(Matahari bersinar dengan terangnya)
Hai Teman Steemian
Apakah kabar kalian semua baik-baik saja? Semoga semua kita tidak sedang dalam masa yang sulit sekarang ini. Kondisi diluar sana boleh kurang bersahabat. Tapi jangan berhenti untuk berdamai dengan diri dalam menyikapi banyak hal yang tidak dapat ditawar untuk tidak terjadi. Penting untuk menjaga kewarasan diri saat ini. Bergiat di platform ini adalah salah satunya. Saat ada sesuatu yang bisa kita kerjakan, akan ada kewajaran dalam hidup yang kita jalani. Pagi ini aku terbangun dalam kondisi segar. Tidurku lumayan nyenyak. Setelah selesai dengan beberapa rutinitas pagi, aku keluar untuk menghirup udara yang sejuk pagi ini. Matahariku bersinar dengan kuning keemasan yang menyilaukan mata. Dia tampak perkasa di langit paginya. Cahaya kuning yang lembut menelusup relung setiap hati yang merindukannya
(Sarapan Mie Caluek)
Spaghetti Aceh
Untuk memberikan mood dan energi yang baik, kumulai pagi ini dengan sebungkus mie Caluek. Mie Caluek yang kubeli di seputaran Emperom, Lamteumen, Banda Aceh. Rasanya, opotalah aduhainya. Mie Caluek ini biasa disajikan dengan kuah cabai atau kacang. Bagi kita orang Aceh, makanan yang satu ini punya pengemar fanatik. Selain Mie Aceh yang sudah booming diluar Aceh, Mie Caluek ini selalu jadi teman terbaik bagi waktu senggang Atawa pengganjal perut dikala lapar. Orang kita kalo belum ngunyah nasi belum makan itungannya. Energi yang kudapat dari sarapanku lebih dari cukup hingga ke siang harinya. Disela waktu menjelang siang aku sempatkan untuk menyelesaikan tugas terkait presisi, program kegiatan yang sedang kami jalani.
(Nongkrong bareng Ayah dan Adikku Ahyar)
Nongkrong Bareng Ayah
Pukul 11 lewat seperapat akut mendapatkan notifikasi WA dari adikku, Ahyar. Dia mengajakku untuk ngopi di sebuah warung di kawasan Lampaseh, Ali Kopi. Kopi dan pilihan cemilannya enak di warung ini. Ahyar sudah disana bersama temannya saat aku tiba. Aku memesan teh hijau. Kami tidak lama di warung itu. Ahyar dan aku sepakat untuk pindah ke warkop di Punge. Ayah kami sudah menunggu disana. Ayah memang tinggal di Ruko milik adiknya di kawasan tersebut. Beliau, sepeninggal Almarhumah Ibu, tinggal disitu dengan istrinya. Ayah menikah lagi dua tahun setelah Ibuku meninggal. Bertemu Ayah adalah situasi diskusi tanpa batas dan selalu menyenangkan. Beliau punya banyak hal untuk diobrolkan. Kami bisa melakukan diskusi tentang banyak hal dan selalu saja ada hal baru yang kudapat. Beliau adalah guru terbaik dari semua guru yang pernah menjejaliku dengan banyak hal. Saat ini di usia senjanya, dia terlihat sangat semangat dalam menjalani kehidupan. Aku terlihat kalah muda dibandingkan beliau. SEHAT TERUS DAN BERKAH SISA UMURNYA, AYAH. We all really love you!
(With masbro @paskadom)
(@vandols dan Dana Maulana ikutan nongkrong bareng)
#Ngopi Lagi Di Nanggroe
Pukul setengah tiga aku dan Ahyar, adikku berpamitan dengan Ayah. Ahyar tinggal di rumah susu kawasan Keudah belakang. Dia sudah mandiri dari dulu. Pekerjaan di dunia entertainment Aceh cukup membuat dia bisa mensupport kami dalam hal finansial. Cukup sering juga aku merampoknya..hehe. Dari Punge aku berencana menuju Ajun sebelum sebuah ide untuk colling mas bro @paskadom datang. Kami berjanji sehidup semati untuk ngopi di Nanggroe Kopi, Batoh. Lebih dekat ke Simpang Surabaya sih. Beliau sedang dalam kesibukan persiapan even Zine bersama master Dana Maulana. Zine adalah sebuah media cetak alternatif yang biasanya diterbitkan secara personal atau kelompok kecil dan direproduksi dengan cara fotokopi. Aku dilibatkan untuk "Jualan Obat" guna meramaikan acara. Lumayan buat nambah pengetahuan dan syukur kelarnya disawer buat jajan..hihi. Oke teman-teman semuanya, aku akhiri dulu sampai disini. Kita ketemu di diary game hari lainnya.
Beu beureutoh i upvote, abang!
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit