Sungguh, hari ini aku diambang-ambing oleh rasa kecemasan yang tak keruan ini. Aku tidak tau cara mengendalikannya. Aku merasa diriku ini masih ditempat itu itu saja, seakan-akan tidak ada langkah baru yang kuciptakan selama ini. Detak jantungku yang berdebar kencang ini membuat tubuhku lemas tak berdaya. Seolah-olah rasa ingin tau ku ini sangat besar tentang kehidupanku dimasa depan nanti. Rasanya berat sekali menjalani setiap detik dihari ini.
“Bagaimana ini, ada apa sebenarnya? kenapa masih begini? apa yang akan terjadi diwaktu berikutnya? bagaimana nasibku nanti? aku akan menjadi apa nanti? akankah aku memperoleh kesuksesan yang abadi?..” Pertanyaan-pertanyaan itu yang menghantui pikiranku disaat-saat seperti ini.
“Sajadah ini, salah satu saksi bisu bagaimana kegundahan yang kualami saat ini”
19 jam sudah berlalu dan aku masih mendiam diri didalam kamar yang setiap sore nya ada pantulan cahaya matahari yang masuk dari sela-sela jendela kamar ku ini.
Ohh Allahh,aku bersujud kepadaMu, berserah diri sepenuhnya kepadaMu, Engkau yang Maha Kuasa, Maha Adil, Maha Pengampun. Aku bersujud lemas tidak berdaya dihapanMu saat ini. Melakukan setiap gerakan dengan perlahan seolah-olah akan kebahabisan tenaga. Maafkan aku, Allah. Aku manusia egois, tak tau diri, sombong, serakah, manusia paling lemah dimuka bumi ini ya Allahh.. Bahkan detik ini aku mencemaskan hari esok dan masa depan ku padahal Engkau yang Maha Kuasa, Engkau berfirman bahwa Engkau akan selalu bersama hambamu yang bertakwa, yang bersungguh-sungguh dan berjuang demi keinginannya.
Ku usapkan jemariku perlahan menutupi wajahku yang tanpa kusadari aku telah meneteskan banyak air mata. Mataku bengkak dan hidungku juga memerah. Rasanya aku ingin berhenti dengan semua ini, rasa lelahku berhasil melabui keyakinanku. Tidak akan kubiarkan!
“Aku tau Allah sedang bersamaku, Allah sedang menjagaku, Allah sudah mempersiapkan yang terbaik untuk ku. Aku hanya perlu bangkit kembali, berusaha lebih keras lagi, menciptakan rasa percaya diri ku lagi yang hampir hilang beberapa saat yang lalu. Jikalau pun nanti aku merasakan hampa, gagal, jatuh. Aku yakin, bahwa itu salahku sendiri yang belum mampu meraih kebahagian abadi. Salahku sendiri yang terlalu pesimis, salah sendiri yang terlalu banyak mementingkan nafsu ku.” Gumam hatiku..
“Allahu Akbar.. Allahu Akbar..Allahu Akbar..!!” Sentak batinkuu..