Para santri sedang menunggu sampah di halaman
Assalamualaikum Teman-teman 😊 selamat beraktivitas
Pagi yang begitu indah, perlahan mentari pagi meninggi dengan membawa kehangatan yang membuat tubuh semakin hangat dan bertambah semangat, aktifitas rutinan sedang kami jalankan di pagi ini. Sebuah rutinitas Jumatan kami di pondok pesantren, Muhadasah atau praktek berbicara bahasa asing.
Satu jam setengah lamanya, di akhir kegiatan salah satu guru yang membidangi Bahasa memberikan sebuah semangat dengan mengajak para santri untuk bernyanyi, juga memotivasi para murid agar lebih bersemangat dalam belajar bahasa asing kedepannya.
Ketua Bidang Bahasa sedang memberikan motivasi kepada para santri dalam kegiatan Muhadasah
Usai demikian, para santri di arahkan bergotong royong dengan memungut sampah di are komplek halaman, ini merupakan pengabdian tanpa batas untuk pesantren itu sendiri, bahkan saya sangat teringat kata guru saya "apapun itu ketika kalian berbuat kebaikan (membersihkan pesantren) maka sertakan niat dalam hati 'Ya Tuhan ku sebagaimana saya bersihkan pesantren ini dengan sebersih-bersihnya maka bersihkanlah hati ini dari sifat-sifat tercela" amalkan, ujar sang guru.
Berikut beberapa gambar para santri sedang membersihkannya beberapa area pesantren:
Kemudian kami secara bersama mengambil nasi di dapur umum sebagai makanan sarapan pagi ini. Setelah itu saya menuju ke kantin untuk menyantap nasi di sana, cemilan seperti bakwan dan risol adalah lauk tambahan. Setelah menyantap dengan lahap lalu saya kembali ke kamar.
Rasa pening sangat terasa di bagian kepala saya, segera saya menelpon sang ibu, saya memberi kabar bahwa usai Jumat saya pulang. Lalu saya pun langsung beristirahat hingga dibangun oleh teman sekamar untuk bertugas membangunkan santri agar secepatnya pergi ke masjid untuk menunaikan shalat Jum'at.
Nah, usai jumatan saya langsung bergegas ke kampung halaman, tugas saya hari ini adalah memberikan semen di atap lantai bawah rumah yang telah sedikit runtuh ke lantai, setelah itu saya berikan cat warna putih di seluruh atap kamar agar terlihat lebih cerah.
Semen asal telah runtuh
setelah saya plaster dengan semen
hingga sore hari kegiatan ini berlangsung bahkan sempat memberikan di beberapa tempat lainnya di rumah. Di sore harinya, hujan pun begitu deras, derasan hujan tersebut berlanjut hingga selesai magrib.
Saya pun berharap agar hujannya reda, pasalnya saya harus kembali menempuh perjalanan ke pondok untuk mengisi kelas malam ku bersama santri-santri ku. Dan pada akhirnya tepat pada arah jarum jam 19.40 hujan pun reda, cuma tersisa gerimisnya saja. Saya segera berpamitan pada ibu dan ayah dan langsung bergerak ke pesantren.
Moment pembelajaran malam hari ini tak sempat saya abadikan, pasalnya handphone saya kehabisan baterai sehingga saya tinggalkan di kamar untuk mengisi daya.
📷 Picture | Smartphone |
---|---|
Android | 9 |
Photographer | @khairil98 |
Location | Aceh |
Edit | Google Foto |
Salam @khairil98
Ingin mengenal saya klik disini
Saya ucapkan Terima kasih kepada bapak @anroja yang telah mengajak saya berpartisipasi di The Diary Game dan juga yang selalu memberikan dukungan.
Terimakasih juga kepada:
@nazarul
@ikhsan01
@herimukti, dan
komunitas Asia Tenggara.