50% Reward postingan ini didonasikan kepada akun @steem.amal
@jun.imaginer Sang Pembelah Duren
Assalamuaikum Steemians...
Apa kabar, semoga semuanya dalam keadaan sehat wal-afiat..
amiiinn...
Mengawali awal agustus dengan hari minggu adalah hal yang menyenangkan, aku dapat tidur sepuasnya, bahkan hari ini aku bangun seakan melawan matahari, bagaimana tidak, pukul 10 pagi aku masih berbaring nyaman di dalam kamar sambil memainkan gawai di tangan, steemit menjadi incaran jemariku untuk mengontrol layar.
Tak terasa jam sudah menunjukkan pukul 11.30, perut mulai keroncongan, segera aku bangkit dari tempat ternyaman ini dan meraih handuk pada gantungan dinding kamar mandi, aku selesaikan aktivitas mandi dalam 10 menit, lalu setelah berpakaian aku keluar kamar menuju dapur untuk sarapan yang dirapel dengan makan siang.
Hari ini aku dan kawan-kawan Genk Burni ada janji makan durian langsung di kebunya daerah Bayeun Aceh Timur, setelah makan dan shalat zuhur aku bersiap berangkat ke langsa, disana kami akan berkumpul sementara sebelum bergerak ke Bayeun.
Ngopi dulu sebelum berangkat
Setelah makan siang dan shalat zuhur, aku segera pamit dan berangkat menuju Kota Langsa, arah tujuan ke Stadion Kopi, sampai di lokasi sudah ada @jun.imaginer, @hendra.susoh, dan Bang Acel, sementara Bang Rudi sedang dalam perjalanan menuju Stadion Kopi, sembari menunggu Bang rudi aku memesan segelas kopi pancung saja.
Baru saja gelas kopi di letakkan diatas meja, secara bersamaan Bang Rudi pun sampai disini, aku meminta duduk sebentar untuk menghabiskan kopi sebelum berangkat, sekira pukul 14.15 setelah membayar kopi, kami segera berangkat langsung meunuju Bayeun, disana sudah menunggu Karim, kawan masa di Pondok dulu.
Genk Pemburu Durian
Kini kami sudah sampai di Jembatan Bayeun, sebelum masuk ke lorong arah rumah Karim, kami berhenti di kedai kelontong untuk membeli air mineral dan beberapa bungkus rokok untuk persediaan selama di kebun, setelah nya kami masuk lorong arah Paya Bili 1 menuju rumah Karim.
Sesampainya kami dirumah kawan lama ini, ternyata ia sudah menunggu kami lebih dari 30 menit yang lalu, tak ingin berlama-lama disana, kami ber-6 segera lanjut ke rumah bibik kamarim, pemilik kebun durian yang dimakasud, ternyata durian yang jatuh dari pohon semalam sudah dibawa pulang kerumah, jadi kami kerumah bibik Karim lebih dulu, apalagi kalau bukan untuk menyantap durian yang telah siap sedia.
Genk Menyantap Durian
Dirumah bibiknya sudah tersedia 13 buah durian, tanpa menunggu komando, Jun dan Karim menjadi ahli belah kali ini, sementara kami hanya menjadi ahli makan saja, tanpa waktu lama 13 durian lenyap tak bersisa kami habiskan sore ini, dan ke 13 durian tersebut semuanya manis, tak ada yang hambar dan busuk satu pun.
Rokok sebatang, minum beberapa teguk, perasaan Kentang (kenak tanggung) atau lebih tepatnya belum merasa puas atas 13 durian tadi, akhirnya kami menutuskan untuk tetap pergi ke kebun milik bibik Karim tadi, walau sudah diingatkan, tak ada lagi buah durian yang jatuh, karena sudah dibawa pulang semua. Namun kami tetap kesana, minimal walau tak ada durian, kami ingin ngopi saja di kebun nantinya.
Ternyata, jalan menuju kebun cukup jauh dan terjal, aku harus mengendarai mobil perlahan, kami sempat sesat menuju kampung lain, berlawanan dengan arah tujuan kami, setelah bertanya pada penduduk sekitar, ternyata kami sudah lewat sekitar 1 km dari persimpangan yang membuat kami lari dari jalur, akhirnya kami kembali lagi menuju persimpangan, dan masuk ke jalur yang benar.
Inilah Genk, Walau tersesat masih pura-pura selow
Bahkan, sampai disini pun kami belum menemukan tanda-tanda kebun durian, karena hanya berbekal daya ingat Karim dan Jun yang sudah pernah kesana, jadi perjalanan semakin terasa jauh, sekarang kami kehilangan arah, jalanan kebun sawit makin sempit dan berlubang, masing fikiran kami sudah ragu dengan jalan yang dipilih.
Setelah melakukan observasi beberapa waktu, akhirnya aku menemukan tanda-tanda jalan menuju kebun durian, dan aku menyakini itu jalannya, walau aku belum pernah kesana, benar saja, ternyata kami hanya kehilangan arah sekitar 60 meter saja, setelah melewati jalan yang sempit itu, kami sudah dapat melihat kebun durian yang dikelilingi olah batang-batang pohon sawit, memang daerah ini adalah kebun sawit, namun masyarakat tetap menaman durian diantara batang-batang sawit itu.
Sampai di Gubuk pertama
Akhirnya sekira pukul 17.00 kami sampai juga di kebun yang menjadi tujuan awal kami, setelah memarkirkan mobil di pinggir jalan, kami membawa turun air dan kopi yang telah kami bungkus dari Langsa tadi, langsung turun melalui jalan setapak menuju gubuk kebun durian, benar kata bibik Karim, setelah mencari, tak ada 1 pun buah durian yang jatuh dibawah pohon, akhirnya kami santai saja disana beberapa saat.
Tiba-tiba Lelek Karim atau tepatnya Suami bibik nya Karim, sampai di kebun, memang beliau sempat bilang tadi sewaktu dirumah, akan ke kabun juga nanti malam, ternyata beliau datang disaat yang tepat, beliau mengajak kami masuk lebih dalam lagi ke kebun, menuju kebun kedua, masih milik beliau juga, kami mengikutinya dari belakang, tidak terlalu jauh dari kebun pertama, mungkin hanya berjarak 300 meter saja, sampai dikebun langsung beliau mencari durian yang jatuh, hanya menemukan 1 durian saja, kami belum beruntung fikirku dalam hati.
Akhirnya kami memutuskan untuk ngopi santai saja di kebun, dan tak berharap lebih durian akan jatuh, setelah 15 menit berlalu cuaca mulai mendung, lagit mulai gelap pertanda hujan akan turun, bersamaan dengan angin kencang durian berjatuhan dari atas pohon, kami tak berani mengambil karena angin kencang, khawatir akan ketiban durian keatas kepala, hanyak lelek yang berani mengutip satu persatu durian yang jatuh.
Akhirnya, Makan Durian di Kebun
Memang kalau rejeki gak kemana, akhirnya lelek berhasil mengumpulkan 16 buah durian yang baru saja jatuh, ditambah 1 yang pertama tadi, totalnya ada 17 durian yang dapat kami santap sore ini, sedang asyiknya menyantap durian, hujan yang tadi nya hanya gerimis tipis disertai angin kencang, berubah menjadi deras, angin pun tak kencang lagi, jadi kami makan durian di bawah atap gubuk lelek saja tanpa mencari lagi yang lain.
Hasil Buruan Genk
Hingga magrib pun hujan masih mengguyur kebun, kami tidak dapat pulang karena hujan masih deras, kami memutuskan menetap sementara di gubuk lelek sampai hujan reda, ada 7 sisa durian pun tak sanggup lagi kami santap akibat kekenyangan, hujan mulai sedikit mereda, namun kalau berjalan kita masih tetap basah, kami harus bersabar lagi.
Sekira pukul 20.00 hujan sudah mulai bersahabat, hanya menyisakan gerimis saja, akhirnya kami berangkat pulang, sementara lelek memilih jalan belakang sebab beliau membawa honda, sementara kami mengambil jalan pada saat pergi tadi, sisa durian tadi aku bawa pulang kerumah untuk keluarga.
Sekira pukul 21.30 kami sudah sampai di Stadion Kopi Langsa, langsung memesan kopi dan Mie Aceh untuk mereda gas durian dari perut, setelah makan mie dan ngopi, kami langung pulang kerumah masing-masing.
Sampai dirumah, aku langsung menurunkan beberapa durian yang kubawa pulang dari kebun, dan segera mandi dan merebahkan diri dikamar, setelahnya istirahat hingga lelap.
Inilah diaryku tanggal 1 Agustus 2021, terimakasih bagi teman-teman steemian yang mau singgah dan berbagi komentar dibawah ini.
Wabilkhusus, Terimakasih untuk Genk Steemian Wilayah Pantai Timur Aceh yang tergabung dalam TSS (Team Support Steemit).
Tetap semangat, tetap tenang, pastikan selalu bahagia.
@mc-jack
Gawat kali orang ni belah duren 😂😂😂
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Orang ni, dalam gelap pun pande belah duren 🤣🤣
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Dalam gelap tidak semua terlatih belah duren, di khususkan bagi yang sudah berpengalaman aja 🤣
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Hahahhah yang pasti pak hen lebih pintar dari pada yang lain 😆😆😆😅
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Udah kek indiana jones aja bg😂
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Hahhahha... betol juga ya bang.. 😀
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Lanjutkan💪
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Bang munyo Hana boh jih long duroe jih pih jet St 😁😁
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Wkkwkwk nyan yang hanjeut...
Suah tajak u tangse dan gempang sang nyo, bek sampek duroe sagai keu dron. Ehhehe😅
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Kabereh bang, sang lawetnyo Jai daerah sawang☺️😁
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Memang selow wak, ga pura-pura
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit