Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, hari ini saya ingin membuat sebuah postingan kembali di community SteemSEA yang kita banggakan.
Di komplek Dayah
Suasana desak desakan masyarakat Aceh di komplek Dayah
Kemaren tidak ada informasi apapun yang bisa saya terima sehingga apapun kejadian selama 2 hari saya tidak mengetahui nya, hanya 1hari paket internet ku habis, pagi jam 7kurang 30 ibu istri melihat hp nya langsung membaca sebuah pesan dari washtap abu kuta meninggal.
Saat buru buru dari rumah ke Dayah abiya di uleenyue bandarbaro
Dengan demikian saya meminta hotspot dari hp milik istri dan benar berita meninggalnya ulama sepuh Aceh sekitar jam 5 pagi saya langsung menelpon abiya beliau pengurus Sirul Muhtadin di kecamatan menanyakan apa bisa muat saya dalam rombongan mereka Alhamdulillah beliau menjawab menyuruh saya langsung berangkat kedayah nya di uleenyue.
Jam 09 lewat kami berangkat menuju ke Gampong Kuta krueng di Pidie jaya banyak hal dalam perjalanan yang kami bicarakan terutama tentang sosok ulama karismatik abu usma atau abu kuta krueng seorang ulama sepuh di Aceh kehilangan beliau bangaikan hilang Jawa ilmu diaceh. Jam 11 kami tiba di komplek Dayah darulmunauwah pimpinan almarhum abu kita, suasana mendukung terlihat di wilayah ini terlihat awan mulai gelap, Hujan deras mulai jatuh suasana duka terasa oleh alam semesta, dentuman suara gemuruh gledek menggema dalam pilu.
Di hari itu, paku-paku bumi dicabut oleh sang maha pencipta.
Waktu subuh Abu Kuta Krueng berpulang ke Rahmatullah,juga kemudian di pagi disusul kepergian Aba Asnawi Lamno,
Sorenya sang lentera Blangkejeren Abuya Musa Jailani juga menyusul.
Terlihat lautan manusia di komplek Dayah
Sadang menunggu kedatangan jenazah di dalam musalla pesantren
Saat dalam perjalanan dalam mobil
Tiga segi wilayah Aceh kini tanpa lagi cahaya.
(lhee sagoe Aceh kahanale Labang kageucabot dan tidak ada seorang pun yang bisa menggantikan nya inilah musibah yang sangat besar untuk bumoe Aceh, Bumoe Aceh basah oleh air mata.
Kepada mereka pewaris ilmu hakiki,
Beliau beliau telah pergi, tapi bukan mati, Ilmu yang engkau berikan mengalir dalam setiap santri, kemilau cahaya yang kau pancarkan kekal dalam sanubari.
Saat ngopi setiba di Krueng Mane ketika pulang
Ya Allah, terimalah mereka disisimu dengan kecintaan dan kasih sayang mu, mereka sangat pencinta kepada hak yang dicintai.
Allahhumarfirlahum warhamhum, Ammiin.
Demikian sedikit informasi tulisan yang kubuat sebagai diary hari pergi nya ulama sepuh Aceh, jika ada kesalahan dalam pentengian seperti lalu saya telah membuat teggeng @club5050 saat ini, intrusi dari @walictd saya belum bisa walaupun setiap saya membuat postingan ada power up nya, mohon dibimbing oleh para petinggi kebijakan dalam SteemSEA ini
Hormat saya @hasinbadir