Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Saleum keurakan mandum di sinoe Bak kelompok Steemsea(bahasa aceh)
Di depan menasah Matang Bungong
Jenis ukiran bunga dijendela
Tulisan nama Ashabul Kahfi
Pada hari yang baik ini kembali hadir untuk memberikan informasi yang menarik dari perjalanan saat pulang dari Peureulak yang telah saya sampaikan kemaren dipostingan yang sebelumnya. Sebuah bangunan Meunasah juga ada yang menyebutkan bahasa lainnya langgar, Dasar kata menasah ialah Madrasah yaitu tempat pendidikan anak-anak dimalam hari, di Indonesia hanya di provinsi Aceh saja yang ada meunasah, dulu saat saya masih kecil pernah nenek mengatakan"Ooo,, NYAN KAJEUT JAK BEUT UMEUNASAH..!"(bahasa aceh) berarti memang Meunasah di Aceh digunakan untuk tempat mengaji, selain itu menasah juga digunakan sebagai tempat ibadah, seperti sholat berjamaah, tempat syiar dan syair, seperti baca rukun, zikir, dalail khairad, juga tempat musyawarah desa dan kegiatan Gampong lainnya termasuk tempat tidur nya pemuda masa dulu. Di Gampong saya hilangnya tidur dimeunasah saat masa komplik, oke saya tidak memperpanjang pembahasan fungsi menasah cuma sekilas saja apa itu menasah.
Berfoto dengan anak
Dunia berputar semakin lama semakin maju, Sekarang bangun meunasah sudah mengikuti masa modern ,tiangnya dari beton semua dari beton walaupun ada di satu daerah masih berarsitektur keacehan, beda seperti dulu kemudahan dalam mendapatkan kayu, memungkinkan orang dahulu membangun bangunan dengan konstruksi kayu cukup banyak masih terlihat bangunan masa Belanda bahkan juga sebelum Belanda ada masih juga tersisa, salah satunya yang ditampilkan ini meunasah yang berbeda di aceh timur letaknya di Gampong matang bungong, kelihatan sekali bentuk nya masih original yang paling menarik ukiran disebelah kiri depan pintu masuk ada pahat nama ashabul Kahfi walaupun Khat tsulusnya tidak begitu bagus.
Sayang sekali informasi tentang bangun meunasah tidak dapat saya input dikarenakan tidak ada orang yang mengetahui sejarah berdirinya menasah ini. Dari bentuknya ini dapat di pastikan dibangun pada masa kolonial Belanda, dimeunasah ada tertulis Wakaf Pawang Amin, juga ayat Al-Qur'an tentang ajakan untuk mengingatkan tempat ibadah yang paling unik ada tulisan seperti yang saya sebutkan tadi ke7 Aulia yang telah dikisahkan dalam Al Qur'an tertera di pintu meunasah. Inilah nama Ashabul Kahfi Marthunis, kasutunis, suris,Tamlikha, Muksamlina,Bakriyus, Bathsusqalus., memang ada pendapat sebagian ulama mengatakan kalau nama ini ditulis di bangunan akan terhindar dari kebakaran juga kalau ditulis diperahu akan terhindar dari Tenggelam dan masih banyak lagi khasiat dari tulisan ini, itu menurut kepercayaan dan keyakinan masing-masing. Lokasi meunasah di gampong Matang Bungong kemukiman peudawa kecamatan idi Rayeuk kabupaten aceh timur, kondisi kelihatannya sudah tidak difungsikan lagi sebagai tempat ibadah.
Dekian sedikit untaian kata informasi tentang menasah di Aceh.
Terimakasih Salam hangat selalu buat bang @anroja, @radjasalman, @waterjoe Serta teman semua serta Sukses selalu buat kita.
Hormat saya
@hasinbadir