Assalamuaikum Steemians...
Apa kabar, semoga semuanya dalam keadaan sehat wal-afiat..
amiiinn...
Waktunya Panen
Akhirnya setelah beberapa waktu bergelut dengan berbagai macam agenda yang padat, akhirnya aku kembali menulis diary disini, namun tak mungkin pula aku menulis tentang kegiatanku beberapa meinggu terakhir, karena setahuku diary hanya boleh ditulis setentang kegiatan 2 atau 3 hari kebelakang, jadi aku ingin membagikan sedikit cerita tentang kegiatanku di hari minggu tanggal 28 September 2 hari yang lalu.
Setelah melakukan perjalanan panjang dari Banda Aceh menuju Tamiang, jadi Minggu dini hari sekira pukul 04.00 pagi aku baru dapat merebahkan badan dikamar, sehingga pagiku molor hingga pukul 10.00 pagi, setelah bangun aku langsung masuk ke kamar mandi untuk mencuci muka dan sikat gigi saja, setelahnya aku memeriksa Hp ternyata ada 3 panggilan masuk dari Bang Is, kebetulan beliau adalah abang iparku, karena sehari sebelumnya, aku sudah membuat janji dengan beliau dan meminta tolong untuk di pesankan Combine (alat berat pemotong padi) agar padiku di potong hari ini.
Tanpa sarapan aku harus segera menuju sawah, disana sudah ditunggu oleh Bang Is, ternyata combine nya sedang menuju areal persawahanku, artinya tak lama lagi mereka sudah mulai bekerja disini, aku langsung pulang kerumah dan mengambil 1 galon air minum, membawa beberapa es batu, dan tempat tempat air yang berukuran besar, di jalan aku singgaj di kios untuk membeli sirup dan satu kaleng susu kental manis, aku segera membawanya kesawah, setelah nya aku membeli gorengan saja untuk pengganjal perut para pekerja.
Padi sudah mulai dipotong
Tepat pukul 11.00 alat combine sudah masuk kedalam sawah, cuaca hari ini sangat terik, jadi es batu tadi belum cukup untuk mereka, jadi aku membeli lagi beberapa es batu di kios terdekat, padi yany sudah di potong di susun rapi tepat dipinggir jalan agar mudah dalam proses penimbangan nantinya, setelah bekerja sekitar 45 menit, alat combine terjadi kerusakan ringan di tengah sawah, terpaksa proses panen dihentikan sementara untuk diperbaiki.
Para mekanik sedang memperbaiki mesin, sementara perkerja lainnya istirahat untuk makan siang di gubuk milik tetangga sawahku, ternyata kerusakan mesin bukan kerusakan ringan, untuk memperbaikinya butuh waktu 2 jam lebih, sementara mereka masing menghentikan pekerjaan mereka, aku pulang kerumah untuk makan siang dan shalat zuhur, berharap ketika kembali kesawah nantinya, combine nya sudah dapat di operasikan lagi.
Pukul 14.30 aku kembali kesawah, ternyata combine belum juga selesai diperbaiki, aku menunggu saja di gubuk bersama perkerja lainnya, dalam hati aku merasa cemas, karena jika tiba-tiba terjadi hujan makan akan menjadi masalah baru hari ini, tak lama menunggu disana dari jauh kulihat operator sudah menyalakan mesin, benar saja combine sudah siap beroperasi lagi.
Para pekerja yang tadinya menunggu bersamaku digubuk, kini sudah beranjak menuju sawahku lagi, sementara aku masih tetap disana karena cuaca masih sangat terik, dari jauh terdengar suara azan melalui pengeras suara di mesjid, aku berangkat ke mesjid dulu untuk shalat asar sebelum nantinya kembali lagi kesawah.
Setelah shalat asar, aku kembali lagi kesawah, alat masih berkerja padi yang sudah di masukkan kedalam karung disusun rapi dipinggir jalan, aku segera menghubungi petugas yang mengambil zakat untuk 2 kampung, kampungku sendiri dan kampung dimana letak sawahku sekarang, aku meninta mereka untuk mengambil zakat padi yang sudah di panen agar di timbang terlebih dahulu.
Sementara padi yang akan aku jual akan diambil oleh Karah, agen padi yang membeli padi di kampung ini, sembari combine beroperasi bersama para pekerja nya, padi yang sudah di susun langsung ditimbang oleh kahar, sebelum nya sudah aku pisahkan beberapa karung untuk aku bawa pulang kerumah.
Jam sudah menunjukkan pukul 18.00 sore, alat masih bekerja, namun tak butuh waktu yang begitu lama lagi, proses penen akan selesai, aku berharap seluruh proses panen ini tidak sampai matahati terbenam, padi yang sudah ditimbang oleh kahar akan dibawa ke kilang padi miliknya, namun belum seluruhnya, jadi aku harus menunggu lagi disawah untuk diambil tahap selanjutnya.
Kini alat sudah selesai bekerja, tak lupa aku ucapkan terimakasih kepada operator dan para pekerja lainnya sebelum mereka berangkat pulang, tinggal lah aku sendiri disana menggu kahar mengambil padi yang masih tersisa, matahari pun mulai menghilang jadi kejauhan, awan hitam sudah menunjukkan rupanya, warna jingga pun terlihat dari ufuk barat, aku membakar jerami untuk perasapan agar terhindar dari nyamuk ketika malam tiba.
Malam akan tiba
Kini azan magrib sudah terdengar jelas, segera aki menghubungi Bombom, temanku di kampung, aku meminta untuk bergantian menjaga padi disini, karena aku harus shalat magrib sebentar, setelah bombom shalat magrib ia pun datang kesawah, aku segera berangkat dari sana untuk shalat magrib di mesjid, setelah nya aku kembali lagi kesawah dan menunggu kahar datang untuk menimbang sisa padi yang belum ditimbang tadi.
Kita hanya dapat berencana, namun kita tak bisa menuntukan, yang awalnya aku berharap proses panen tidak sampai gelap malam, nanum sampai pukul 20.00 malam pun aku masih disini menunggu kahar, ternyata monil pic up yang membawa padi tadi terkendala dengan ban nya yang bocor, jadi harus menambal ban terlebih dahulu, hingga proses muat bongkar padi pun jadi hambatan karena kendala itu.
Pukul 20.30 kahar datang dengan mobil pic up lainnya, segera ia menimbang padi dan dimuat dalam mobil pic up, tak butuh waktu lama, hanya 15 menit saja seluruh proses penimbangan selesai, yang menjadi PR ku kini adalah menjumlahkan seluruh hasil panen untuk mengetahui berapa zakat padi yang harus aku keluarkan dalam panen kali ini, kekurangan zakat akan aku serahkan lagi esok hari dari padi yang aku bawa pulang tadinya.
Ngopi di kedai kampung
Setelah semua selesai, aku dan bombom pulanh kerumah untuk bersih-bersih dan mandi, setelah nya makan malam, tentunya aku keluar lagi ke kedai kampung untuk membayar hutang tadi siang, seperti rokok, Es batu, sirup dan gorengan, setelah membayar semua nya aku ngopi sebentar disana sebelum pulang dan istirahat malam.
Inilah diaryku tanggal 28 September 2021, terimakasih bagi teman-teman steemian yang mau singgah dan berbagi komentar dibawah ini.
Wabilkhusus, Terimakasih untuk Genk Steemian yang tergabung dalam TSS (Team Support Steemit).
Tetap semangat, tetap tenang, pastikan selalu bahagia.
@mc-jack
Meuhase sang kali Nyoe 😁😁
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Na chit ki, meningkat dari ata thon baroe..
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Alhamdulillah..
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Langit yang indah....😁😁😁
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Alhamdulillah ka panen.. 😁
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Maniiiss
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Maniiis
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Postingan ini telah dihargai oleh @steemcurator08 dengan dukungan dari Proyek Kurasi Komunitas Steem.
Ikuti @steemitblog untuk mendapatkan info tentang Steemit dan kontes.
Anroja
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit