The Diary Game15-12-2024||Perjalanan Balik dari perlak ke Nisam bawa udang reukih

in hive-103393 •  7 days ago 

Hai Friends semuanya Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Lain lagi dengan yang ku ceritakan diary hari ini, kalau sebelumnya pulang kampung bawa pulang buah peunteut, kali ini akan menjadi yang menarik bagi saya.


IMG20241213171625.jpg
Alat untuk menangkap udang saat panen
IMG20241214065415.jpg
Sedang panen di rumah perlak
IMG20241214064103.jpg

IMG20241214064053.jpg


Barusan saja tiba dirumah di nisam dari Peurelak sekitar jam 12siang, kami berangkat.
Sesudah melakukan panen di kolam belakang rumah di kediaman keluarga disana kolam tak begitu luas, hanya 5rante, adik ipar saya sebulan yang telah memasukkan udang liar jenis udang ini tidak terlalu besar kami menyebutnya udang reukih atau udang laut disebut juga jerbung, tidak perlu perawatan khusus umur udang ini biasa nanya 40 hari sudah bisa panen kalau terlalu lama bisa hilang sendiri di dalam kolam, juga berapa ekor kepiting 🦀 yang saya tangkap dikolam.
Setelah selesai khanduri 30hari meninggal nya ibu, saya langsung mengajak Adik ipar untuk panen, alat atau perangkap untuk menahan udang saat panen, berhubung keadaan hujan saya lupa membawa hp jadi tidak ada foto saat proses pengambilan uang saat panen tadi.
Sekitar 30kilogram kami menemukan hasil nya hanya beberapa kilogram dijual saya membawa pulang 3kilo untuk makan.
Dari penjualan udang tadi saya mengambil Rp100.000 saja untuk isi minyak motor, harganya sangat murah hanya 20rbu rupiah per kilogram dijual hanya 15kilo sisanya untuk dikonsumsi.
Dalam perjalanan pulang beberapa kali kami istirahat dikarenakan hujan, sampai di Idi Rayeuk kami singgah untuk shalat zhuhur serta kami qasar shalat ashar, ini bisa kita lakukan bagi musafir, jam 14.45 kami berangkat lagi.
Saat Tiba di kota geudong singgah sebentar untuk ketemu dengan kawan Dian dari kemaren memesan udang pengen untuk membuat mie.
Sampai dirumah setelah istirahat sejenak kami langsung mengupas udang 🍤, memisahkan kepala dengan badan udang ,ini dilakukan supaya tidak berbau, bersama dengan anak-anak kami mengupasnya, walaupun bau menyengat tapi rasanya masih enak apalagi udang sangat alami tidak mengandung pakan kimia.
Jadi tak ada perlu lagi untuk bisa disampaikan, sebenarnya tulisan ini telah saya tuliskan semalam cuma sangat lelah sampai tidak sadar kenapa dan kapan aku tertidurr hingga tau tau tersadar tadi saat Kumandang adzan subuh terdengar🤭 mohon maaf keterlambatan tulisan ini.


IMG20241214195346.jpg
Di rumah sendiri
IMG20241214195327.jpg

IMG20241214193117.jpg

IMG20241214193052.jpg

IMG20241214182733.jpg
Di Geudong


Demikian lah sedikit postingan yang kubuat. Salam hormat dari @hasinbadir

Authors get paid when people like you upvote their post.
If you enjoyed what you read here, create your account today and start earning FREE STEEM!