LIMIT (LIMA BELAS MENIT BERSAMA ALQUR'AN)

in hive-103393 •  8 days ago 

WhatsApp Image 2024-09-10 at 10.06.25.jpeg

LIMIT (Lima Belas Menit Bersama Alqur'an) adalah sebuah gerakan pembiasaan yang di launching baru-baru ini oleh Kementrian Agama Wilayah Aceh. Gerakan LIMIT ini pertama kali di launching pada tanggal 5 agustus 2024. Kakanwil Kemenag Aceh Drs. H Azhari, M.Si launching gerakan LIMIT (Lima Belas Menit Bersama Alqur'an) di SMP 1 Aceh Tengah pada tanggal 5 agustus 2024. (sumber : https://aceh.kemenag.go.id/baca/kakanwil-kemenag-aceh-launching-limit-bersama-alquran-kedua-setelah-pj-gubernur-aceh-luncurkan) Kantor kementrian Agama Kota Lhokseumawe kemudian mengintruksikan kepada Madrasah-Madrasah untuk menjalankan gerakan pembiasaan ini dengan rutin. Melalui intruksi tersebut maka kini setiap Madrasah wajib menjalankan pembiasaan LIMIT setiap harinya.

Didalam ajaran Islam setiap muslim di ajarkan cara membaca Alqur'an sejak dini. Dimulai dari usia PAUD sudah di ajarkan membaca Iqra' lalu di lanjutkan dengan membaca Alqur'an besar. Para orang tua siswa/siswi biasanya memasukkan anak-anaknya ke lembaga-lembaga pengajian baik itu lembaga pengajian dengan sistem semi sekolah maupun lembaga pengajian biasa di balai-balai pengajian. Harapan dari orang tua tentu saja agar anak-anaknya kelak dapat menjadi anak yang mahir dan mampu dalam membaca Alqur'an.

MIN 1 Kota Lhokseumawe adalah tempat saya bertugas kini menjalankan gerakan pembiasaan ini. setiap harinya siswa/siswi di wajibkan membawa Alqur'an serta membacanya selama 15 menit di dalam kelas sambil di pandu oleh guru di kelas. Gerakan ini sangat membawa dampak yang sangat positif, dimana guru dapat mengetahui bahwa ternyata masih ada siswa/siswi yang belum bisa baca qur'an. saya sebagai seorang guru kelas di Madrasah Ibtidaiyah merasakan manfaat yang sangat baik dengan adanya program LIMIT.

WhatsApp Image 2024-09-10 at 02.15.13.jpegWhatsApp Image 2024-09-10 at 02.17.03.jpeg

siswa/siswi bersiap-siap membaca Alqur'an selama 15 menit di ruang kelas

Metode yang dilakukan adalah setiap pagi guru yang mengampuh jam pertama akan memandu LIMIT selama 15 menit. Teknis pelaksanaannya bisa di lakukan sesuai dengan metode apa yang akan di gunakan. misal di kelas saya kelas VI-Raudhah, saya melaksanakan LIMIT di awali dengan cara membaca Alqur'an secara bersamaan lalu kemudian siswa/siswi membaca secara estafet menyambung ayat satu demi satu. setelah 10 menit selesai kemudian saya akan menanyakan kepada siswa apa makna yang terkandung dari surat serta ayat yang siswa/siswi baca tadi. Guru memberikan kesempatan kepada siswa/siswi untuk menjelaskannya secara bergantian. Di akhir guru memberikan sedikit penjelasan tentang makna surah yang baru saja dibaca serta membuat kesimpulan. Metode ini sangat bermanfaat dalam merangsang minat baca Alqur'an yang semakin hari saat ini semakin menurun. Bahkan guru dapat menganalisa kemampuan siswa/siswi dalam membaca Alqur'an, sehingga bisa melakukan pengumpulan data dan mengajukan program kepihak sekolah untuk meningkatkan atau memberi solusi bagi siswa/siswi yang masih kurang dalam membaca Al qur'an.

WhatsApp Image 2024-09-10 at 02.15.34.jpegWhatsApp Image 2024-09-10 at 02.15.36.jpegWhatsApp Image 2024-09-10 at 02.15.33.jpegWhatsApp Image 2024-09-10 at 02.15.36 (1).jpeg

siswa/siswi sedang membaca Alqur'an dengan khidmat dan tertib

Selama hampir 2 bulan sekolah saya menjalankan program LIMIT ini merasakan dampak yang luar biasa. program ini juga dapat meningkatkan kemampuan guru dalam membaca Alqur'an. sejatinya guru yang mengajar di Madrasah tentu saja guru yang mempunyai kompetensi dalam bidang membaca Alqur'an. Pengamatan yang saya lakukan di lapangan , masih ada beberapa guru yang belum terlalu menguasai membaca Alqur'an dengan benar. Hal ini menjadi sorotan di tengah-tengah program LIMIT yang kita laksanakan setiap harinya. Alangkah lucunya jika sebagai guru yang seharusnya mendidik siswa/siswi malah tidak mampu dalam membaca Alqur'an. Program LIMIT membawa dampak besar tidak hanya bagi siswa/siswi tetapi juga bagi guru itu sendiri.

Metode lain yang dapat digunakan supaya tidak terjadi kejenuhan dalam model pembelajaran adalah dengan memberikan inovasi. kreatifitas dari seorang guru sangat di perlukan dalam mengelola kelas. Guru di tuntut untuk lebih bisa mengeksplore metode pembelajaran yang akan digunakan. selain dengan cara di atas, guru dapat membuat sebuah metode dalam gerakan LIMIT. jika metode yang digunakan selama ini hanya sistem baca qur'an secara bersamaan lalu di selingi dengan sistem estafet bergantian, maka guru dapat berinovasi menggunakan model pembelajaran dengan cara menonton bersama video pembelajaran yang berkenaan dengan surah yang hari itu dibacakan. Guru dapat menciptakan suasana selama 15 menit gerakan LIMIT dengan metode yang berbeda, melalui tayangan video guru kemudian dapat menjelaskan makna yang terkandung dalam surah atau ayat yang hari itu dibacakan oleh siswa/siswi. Sehingga kegiatan membaca Alqur'an akan menjadi sebuah kegiatan yang ditunggu-tunggu oleh siswa/siswi di kelas.

WhatsApp Image 2024-09-10 at 03.43.39 (1).jpegWhatsApp Image 2024-09-10 at 03.43.39.jpeg

siswa/siswi menonton video tentang penjelasan makna yang terkandung dalam surah Al-Baqarah

Saya menaruh harapan tinggi terhadap program LIMIT ini. semoga program ini akan terus di laksanakan secara konsisten oleh setiap Madrasah di seluruh Aceh terkhususnya di Kota Lhokseumawe dan ruang lingkup lebih kecil lagi adalah MIN 1 Kota Lhokseumawe tempat saya bertugas. feedback yang saya dapatkan dari program ini adalah bisa menguji kembali kemampuan diri sendiri dalam membaca Alqur'an. Tidak dapat kita pungkiri dewasa ini dengan berbagai kesibukan, pengaruh era digitalisasi sangat membuat orang-orang makin terlena bahkan sibuk dengan gadget yang terhubung ke media sosial. Efeknya adalah kita jadi jarang dalam membaca Alqur'an, terlalu sibuk dengan segala kegiatan duniawi. Saya merasakan manfaat yang sangat signifikan selama Program ini dilaksanakan. saya menjadi semakin terbuka mata bahwa selama ini kita sangat sedikit meluangkan waktu membaca Alqur'an.

WhatsApp Image 2024-09-10 at 10.08.55.jpegWhatsApp Image 2024-09-10 at 10.09.14.jpeg

siswa/siswi selesai membaca Alqur'an

Supaya program ini terus berjalan maka dibutuhkan konsistensi semua pihak dalam mendukung kegiatan ini. Pihak sekolah harus terus berinovasi dan juga menjaga keaktifan kegiatan pembiasaan gerakan ini untuk terus berlanjut. Selain pihak sekolah, partisipasi dan kerja sama dari orang tua dirumah juga sangat penting dalam mendukung program ini. sehingga di harapkan kelak kita mampu mencetak generasi Qur'ani yaitu generasi yang mampu mengelaborasi antara ilmu science dengan ilmu agama berdasarkan Alqur'an. Generasi tersebut nantinya sangat berguna bagi kemajuan bangsa, agama dan keluarga.

Semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi diri saya sendiri maupun bagi sahabat steemian yang membacanya. Mohon dukungan dari para sahabat steemian sehingga saya makin bersemangat dalam menulis di kesempatan berikutnya.

Selasa, 10 September 2024
Salam @julifitrina

Authors get paid when people like you upvote their post.
If you enjoyed what you read here, create your account today and start earning FREE STEEM!