Postingan 26-12-2024|Mengelola lelah Menjadi Nikmat

---

---

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,hai sahabat steemians semua apa kabar hari ini, mudah-mudahan Khabarnya selalu sehat, Amin.
Dalam postingan hari ini saya hendak menulis bangaimana kelelahan para pejuang blang atau pekerja sawah dalam melakukan garapan tanah, tulisan ini khusus apa yang saya alami, lain halnya dengan petani pada pribadi mereka sendiri, saya mengangap kelelahan itu satu pegorbanan dalam beribadah, kata ibadah juga mempunyai arti pegorbanan diri kepada sang maha kuasa Allahtaala, makanya lelah itu bisa dihilangkan dengan setiap kenikmatan.

---

Sedang Cangkul

Siap mau pulang

Berpose didepan neuduk

---

Nikmat itu tidak mesti dirasa oleh tukang siperasa semestinya seluruh anggota badan juga mempunyai rasa, sebagai contoh sebahgian orang sakit merasa sakit saat anggota badan sedang sakit ada juga orang walaupun ini jarang terjadi orang itu merasa nikmat pada kesakitannya, contoh jika kita temukan orang sakit tidak mau disembuhkan jangan paksa sebab dia sedang menikmati sakitnya apakah ada orang seperti itu 😆😆😆..?.
Saya merasa nikmat dalam kelelahan, MANGKATAP kan!.
Setiap musim bercocok tanam padi saya selalu melakukan sendiri dari pertama mengolah tanah sampai masa panen, hampir 80% saya sendiri mengerjakannya, istri selalu menyuruh untuk mengerjakan pada orang lain dengan dibayar, seperti CEUMACAH(merapikan tanah disawah)Kalau ceumeucah lain lagi artinya, TAK ATEUNG(membersihkan rumput di pematang sawah atau merapikan pembatas sawah Cor Ateung), TIEK BIJIH(menghaturkan bibit padi agar mudah diambil oleh para orang tanam padi), juga menyomprot. Saya menikmati pekerjaan ini, nikmat yang saya temukan ketika tidak musim turun sawah tubuh tidak pernah bergerak sepenuhnya kerja hanya duduk main hp tidur sampai larut malam, tetapi ketika disawah mengangkat tanah dengan Cangkul melempar Tanah juga menarik tanah kedaerahan yang dalam disawah membuat badan bekerja seluruhnya tubuh akan berterima kasih kepada kita karena telah melelahkan dia inilah nikmat dalam lelah. Saya mengatur waktu kesawah ketika selesai sholat subuh jam 06.40 langsung ke sawah ketika cuaca panas langsung pulang biasanya kalau hari hari mendung jam 09.30 langsung pulang begitulah setiap hari kecuali hari Jumat memang tidak boleh kesawah ditempat kami hari Jumat. Pada foto yang saya tampilkan itu bibit padi sedang saya jemur yang sedang viral sekarang disosial media bibit inilah yang akan saya tanam berselang beberapa hari saya foto lagi ketika sudah keluar tunas hendak menabur.

---

Sudah tumbu

Saat dijemur

---

Sebelum menabur bibit padi saya membuat NEUDUK atau tempat penyemaian bibit orang lain saya lihat membuatnya berbarangan saat penaburan, saya pikir ini bisa rugi karena ada bibit akan tertanam kedalam lumpur membuat padi tidak tumbuh itu pendapat saya, tetapi saya membuat NEUDUK dua hari sebelum tabur, karena saat sedang membuat tempat penyemaian kita akan merapikan tanah Serapi-rapinya jadi tanah akan menjadi lumpur dan dan encer, kalau ditunggu dua hari tanah tidak lagi encer saat penaburan padi tidak masuk kedalam sedikit bibit sudah tumbuh semua,Meunan carajih😅.
Selesai penaburan saya siapkan pacang untuk membuat dinding dari kertas supaya tidak masuk pemakan padi yaitu tikus, tiang pacang kita siapkan terus kita tunggu apakah tikus ada jika sudah 10hari berarti tidak perlu lagi pasang dinding plastik, tetapi padi lain harus kita berikan kepada tikus agar dia tidak mencuri bibit padi, ini tekniknya ambil padi lain tak perlu diracun taburkan di setiap pembatas sawah pasti dia tidak akan masuk ke tempat penyemaian.
Demikian sedikit trik dan teknik kita telah tidak melanggar HAB hak asasi binatang, tetapi kalau dia menyerang dengan membawa pasukan banyak ini wajib kita racun,hahahah, Inilah postingan bukan sebuah cerita yang menarik yang patut dijadikan referensi,hanya postingan, Maafkan jika ada penulisan tidak dimengerti.

---

Nampak tempat penyimpanan bibit padi

---

@hasinbadir mengukap terimakasih kepada Abang2x adik2x pemangku kebijakan di @steemsea Wassalam.