The Diary Game, Better Life ||SELF-INTROPECTION||

in hive-103393 •  3 years ago  (edited)

IMG_20211029_134308.jpg

Hai Sahabat Steemian's!
Bagaimana kabarnya hari ini? semoga selalu dalam keadaan sehat, tersenyum, dan bahagia selalu ya! Aamiin.


Pagi yang indah, disaat matahari pagi merekah menampakkan cahayanya dengan malu-malu. Aku begitu semangat untuk berangkat menuju sekolah karena mengingat hari ini di adakan pertemuan ekstrakurikuler jurnalistik.

Jarum jam menunjukkan pukul 11.30 kami diminta untuk berkumpul guna membahas ekstrakurikuler jurnalistik. Guru pembimbing kami @fwinanda menginstruksi kami untuk membuat sebuah diary mengenai kegiatan keseharian kami. Dan aku memilih menulis tentang kegiatan pertemuan hari ini.

Tanpa terasa jarum jam sudah menunjukkan pukul 14.00. Kami pun bubar dan pulang kerumah masing-masing. Karena kelelahan aku memilih untuk istirahat hingga tanpa sadar akupun tertidur. Saat aku terbangun ternyata hari sudah sore. Aku bergegas bangun dari posisi tidurku lalu berbenah. Tanpa sengaja sesaat setelah selesai berbenah retina mataku menangkap sebuah objek yang menarik perhatianku.

Karena rumahku berada ditengah pemukiman orang yang mencari nafkah dengan membuka toko-toko. Sudah biasa jika banyak pedagang jajanan makanan hingga orang yang menjual jasa untuk wahana permainan anak-anak mencari nafkah di kaki lima.

Tapi ada satu hal yang begitu menarik perhatianku. Ada seorang anak laki-laki yang berusia sekitar delapan tahun menenteng kacang-kacangan dan sirih yang telah dibungkus rapi. Penampilannya jauh dari kata bersih, bajunya sudah tak layak, banyak tambalan disana-sini. Duduk sendirian sembari memandangi dagangannya yang masih belum dilirik pembeli.

Hingga tak lama seorang pria yang memiliki kios kecil sepertinya kasihan melihat si anak pun memborong seluruh dagangan si anak tersebut untuk digantung di kiosnya.

Menurutku yang dapat kita jadikan panutan disini itu bukan hanya si bapak pemilik kios, tapi si anak laki-laki tersebut juga merupakan contoh nyata tentang tipisnya tingkat ekonomi negara kita. Disaat anak-anak lain bermain layangan dengan teman seusianya. Dia malah bekerja untuk tambahan nafkah keluarga. Jadi, apa yang kini kita miliki sekarang ini adalah nikmat dari-Nya yang harus kita syukuri.

IMG_20211029_181731.jpg

Kini angin yang berhembus serta hujan yang turun terjun bebas dari langit malam ini membuatku semakin merapat dalam selimut. Kututup handphone dan kubenahi buku-buku yang baru saja kubaca. Sudah saatnya aku istirahat karena harus bangun untuk menjalankan rutinitas dan aktivitas esok hari. Seperti biasa, aku bangkit untuk mematikan lampu kamarku menyisakan remang-remang cahaya bulan yang menerobos melalui celah-celah ventilasi udara kamarku. Menarik kembali selimut hingga menutupi seluruh tubuhku. Harapannya masih dan tetap sama, semoga hari esok lebih baik dari hari ini. Aamiin.....


Sekian cerita hari ini, terima kasih bagi steemians yang sudah menyempatkan diri membaca tulisan sederhana saya.

Authors get paid when people like you upvote their post.
If you enjoyed what you read here, create your account today and start earning FREE STEEM!