Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Salam sukses untuk semua sahabat ku yang seprofesi sebagai pengiat postingan berkualitas di @SteemSEA yang kita banggakan ini.
Saya saat di mesjid Jamal Rahmah dijalan elek Krueng Mane
Di jalan depan komplek Dayah terlihat suasana keramaian
Masih dalam suasana duka yang mendalam menimpa tanah berkatulistiwa Indonesia bagian ujung pulau Sumatra, bumi Aceh, hari ke 4 berpulang nya maha guru seorang ulama sepuh Aceh masih terlihat suasana dikomplek Dayah darul munauwarah umumnya di Kuta krueng masih terlihat begitu padat oleh pengunjung yang dari berbagai daerah hendak takziyah serta samadiah.
Di Dayah abiya sedang bersiap untuk berangkat
Di jalan elak menuju Dayah
Dirumah sedang memegang sumbangan dari jamaah sirul Muhtadin dusun ujung timur menasah meucat Nisam
Hari ini saya akan kembali menulis diary tanggal dan hari Senin 17-02-2025 atau bertepatan 19 syaban 1446 hijriah tanggal ini sengaja saya tuliskan untuk kemudian hari mungkin sebagian bukti kelak akan bisa di nilai oleh anak generasi kita bahwa antusias masyarakat atau kecintaan orang-orang dulu sangat tinggi terhadap ulama, karena ulama itu sebuah paku kokoh yang tertancap dibumi atau seperti tongkat tempat kita bersandar.
Pagi itu sebuah balasan pesan dari Abiya Bandar Baro Nisam beliau ketua forum majelis ta'lim Sirul Muhtadin di tiga kecamatan Nisam, Nisam antara dan bandar Baro, sekitar pukul 06.16 telah memberitahu untuk membalas pesan yang telah saya tanyakan apakah saya bisa ikut dalam rombongan nya lagi, beliau menjawab bahwa jika saya hendak ikut lagi takziyah kepada Almarhum Abu bisa langsung kedayahnya jam setengah 9 di Gampong ulee nyee.
Jam 08 lewat saya langsung berangkat ke sana melalui jalan elak, alangkah sialnya lagi dalam perjalanan itu tiba-tiba kereta ku habis minyak, Baru beberapa meter saya dorong tiba tiba-tiba ada seseorang remaja meminta untuk bantu dorong sampai ke pertasop, setelah mengisi minyak saya melanjutkan lagi perjalanan kedayah abiya sesampai di sana semua telah berkumpul tengal menunggu datangnya satu lagi mobil.
Ulama Aceh murid kesayangan abu
Tepat pukul 10 kami berangkat menuju ke kabupaten Pidie jaya Keude Ulee glee kalau di sebut ditempat lain dalam perjalanan paling banyak membicarakan tentang ilmu pengetahuan agama serta kondisi ke ilmuan manusia masa kini, dilihat dari rekam jejak sejarah bangaimana kondisi keilmuan masa lalu yang tidak begitu angkuh dan sombong dengan ilmu yang mereka miliki.
Tibalah kami di simpang masuk ke Kuta krueng sudah terlihat kepadatan mobil yang membawa rombongan dengan arahan petugas keamanan dari pihak santri kami langsung masuk ke dalam setelah mobil di parkir, kami berjalan kaki ke kompleks Dayah.
Banyak guru dan ulama ulama yang kami jumpai selama berjalan kaki sampailah kami kedalam mesjid azan dzuhur pun berkandang selesai sholat Dzuhur langsung membaca Samadiah semua orang hajut dalam berdzikir, tahlil dan membaca tahmid serta bermunajat untuk Alm abu kuta semuanya bersatu tidak ada rakyat jelata dan penguasa semua bersatu dalam tujuan sama dari berbagai penjuru datang sebagai rasa cinta kepada ulama, gemuruh suara nya bergema indah didalam rumah Allah, ada yang menahan sedih dan air mata nampak muka dari jamaah berkaca-kaca saat sedang menjawab Amiiin dari pimpinan pembaca doa.
Setelah selesai berdoa dan kami keluar dari masjid suara bacaan tahlil bergema lagi dari pengunjung lain yang baru tiba, kami dipersilahkan menuju ke komplek Dayah putri untuk menikmati hidangan sebagai bentuk terimakasih atau sebagai untuk memuliakan tamu oleh ahli waris Dayah, setelah selesai menikmati makan siang saya menuju kepos tempat menunggu tamu yang hendak pulang karena disini ada seorang ulama murid kesayangan Alm abu kuta saya tidak mengingat siapa nama beliau, beberapa saat kemudian abiya bandar Baro keluar dan mengajak kami untuk pulang karena waktu pun sudah 14.13,Lama juga waktu untuk keluar begitu padat nya orang yang berdatangan setiba di Krueng Mane kami shalat ashar di masjid Jabar Rahmah ditepi jalan elak baru kemudian singgah disebuah warung kopi yang terkenal enak kopinya begitu salah satu teman mempromosikan kepada kami, tajmahal 2 di Krueng Mane kami singgah menikmati kopi dan ngobrol sejenak.
Jam sudah pukul 17.15 kami berangkat lagi menuju ketempat Dayah abiya, sesampai di sana saya mohon izin untuk pulang ke rumah.
Keindahan tempat imam berdiri di dalam masjid
Demikian sedikit tulisan postingan kali ini salam hormat dari saya @hasinbadir
@tipu curate
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Upvoted 👌 (Mana: 1/7) Get profit votes with @tipU :)
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit