Pagi jam 08.00 Wib
Dengan napas tersengal dan keringat bercucuran, si bungsu melesat masuk ke dalam rumah. Jangan ditanya suara pintu pas ditutup ya Seperti anak ABG lagi ngambek sama temennya karena gak jadi ditraktir semangkuk bakso terus pulang membanting pintu.
Bruaakkkk.... Dan kaca pun ikut bergetar sendu menikmati alunan debum pintu.
Wuih... baunya sedep banget nih pas si bungsu mendarat tepat di sampingku.
Kaos basah dan napas naik turun dengan keras. Maklum, anak cowok 'outdor' yang gak betah diam ya gini deh. Kulit yang semakin hitam mengkilap semakin membuat eksotik tampilannya.
"Mandi yu dek!" Ajakku.
"Hhhhehhhh...
, aku mau mandi tapi yang kaya di hotel-hotel itu lho." Masih dengan napas tersengal, si bungsu mengutarakan keinginannya.
"Yang kayak gimana?"
"Itu lho, yang keluar air seperti air mancur dari atas. Jadi klo shampo-an kan gampang. Bagian belakang juga bisa bersih kesiram air." Si bungsu menjelaskan dengan mata binar penuh harapan.
'Ahay...' Gayung bersambut. 'Aku tahu apa yang kau inginkan.'
"Oke tenang, paman buatkan seperti keinginanmu." Senyum simpul manis terselip di ujung bibir kupersembahkan untuk keponakanku
Kuminta dia mengeringkan keringatnya sembari menunggu saya menyiapkan apa yang dia inginkan. Dan dia tidak boleh melihat apa yang saya persiapkan kecuali setelah masuk kamar mandi.
Dan tarrraaa..... This is it...
Jadilah shower yang dia inginkan.
Ssttstst... Shower versi dadakan
Dengan wajah lugu sedikit bengong, "kok gitu?" 😚😕
"Sini deh, cobain dulu. Pasti asyik." Kedipan mata sayang kulempar tepat pada pusat pandangannya.
Setelah beberapa saat, si bungsu keluar dari KM dengan senyum malu-malu.
"Airnya ngucur terus. Gak bisa dimatiin yang kayak di hotel itu." Rajuknya dengan malu namun ada pendar bahagia di sudut matanya.
"Tapi asyik kan?"
"Besok mandi pakai shower buatan lagi yah."
Ya Allah... Nikmat mana lagi yang bisa dielakkan selain tatapan bahagia dari anak anak kecil..
Jam 09.00 setelah sarapan saya berangkat ke kebun untuk mengisi waktu kosong selama berada di kampung halaman karena Lagi liburan sekolah. Di kebun saya membersihkan rumput yang tumbuh begitu subur untuk di tanami cabe rawit.