Ini kisah lama, lama sekali, kisah turun temurun, diceritakan dari mulut ke mulut, hingga sampai padaku, lalu keceritakan lagi di sini. Inilah kisah kesialan seekor kucing yang diperdaya monyet pada pesta Uleebalang.
Tersebutlah kisah seorang Uleebalang yang kaya raya di Aceh pada masa dulu. Ia sangat perhatian dan peduli pada rakyatnya, bahkan binatang-binatang liar pun diselamatkannya dan dipelihara di belakang rumah. Termasuk di dalamnya seekor kucing dan satu monyet.
Sang Uleebalang sangat telaten merawat binatang peliharaannya itu. Tapi suatu hari, ketika dia mengadakan pesta walimah pernikahan putrinya di rumah panggung besar miliknya, ia lupa pada kucing dan monyet peliharaannya. Di sinilah kisah kucing sial yang diperdaya monyet itu terjadi.
Dari pagi sampai malam, kucing dan monyet itu kelaparan, mereka hanya bisa melihat para tamu undangan dan keluarga uleebalang melahap makanan sepuas-puasnya, termasuk pesta ikan panggang di belakang rumah, tak jauh dari kandang kucing dan monyet tadi.
Aroma ikan panggang itu sampai juga ke hidung monyet dan kucing diterpa angin. Keduanya hanya menatap nanar dengan perut keroncongan. Monyet berpikir, untuk mengambil sepotong ikan panggang itu sangat beresiko, maka dirayulah kucing untuk melakukan pekerjaan kotor tersebut, yakni mencuri ikan milik majikannya.
Monyet bilang pada kucing “Kamu punya cakar, kamu bisa meraih apa saja yang kamu butuhkan, ambillah sepotong ikan itu untuk kita makan.” Mendengar itu, kucing yang kelaparan tak berpikir panjang, ia mengiyakan saja.
Lalu keduanya melihat seorang pelayan sedang sibuk memanggang ikan di perapian. Aroma ikan itu tercium oleh keduanya yang sudah benar-benar kelaparan. Bertambahlah suara perut keduanya yang kosong itu. Dalam kelaparan yang sangat seperti itu, sepotong ikan panggang di perapian menjadi hal yang sangat berharga untuk dipertaruhkan.
Monyet kemudian berkata sambil melirik ikan panggang itu lagi. “Tak bisakah kau berbagi hidangan pencuci mulut yang sudah disiapkan pelayan itu? Andai aku memiliki cakar seperti cakarmu, aku pasti akan segera mencoba mengambilnya. Tolong bantu aku, ayo kita ambil sepotong ikan panggang dari pelayan itu.”
Keduanya mendekat dengan pelan. Ketika pelayan lemah, si monyet memegang kaki depan si kucing yang sudah siap mengambil ikan panggang, kemudian si kucing memasukkan ikan panggang itu ke mulut si monyet.
Pelayan melihat pencurian itu, kucing dipukul, kucing dan monyet itu pun dikejar sampai ke luar pagar. Keduanya lari terbirit-birit. Si kucing merasa kesakitan akibat cakarnya terbakar bara saat mengambil ikan panggang di perapian. Sementara monyet kekenyangan menyantap hidangan itu dari cakar si kucing.
Kuncing marah besar pada monyet yang membawa lari ikan panggang, sementara ia tidak mendapatkan apa-apa. Begitulah ilmu dari jurus cakar kucing yang dimainkan si monyet. Inilah gaya dari pekerjaan orang-orang picik yang tidak bertanggung jawab. Semakin lihai seseorang memaikan jurus ini, maka semakin tidak disadari oleh korban yang dijadikan cakar kucing itu sendiri. Jadi, sebelum dijadikan cakar kucing oleh orang lain, pertimbangkanlah setiap tindakan.
Seekor kucing mencari makan sisa-sisa ikan di pantai Gampong Jawa, Banda Aceh [foto: dokumen pribadi]
monyet nyan sekolah dimana dia?
ada banyak kucing yang terpedaya karena lapar, namun sayangnya dia lupa bahwa yang menyuruh lebih lapar darinya
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Itulah tamsilan kehidupan Cutkak @cicisaja he he he....
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
untung saya baca sampai habis, kalau tidak saya bisa keliru menduga ini kucing yang mana... ternyata benar, karena ada monyet, ini bukan kucing yang melarikan panggang
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Itulah Cutkak @cicisaja gak baca sampai habis, Ini hanya kisah fabel lama Aceh yang penuh tamsilannya. Masih banyak kisah lain yang perlu kita tulis, karena ada pelajaran kehidupan di dalamnya.
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
saya baca sampai habis hai, makanya saya tidak menyalahkan si kucing begitu saja
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
jroh, asai na neubaca le Cutkak @cicisaja kaseunang kuh nah, kisah-kisah laen ek tatuleh lom.
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
tenang sagoe nyan, loen penggemar tulisan droen neuh, kadang-kadang loen preih sigoe minggu nak sigoe duek khusus membaca saja
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
sabah meuluwah raya meunyoe lagee nyan.
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit