Hallo semuanya..
Salam sejahtera untuk kita semua.
Pada kali ini saya akan membahas tentang tokoh bangsa ini, yaitu Bung Hatta.
Kita semua familiar dengan bandara Soekarno-Hatta. Tapi mungkin, kita lebih mengenal nama depannya saja atau bahkan menganggap itu hanya satu nama dan melupakan sosok di belakangnya. Tapi sebenarnya tanpa Hatta, Soekarno, bahkan bangsa ini.
Dia salah satu pemikir terhebat yang pernah Indonesia punya. Dialah.. Mohammad Hatta. Hatta itu sosok yang berbeda. Mungkin, bisa dibilang juga gila. Ia lebih memilih mengangkut 16 peti bukunya dibanding 11 anak angkatnya. dia menyekuai buku sudah sejak kecil. Ia diberikan tiga buku oleh pamannya. Di mana di sana ia menemukan bahwa ia bisa menjelajah ke manca negara dan seolah mengobrol dengan tokoh-tokoh hebat dunia. Itulah hebatnya buku bagi Hatta.
Hatta kemudian tumbuh besar di mana buku berperan penting bagi hidupnya. Buku dan Hatta semakin tidak terpisahkan. Bahkan saat ia berkuliah di Belanda, kawan-kawannya pun sering meledek kalau Hatta lebih tertarik pada buku dibanding perempuan. Tapi, tentu saja, Hatta bukan pria biasa. Cintanya akan buku dan tanah air, membuatnya bersumpah untuk tidak menikah sebelum Indonesia merdeka.
Hatta memilih fokus membela tanah airnya lewat organisasi pemuda bernama "Perhimpunan Indonesia". Organisasi ini adalah wadah perjuangan Hatta di negeri Belanda. Di koran-koran ia menulis kritik dan pemikiran yang lebih tajam dari peluru senapan. Tulisan-tulisan itu bikin Belanda ketar-ketir! Berani-beraninya seorang bumiputera melawan, apalagi di negeri sang penjajah yaitu Belanda.
Hatta lalu disergap, ditangkap karena dianggap menghasut kerusuhan. Akankah Hatta menyerah? Tentu tidak! Dalam kurungan penjara, Hatta menyusun pembelaannya. Di dalam ruang sidang, Hatta balik menghantam! Melalui pembelaan yang ia nyatakan dengan lantang dan tanpa keraguan. Hatta menuntut Indonesia harus merdeka. Dia menguncang hati lawan dengan pidatonya yang menggelegar. Hatta dibebaskan, dan pemimpin baru telah dilahirkan. Kabar tentang anak bangsa yang menguncang Belanda menggema hingga ribuan kilometer jauhnya. Kelak, mereka akan bersanding bersama sebagai dwi tunggal yang memproklamasikan kemerdekaan negara Indonesia.
Mohammad Hatta bukan hanya sekedar orang yang berada di belakang proklamator kita. Mereka berjalan beriringan. Dengan hubungan yang memang penuh benci, tapi cinta. Terkadang, mereka bertengkar hebat lewat media massa pada saat itu. Saling mendebat pemikiran yang tak jarang berseberangan ketika Hatta mundur perlahan. Ketika perbedaan itu semakin sulit untuk disatukan. Tapi... dibalik itu semua, mereka adalah sahabat karib. Pasangan sehati, yang namanya sulit dipisahkan dalam sejarah perjuangan republik ini. Hatta selalu setia, bahkan sampai penghujung hidup sang sahabat yang sangat dicintai olehnya. Soekarno.
Sekian dan terima kasih yaaa