Hai, Steemians.
Hari ini saya mengawali pagi dengan bangun terlambat. Sebenarnya saya sudah bangun lebih dulu, akan tetapi memilih untuk berselancar dengan gawai di atas tempat tidur yang nyaman. Saya baru benar-benar beranjak meninggalkan kasur sesaat 30 menit berlalu meninggalkan pukul 6 pagi. Setelah merapikan kasur, saya membersihkan diri dan langsung ke dapur untuk menyiapkan sarapan. Biasanya ada ibu yang sudah lebih dulu sibuk di dapur, akan tetapi hari ini ibu memilih untuk ikut bersama ayah ke masjid, menunaikan shalat subuh.
Di dapur, yang pertama saya lakukan adalah memeriksa penanak nasi, memastikan apakah ada cukup nasi untuk tiga orang. Melihat nasi yang tersisa masih banyak, saya selanjutnya memilih untuk memanaskan kuah tumis terlebih dahulu, sehingga selagi menunggu kuah mendidih saya dapat menyusun piring ke dalam rak.
Saat sedang menyusun piring, ayah dan ibu pulang, terdengar dari suara sepeda motor yang bergerung dari depan. Tidak lama setelahnya ibu bergabung ke dapur dan mengeluarkan ikan untuk di goreng. Karena sudah ada ibu yang menangani perihal lauk pauk, saya menyelesaikan menyusun piring dengan cepat. Selesai dengan piring-piring, saya pun keluar menuju sisi timur rumah di mana bak tanaman (raised bed) terletak.
Tumbuhan bayam yang masih bayi di dalam raised bed.
Selesai memastikan bayam yang saya tanam tidak kekurangan apapun, saya menuju ke halaman depan, di mana tanaman mint tergantung di pagar. Saya baru saja ingat saat itu, kalau tanaman mint belum disiram sejak kemarin. Agak khawatir karena tanaman tersebut mudah kering jika tanahnya tidak disiram sehari sekali, saya segera menimba air dan menyiramnya.
Tanaman mint yang saya rawat sepenuh hati.
Kemudian dengan air yang tersisa di dalam timba, saya pun menyiram bunga-bunga koleksi ibu yang tanahnya kering. Sebenarnya yang saya siram hanya jenis bunga kertas (bougainvillea) karena jenis bunga lainnya yang berupa keladi hias tidak berani saya sentuh. Pernah beberapa kali saya bantu menyiram tanaman keladi hias itu, berakhir dengan terlalu banyak air dan nyaris layu. Selain itu, bunga-bunga kertas (bougainvillea) yang saya siram pun sedang masa subur dengan bunga. Melihat itu, saya yang pribadi lebih suka dengan bunga jenis ini merasa senang.
Berbagai warna bunga-bunga kertas yang sedang berbunga.
Selagi memperhatikan bunga-bunga di halaman untuk penyegaran mata, saya menemukan satu bunga mawar alba putih baru saja mekar.
The blooming rose of York.
Cukup lama di luar, saya memutuskan untuk masuk dan mulai menyapu bagian dalam rumah. Saat itu sudah sekitar pukul 09.00 AM. Kurang lebih menghabiskan waktu 30 menit untuk menyapu dan mengelap debu-debu, sebelum kemudian saya makan pagi sendirian karena ibu dan ayah sudah lebih dulu makan. Selesai makan, saya mencuci seluruh piring kotor di dalam wastafel.
Kemudian, saya masuk ke dalam kamar karena sudah menyelesaikan seluruh pekerjaan rumah. Di dalam kamar, saya kembali berselancar di media sosial diselingi menonton edisi TedTalk yang menarik bagi saya. Tidak ada yang saya lakukan selain menggulir layar ponsel sambil menunggu waktu zuhur tiba.
Selesai zuhur, pukul 01.30 PM, Desi (@deeandnn) menjemput saya ke rumah. Sebelumnya kami memang sudah janji akan keluar untuk makan siang, sekalian nongkrong dan berbagi cerita singkat. Tapi sebelum ke tempat makan, kami mampir ke bank beberapa saat, baru setelahnya menuju ke lokasi di sekitar kawasan Desa Lancang Garam. Kami memutuskan untuk makan di gerai pinggir jalan bernama Mie Volcano yang terletak tepat di depan Beje Coffee.
Mie Rebus Volcano Level 1
Sembari makan, kami berbagi beberapa cerita terkait keluh kesah menjadi mahasiswa selama belajar daring, prospek masa depan setelah tamat kuliah, kegalauan tentang bahasa Inggris, sampai kemudian tersinggunglah kisah lama yang masih membekas jelas. Kami baru benar-benar berhenti saat azan berkumandang dan segera membayar, lalu setelahnya pulang.
Dalam perjalanan pulang, di atas motor yang dikendarai Desi, kami melanjutkan perbincangan yang tersisa sampai benar-benar berpisah.
Kembali ke rumah.
Setelahnya, sore itu pun saya habiskan dengan duduk di depan laptop untuk membaca beberapa e-mail yang masuk, menerjemahkan teks bahasa Inggris singkat, dan mencari beberapa jurnal akademik sebagai referensi tugas akhir. Kegiatan itu bersambung hingga malam dengan menulis The Diary Game tentang hari ini.
Sekian cerita yang dapat saya bagi.
Terima kasih kepada @anroja, @ernaerningsih, @muzack1, @radjasalman, dan teman-teman yang telah mendukung saya untuk ikut bergabung dalam komunitas steemit. Mohon selalu bimbingan dan masukannya.
Regards,
Aida
Saya penasaran dengan mie rebus Volcano level 1, , dari teksturnya sudah sangat menggoda dan membuat jakun saya naik turun untuk menelan air liur yang tiba-tiba memenuhi mulut saya..😀
#onepercent
#indonesia
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Sepertinya perlu kita coba hari sabtu nanti, hehe
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Bolehlah bang @anroja coba kalau-kalau kemari^^
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Postingan ini telah dihargai oleh @steemcurator08 dengan dukungan dari Proyek Kurasi Komunitas Steem.
Ikuti @steemitblog untuk mendapatkan info tentang Steemit dan kontes.
Salam: @anroja
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Thank you for taking part in The Diary Game on Steem.
And thank you for setting your post to 100% Powerup.
Keep following @steemitblog for the latest updates.
The Steemit Team
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit