Kontrak pintar atasi pencucian uang dengan tinjauan kepatuhan untuk transaksi berisiko tinggi dan analisis aktivitas mencurigakan berdasarkan aturan yang diprogram, namun perlu desain yang cermat dan penghormatan terhadap masalah privasi

in hive-103393 •  last year 

blockchain-8008051_640.jpg

Penggunaan kontrak pintar untuk memerangi pencucian uang dapat dilakukan dengan beberapa cara, dengan tingkat kompleksitas dan efektivitas yang berbeda-beda. Berikut penjelasan lebih dalam mengenai detail teknisnya:

1. Batasan Transaksi dan Persetujuan Kepatuhan:

  • Pemantauan on-chain: Kontrak pintar dapat melacak transaksi di blockchain dan memicu proses peninjauan (melibatkan petugas kepatuhan) untuk transaksi yang melebihi ambang batas yang telah ditentukan. Ambang batas ini dapat didasarkan pada jumlah, frekuensi, jenis transaksi, atau pihak lawan (misalnya yurisdiksi berisiko tinggi).
  • Integrasi data off-chain: Untuk pemeriksaan yang lebih canggih, kontrak pintar dapat berintegrasi dengan sumber data off-chain seperti database KYC/AML dan sistem pemantauan transaksi. Hal ini memungkinkan analisis yang lebih luas mengenai faktor risiko yang terkait dengan pihak-pihak yang terlibat dan karakteristik transaksi.
  • Mekanisme persetujuan: Petugas kepatuhan kemudian dapat meninjau transaksi yang ditandai dalam antarmuka kontrak pintar, yang mungkin menggunakan alat tambahan untuk analisis terperinci. Setelah ditinjau, mereka dapat menyetujui atau menolak transaksi, dan kontrak pintar secara otomatis menjalankan tindakan yang dipilih.

2. Aturan Pemantauan Aktivitas Mencurigakan (SAM):

  • Alamat dan mata uang yang masuk daftar hitam: Kontrak pintar dapat diprogram untuk secara otomatis memblokir transaksi yang melibatkan alamat atau mata uang yang diketahui terkait dengan aktivitas ilegal. Hal ini memerlukan pemeliharaan dan pembaruan daftar hitam secara berkala.
  • Analisis perilaku: Kontrak pintar yang lebih canggih dapat menerapkan analisis pola transaksi secara real-time dan mengidentifikasi perilaku mencurigakan berdasarkan aturan yang telah ditentukan sebelumnya. Hal ini mungkin melibatkan tanda-tanda bahaya seperti lonjakan aktivitas yang tiba-tiba, seringnya pergantian rekanan, atau transaksi ke/dari lokasi berisiko tinggi.
  • Integrasi pembelajaran mesin: Mengintegrasikan algoritme pembelajaran mesin dalam kontrak pintar dapat memungkinkan deteksi pola mencurigakan yang dinamis dan adaptif. Algoritme ini dapat belajar dan berkembang seiring waktu seiring dengan munculnya teknik pencucian baru.

3. Tata Kelola dan Transparansi yang Terdesentralisasi:

  • Pendekatan berbasis DAO: Proses pengambilan keputusan untuk menandai dan menyetujui transaksi dapat didesentralisasi lebih lanjut melalui struktur DAO (organisasi otonom terdesentralisasi). Hal ini melibatkan pemegang token yang secara kolektif memberikan suara mengenai aturan dan parameter, mendorong transparansi dan keterlibatan komunitas.
  • Kontrak yang dapat diaudit secara publik: Kontrak cerdas dapat dirancang menjadi sumber terbuka dan dapat diaudit secara publik, sehingga memungkinkan pengawasan eksternal dan verifikasi terhadap fungsi dan keadilannya. Hal ini membantu membangun kepercayaan dan mencegah manipulasi oleh aktor individu.

Tantangan dan Pertimbangan:

  • Kompleksitas dan penyesuaian: Merancang dan menerapkan kontrak pintar yang efektif untuk AML memerlukan keahlian dalam teknologi blockchain, kepatuhan hukum, dan analisis data. Hal ini juga memerlukan pemeliharaan dan adaptasi berkelanjutan terhadap peraturan dan teknik pencucian yang terus berkembang.
  • Masalah privasi: Mengintegrasikan data off-chain dan menerapkan aturan pemantauan tertentu mungkin meningkatkan masalah privasi. Menyeimbangkan AML yang efektif dengan privasi pengguna memerlukan pertimbangan yang cermat dan kepatuhan terhadap peraturan perlindungan data.
  • Adopsi global yang terbatas: Meskipun teknologi blockchain menjanjikan untuk AML, adopsi yang lebih luas oleh lembaga keuangan dan badan pengatur masih dalam tahap awal. Hal ini dapat membatasi efektivitasnya dalam sistem keuangan global.

Kesimpulannya, penggunaan kontrak pintar dalam memerangi pencucian uang menawarkan jalan yang menjanjikan untuk meningkatkan transparansi, otomatisasi, dan mitigasi risiko. Namun, pertimbangan yang cermat terhadap tantangan teknis, kepatuhan hukum, dan masalah privasi sangat penting untuk keberhasilan penerapan dan penerapan secara luas.

Mpu Gandring ingin memberantas korupsi di Indonesia dengan teknologi blockchain! Anda ingin mendukung?

  • Follow akun Mpu.
  • Upvote dan resteem postingan Mpu.
  • Share di Instagram, Facebook, X/Twitter dll.
  • Biar seluruh rakyat tahu dan ikut mendukung.

Posting terkait: https://steemit.com/hive-103393/@mpu.gandring/kontrak-pintar-untuk-mengotomatisasi-proses-persetujuan-transaksi-keuangan-sehingga-lebih-sulit-bagi-koruptor-untuk

Gambar dari: https://pixabay.com/id/illustrations/blockchain-program-pemrograman-8008051/

Authors get paid when people like you upvote their post.
If you enjoyed what you read here, create your account today and start earning FREE STEEM!
Sort Order:  

Upvoted! Thank you for supporting witness @jswit.