsung masuk ke dalam lapangan tapi mereka menunggu sampai kita harus mengarahkan ke lapangan dan itu hampir setiap hari Senin terjadi. Dengan begini mereka akan segera berlari ke lapangan dan membentuk barisan.
Upacara selesai, aku memanggil beberapa siswa-siswi untuk masuk ke ruang laboratorium, aku mengambil kunci set dan mengumpulkan beberapa alat yang akan di bawa masuk nantinya. Disini aku menyetel souncard dan menyalakan laptop, kemudian mereka melakukan pemanasan suara sebelum nanti akan di rekam.
Lalu aku keluar dan mengecek ruangan atau kelas mana yang tidak ada guru mengajar, dan Aku pastikan semua kelas terisi dengan guru yang bertugas di masing-masing kelas. Aku duduk di lebih piket sambil membaca koran dan melakukan apa-apa saja yang penting. Kemudian datang Pak Jupri yang merupakan mantan guru di SMA dan sekarang beliau sudah bertugas di SMP 1, kunjungan bila kemari adalah untuk mengucapkan terima kasih kepada kepala Sekolah yang mana dulu beliau pernah mengajar di sini selama beberapa tahun dan sekarang dia sudah lewat tes dan mengajar di SMP.
Jam sudah menunjukkan hampir pukul 12.30 siang, maka aku memberi tahu kepada kawan-kawan lain bahwa aku akan pergi menjemput Imam di sekolahnya. Dalam perjalanan aku sempat mampir sebentar di tempat pakan ternak untuk membeli 1 kilo makanan anak ayam yang baru menetas. Kemudian aku menuju di sekolah imam dan menunggu dia di tempat kami janjian tadi pagi. Setelah berjumpa dengan imam dan kami pun berlanjut pulang sampai tiba di rumah.
Bangun dadi tidur siang aku dijadikan dengan berita dari grup WhatsApp yang mana isi beritanya adalah ada yang meninggal dunia baru satu jam yang lalu, karena aku baru bangun tidur jadi aku telat menerima atau membaca berita ini. Kemudian aku langsung mengabarkan berita duka ini kepada istriku dan kami pun bersiap-siap akan pergi melayat ke rumah duka. Kulihat waktu sudah menunjukkan hampir pukul 04.00 dan hampir memasuki waktu salat ashar dan Imam pun belum pulang dari mengaji maka aku putuskan untuk menunggu Imam pulang mengaji dan kami akan berangkat bersama-sama ke sana. Saat akan berangkat tiba-tiba hujan deras pun turun dan aku menunda sampai hujan reda. Hujan baru reda sekitar hampir pukul 06.00 sore dan walaupun begitu aku tetap pergi ke sana tapi hanya dengan anak-anak saja sedangkan istriku tidak ikut lagi disebabkan malam sudah mau gelap. Tiba di rumah duka ternyata jenazah sudah dikuburkan dan aku tidak sempat melihat langsung namun begitu aku tetap pergi ke rumah duka dan baru kembali setelah salat magrib.