Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Apakabar semua nya malam ini saya kembali menulis untuk memberikan sedikit informasi tentang kegiatan yang telah saya lakukan pada hari itu tanggal 12-10-2024, pada tanggal ini saya mendapatkan berita dari Gampong kelahiran ku di kecamatan peureulak bahwa adik Sepupu dari ibu ku meninggal, Tampa pikir panjang saya langsung berangkat pulang. Setiba di Gampong jenazah belum tiba karena beliau meninggal di RS Zainal Abidin Banda Aceh jam delapan malam baru selesai dikebumikan, disini awal mula terpintas dipikiran saya untuk menulis tentang kegiatan yang sering di lakukan oleh ahli waris terhadap almarhum ibu, ayah atau keluarga.
Suasana pagi di kuburan daerah kampung kami
Sedang membaca Alquran dikuburan
Aceh terkenal dengan sebutan serambi Mekah kenapa tidak, masyarakat Aceh dari dulu sangat patuh terhadap perintah agama dari hal yang kecil sampai besar contoh seperti yang dilakukan oleh saudara saya mengadakan MEURUWANG Sebutan di masyarakat Aceh, atau sebuah ritual yang dilakukan oleh ahli waris terhadap almarhum, menyuruh beberapa Tgk atau anak santri untuk membaca Alquran diatas kuburan dengan membayar mereka dan ongkos nya berfariasi.
Dalam hal ini saya juga ikut membantu walau hanya satu malam saja sebab saya tidak mengambil upah. Dalam Islam memang membaca Alquran diatas kuburan ada yang berpendapat makruh dan juga boleh seperti dalam madzhab Syafi'ah, Hanafiah mereka membolehkan kita di Aceh Sudah sangat familiar dengan ini, dan secara logika pun menurut saya sangat bagus sekali karena bisa membantu anak santri atau ustadz-ustadt yang kurang mampu dan itupun bagi keluarga yang musibah mereka serba ada.
Di tambah lagi dengan bayar kifarah atau kami menyebutnyaTULAK BREUH, di Gampong saya lain lagi bukan tulak Breuh melainkan tulak emas, disini saya tidak tau dan belum mengetahui nya atas dasar apa mereka membayar Dangan emas, kalau beras kita diaceh sudah maklum semua.
Mereka melakukan ini rujukan dari almarhum abu dikruet lintang yaitu Abu haji Muhammad Yusuf dari beliau lah pertama sekali mengunakan emas sebagai bayar kifarah. Cara membayar nya yaitu emas 35 Mayam diletakkan di piring lalu pihak keluarga menyerahkan ke Teungku dengan menyebut *** ini kifarah sumpah ibu saya, saya serahkan ke Teungku dan dilanjutkan dengan kifarah puasa dan sembahyang*** setelah diterima baru kemudian Teungku mengililingi semua jamaah untuk menyerahkan itu sampai selesai.
Sedang menikmati hidangan khanduri
Ini proses saat sedang bayar kifarah
Demikian sedikit ulasan tentang kegiatan yang digelar oleh keluarga saya di Gampong Babah Krueng kecamatan Peureulak Timur, mohon jika ada yang salah.
Hormat saya @hasinbadir