Dulu, kurang bahkan tidak suka membaca, khususnya buku-buku yang ditulis oleh generasi kontemporer. Mungkin, saat itu itu pikiran negataif terhadap ketidak percayaan saya terhadap apa yang merasa sampaikan terlalu dominan. Mauanya kalu ada minat baca ya, baca kitab kuning terus.
Jujur, akhir-akhir ini, saya sangat menikmati sejumlah buku, bahkan buku yang baru saj diterbitkan. Dulu, hanya manfaatkan waktu-waktu kosong untuk membaca, sekarang saya mulai mikir bagaimana caranya mengosongkan waktu demi untuk baca buku.
Semoga ini adalah perubahan ke arah yang amat sangat positif.
Jadi, selain melukat karya-karya ulama yang membahas seputar hukum islam, saya juga sering menikmati serta mengiktuti arah pegetahuan umum. Kegiatan aktif hari ini saya mulai muali dari siang, mengingat pagi hari saya masing dalam alam mimpi. Mungkin imbas bergadang semalam.
Sekitar jam 2 siang saya menunaikan ibadah salat zuhur di pondok pesantren setelah sebelumnya menggantikan pakaian dan mandi. Cuaca hari ini juga cukup panas. Jadi, biasanya minat menikamti kopi di fuaddi kopi saya tahan sejenak. Waktu saya habisa dikamar untuk sementara waktu untuk membaca.
Sekita jam 4 sore, barulah saya munuju ke fuaddi coffee. Tahulah, ya, gimana rasanya enaknya kopi, saat sesuatu yang diinginkan harus diajak bersabar lebih dulu; ya seperti yang kuceritakan tadi saat aku maish di pondok pesantren.
di Fuaddi Coffee
Satu gelas kopi dihabiskan sambil menikmati tulisan indah di beberapa media ternama di indonesia, seperti kompas dan lainnya adalah sesuatu cara menjalani kehidupan yang “number uno”. Sebenarnya, yang “number uno” itu buka sandiangan kopi dengan tulisan indah, tapi bagaimana kita menjalani proses sesuatu. Semuanya akan terasa nyaman dan indah jika dijani dengan acara yang santai dan benar, (pikir saya sambil melepaskan asap tebal tembakau Marboro).
Menjelang magrib, saya kembali ke pondok pesantren. Setealh makan di salah satu warung terdekat di pondok pesantren, saya kembali ke kamar. Oh, jangan mikir saya gak mandi-madi ya! Sampai 6 sore, saya uda mandi dua kali lhoh. Jadi, yang harus saya cerikan sesuatu yang rasakan gak guna, yang penting saya bersih. Hehe
Setelah salat magrib, saya menghabiskan waktu di dalam kamar sendirian. Kali ini saya ingin menuntaskan baca siang tadi dan kemarin yang hanya baru saja baca membaca 40 halaman. (Kira-kira baru 1/4 keseluruhannya)
Buku yang saya maksud adalah karya kiyai Sahal Mahfud yang berjudul Nuansa Fikih Sosial, sebuah buku yang “sesuatu banget”.
Kekuatan terbesar buku ini ada pada daya saling melengkapinya. Semuanya diramu pada takaran pas untuk karya yang diikhtiarkan sebagai pengenalan. Kiyai Sahal memulai dengan pendekatan sejarah, tapi sama sekali tidak kaku. Kemudian refleksi, dan ditutup dengan proyeksi masa depan, namun tidak ngelantur.
Yang paling mengesankan, setidaknya bagi saya, Kiyai Sahal menulis dengan narasi yang sangat amat enak dibaca! Tidak bertele-tele. Sederhana tapi rasa dan sisi keilmuannya dapat. Barangkali, bacaan yang banyak, juga menyukai karya sastra membuat buku ini mengalir tanpa kebosanan.
![](https://steemitimages.com/640x0/https://cdn.steemitimages.com/DQmRdq4AEJkGNgJ4MFfj8dqk3DvfUtcLqLrAHSt4CtsC3hs/CADA1F58-84F9-488E-844A-B864400104FF.jpeg)
Bisa jadi, sentuhan penulis buku Kura-kura Berjanggut Azhari Aiyub sebagai penyunting dan Putra Hidayatullah sangat membantu menguatkan rasa, sehingga segala realitas yang direfleksikan penulis mengenai sosial nadinya begitu hidup. Detaknya seakan terdengar.
Kapan-kapan saya ceritakan lebih lanjut.
Sekian Kisah Hari ini, Mohon Masukan dan Dukungan dari Steemian Semua
📷 Picture | Photography |
---|---|
Model | iPhone 7 plus |
iOs | 15it |
Camera used | Handphone |
Photographer | @joel0 |
Location | Aceh |
Edit | lnCollage |
hormat saya kepada : @anroja selaku admin steem sea
Juga kepada senior kami
@radjasalman
@waterjoe
@el-nailul
Terima kasih telah berbagi bersama di sini.
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Alhamdulillah . 😁 muncul
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit