Perang Aceh-Portugis Dalam Lukisan Maestro Delsy Syamsumar

in hive-103393 •  4 years ago 

Memasuki ruang kontemporer Museum Aceh, Rabu, 14 April 2021 lalu, 28 lukisan dari para maestro seni lukis Indonesia terpampang di dalamnya. Salah satu lukisan yang menarik perhatian saya adalah lukisan berjudul “Ilustrasi Perang Portugis” karya Delsy Syamsumar.

Memperhatikan lukisan itu, sebagai pecinta sejarah, ingatan saya terbaca kepada beberapa literature bacaan mengenai perang Aceh dengan Portugis pada abad ke-16 silam. Dalam lukisan itu Delsy Syamsuar seorang pelukis “Neoklasik” Indonesia menggambarkan suasana pertempuran kapal armada perang Kerajaan Aceh dengan kapal perang Portugis di Selat Malaka.

Menariknya, dalam lukisan cat minyak berukuran 112 x 212 centi meter itu di atas kanvas berbahan tripel dan kayu, pelukis asal Sungai Puar, Sumatera Barat kelahiran Medan, 7 Mei 1935 tersebut menggambarkan salah satu momen dari fragmen perang Aceh-Portugis itu, yakni menggambarkan armada perang Aceh menggunakan minyak mentah sebagai senjata untuk memusnahkan musuhnya di tengah laut.

Melihat lukisan Delsy Syamsumar itu, seolah memberi gambaran sejarah kepada kita bagaimana dahsyatnya perang di lautan antara armada Kerajaan Aceh dengan armada Portugis. Lukisannya seperti saya repro kembali di bawah ini.

perang aceh portugis.jpg
Lukisan ilustrasi perang Aceh-Portugis karya maestro Delsy Syamsumar [Sumber; Museum Aceh]

Kembali memandang lukisan itu, saya teringat akan tulisan RO Winstedt dalam buku A History of Malaya yang diterbitkan di London, Inggris pada tahun 1935. Pada halaman 78 buku itu Winstedt menulis tentang kedahsyatan perang Aceh – Portugis tersebut.

Hal yang sama juga ditulis oleh Macgregor dalam bukunya A Portuguese Sea Fight Near of Singapore, JMBRAS, Vol XXIX Part 3 yang diterbitkan pada tahun 1957. Sumber lainnya juga bisa dilihat dalam buku Arun Kumar, Das Gupta, Acheh in Indonesian Trade and Politics: 1600-1641, Cornell Unversity terbitan tahun 1962.

Kisah yang sama tentang sejarah perang Aceh dengan Portugis itu juga ditulis oleh T Braddel dalam bukunya On The History of Achen, JIAEA Vol V buku ini diterbitkan di Singapura pada tahun 1851, kemudian juga dalam buku H Yule, On Northen Sumatera and Especially Achin, BKI VIII terbitahan tahun 1873.

Tapi ironisnya, saya belum pernah menemukan sejarah perang Aceh dengan Portugis yang detil dalam buku terbitan dalam negeri. Dan menemukannya dalam lukisan Delsy Syamsumar ini merupakan sebuah kepuasan tersendiri.[]

Delsy Sjamsumar.jpg
Delsy Syamsumar sang maestro lukis neoklasik Indonesia [sumber; wikipedia]

Authors get paid when people like you upvote their post.
If you enjoyed what you read here, create your account today and start earning FREE STEEM!