Assalamualaikum Teman-teman 😊 selamat beraktivitas
Sejumlah masyarakat sedang mencuci piring di acara resepsi perkawinan
Sebuah agenda yang telah saya rencanakan sejak kemarin, namun tak berkesempatan. Terdapat sebuah acara pesta perkawinan tetangga kami di kampung halaman, sebenarnya saya harus hadir satu hari sebelumnya. Maka saya baru berkesempatan hari ini untuk menghadiri ke sana yakni ke kampung halaman.
Kopi pagi di Warung Arwana
Setelah menikmati secangkir kopi pagi di warung Arwana Kopi, Meurah Dua, Pidie Jaya. Saya langsung bergegas melanjutkan perjalanan. Alhamdulillah 20 menit di jalanan saya sampai di rumah dengan selamat. Hal utama yang saya lakukan adalah menyalami kedua orang tua, dengan tak berlama-lama saat itu saya pun langsung mandi dan memakai baju seragam kepemudaan.
Seperti hal biasanya di setiap terselenggaranya resepsi perkawinan seperti itu, kami seluruh masyarakat berantusias penuh terhadap kesuksesan acara hingga selesai, dengan tidak membagi tugas namun berkerjasama apa yang bisa dikerjakan, itulah konsep keberlangsungan acara dengan khidmat.
Sejumlah masyarakat sedang mencuci piring di acara tersebut
Protretan di sela-sela keberlangsungan acara, terlihat empat pemuda sedang bercanda tawa
Rombongan mempelai pria alias Lintoe Baroe telah sampai ke kediaman Dara Baroe
Acara tersebut dimulai sejak pagi hingga siang harinya, begitu adat yang berlaku di tempat kami. Azan berkumandang, saya langsung kembali ke rumah yang berjarak sekitar 50 meter saja dari tempat acara untuk menunaikan shalat Zuhur terlebih dahulu serta berencana untuk kembali lagi setelah itu, namun saya hampir lupa terhadap titipan yang diamanatkan oleh Teungku Rizal, beliau menitipkan sebuah paket agar bisa saya serahkan kepada temannya yang berjualan di pinggir pondok pesantren Ummul Ayman I Samalanga.
Menyerahkan titipan Teungku Rizal kepada Temannya yang berjualan minuman
Saya pun harus mengantarkan titipan tersebut, dalam hal ini pas banget untuk bisa ngopi di warung MS sekalian, karena telah lama saya tak menikmati kelezatan minuman sanger pancong di sana. Maka saya pun singgah di warung tersebut selesai mengantar pesanan Teungku Rizal.
Sanger pancong pesanan saya
Dalam kesendirian di bangku warung itu, saya sangat menikmatinya dengan merangkai beberapa kata demi menjadi sebuah cerita harian hari ini. Dengan tak menyadari bahwa arah jarum jam telah menunjukkan pukul 16.00. Kemudian saya langsung cabut dan bergegas kembali ke rumah.
Melaksanakan shalat asar adalah salah satu tujuan saya kembali ke rumah, usai menunaikan shalat, tak ada kegiatan apapun yang saya lakukan selain membantu ibu yang sedang memasak sambil melakukan obrolan. Keasyikan momen curhat bersama ibu memang tiada duanya, semua permasalahan terjawab menjadi mudah dan kembali segar untuk dijalani pastinya. Terimakasih untuk mu wanita surgaku.
Begitu juga, momen menggelar ibadah bersama orang-orang tercinta juga terasa seakan-akan nikmat paling tinggi telah tercapai diantara ketinggian nikmat lainnya, beberapa pucuk doa turut saya iringkan usai shalat yang berjumlah tiga rakaat secara berjamaah ketika itu serta langsung diamini oleh orang tua dan adik-adik tercinta, semoga doa-doa yang terpanjatkan menjadi berkah dunia akhirat di sisinya Allah SWT, Amin.
Menjelang masuknya waktu Isya, saya pamit kembali ke pesantren pada kedua orang tua. Dalam perjalanan, secara tiba-tiba Teungku Murtaza menelpon saya, ia mengabarkan bahwa ia sedang di kampung saya, saat itu saya masih dalam perjalanan beberapa ratus meter saja dari rumah.
Pasalnya ia tidak memberitahu saya terhadap perihal yang sedang di alami, saya pun memutar arah balik ke tempat keberadaan Teungku Murtaza, sesampai di sana, rupanya ia sedang berada di pinggiran jalan nasional Batee Iliek, motor yang ia kendarai tiba-tiba mogok, perkiraan dibagian tali kipas karena motor itu berjenis matic.
Saya pun langsung mendorong motornya secara perlahan hingga sampai di Simpang Matang, Samalanga. Alhamdulillah sebuah bengkel masih terbuka, namun empunya bengkel itu memberi tahu kami bahwa motor tersebut baru bisa diperbaiki pada jam 22.00 karena malam ini merupakan malam Jum'at, semua toko yang berada di sana semuanya ditutup mengingat terdapat pengajian mingguan di setiap surau.
Alhasil, kami pun menerima apa yang mekanik itu katakan. Awalnya kami mencoba menunggu namun pada akhirnya kami menuju ke pasar Samalanga tepatnya ke Warung Kopi MS, di sana kami menikmati secangkir kopi sanger sambil menunggu motor yang tadi selesai di perbaiki. Nah, setibanya pukul 22.30 kami pun kembali ke bengkel untuk mengambil motor yang telah selesai di perbaiki.
Menikmati kopi sambil menunggu selesainya perbaikan sepeda motor
Sepeda motor Teungku Murtaza sedang diperbaiki
Ternyata benar seperti dugaan kami sebelumnya, pasti tali kipas yang putus, pasalnya motor masih bisa hidup namun tak bisa berjalan karena penggeraknya tidak aktif alias tali kipasnya telah putus sehingga tidak dapat berkerja sebagaimana mestinya. Lalu kami langsung melakukan perjalanan ke Meurah Dua Pidie Jaya.
📷 Picture | Smartphone |
---|---|
Model | RMX1805 |
Android | 9 |
Photographer | @khairil98 |
Location | Aceh |
Edit | Google Foto |
Salam @khairil98
Ingin mengenal saya klik disini
Saya ucapkan Terima kasih kepada @anroja yang telah mengajak saya berpartisipasi di The Diary Game.
Terimakasih juga kepada:
@nazarul
@ikhsan01
@herimukti, dan
komunitas Asia Tenggara.
Postingan ini telah dihargai oleh akun kurasi @steemcurator08 dengan dukungan dari Proyek Kurasi Komunitas Steem.
Selalu ikuti @steemitblog untuk mendapatkan info terbaru.
@ernaerningsih.
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit