Teknologi Blockchain mempunyai potensi besar dalam memberantas korupsi, terutama dalam hal pelacakan pengeluaran manfaat. Begini cara kerjanya:
Rincian Teknis:
- Buku Besar Terdesentralisasi: Manfaat akan didistribusikan dan dilacak pada blockchain, buku besar yang terdistribusi dan tidak dapat diubah yang dapat diakses oleh semua pihak yang berwenang. Hal ini memastikan transparansi dan mencegah gangguan, karena perubahan apa pun akan segera terdeteksi.
- Kontrak Cerdas: Kontrak yang dijalankan sendiri dan dikodekan ke dalam blockchain ini dapat secara otomatis mengelola distribusi dan penggunaan manfaat. Mereka dapat diprogram untuk:
- Tentukan kelayakan: Kontrak pintar dapat memverifikasi identitas penerima manfaat dan memastikan mereka memenuhi kriteria tertentu sebelum menerima manfaat.
- Pengendalian pengeluaran: Barang dan jasa tertentu yang memenuhi syarat untuk dibeli dengan manfaat dapat ditentukan dalam kontrak, sehingga membatasi penyalahgunaan. Misalnya, manfaat bantuan pangan mungkin terbatas pada pembelian bahan makanan di toko-toko yang ditunjuk.
- Aktifkan pembayaran bersyarat: Kontrak dapat mengeluarkan dana berdasarkan pencapaian tujuan yang telah ditentukan sebelumnya, seperti kehadiran di sekolah untuk bantuan pendidikan atau penyelesaian janji perawatan kesehatan untuk bantuan medis.
- Kemampuan Penelusuran: Setiap transaksi di blockchain dapat dilacak, memberikan jejak audit yang jelas mengenai penggunaan manfaat. Hal ini memudahkan identifikasi penipuan atau penyalahgunaan dan meningkatkan akuntabilitas bagi penerima dan distributor.
- Penyimpanan Data Aman: Data sensitif penerima dapat disimpan dengan aman di blockchain dengan mekanisme enkripsi dan kontrol akses, melindungi privasi sekaligus memastikan integritas data.
Pertimbangan Tambahan:
- Interoperabilitas: Platform blockchain yang berbeda harus dapat dioperasikan untuk memungkinkan pelacakan yang lancar di berbagai program manfaat.
- Masalah Privasi: Menyeimbangkan transparansi dengan privasi individu harus diatasi melalui desain dan peraturan yang cermat.
- Skalabilitas: Mengelola program manfaat berskala besar di blockchain memerlukan solusi yang efisien dan terukur.
- Adopsi Teknologi: Pelatihan dan pengembangan infrastruktur sangat penting untuk penerapan dan efektivitas secara luas.
Contoh:
- Program Pangan Dunia sedang menguji blockchain untuk melacak distribusi bantuan pangan di Uganda, memastikan bantuan tersebut sampai ke penerima manfaat yang dituju.
- Honduras menggunakan blockchain untuk mengelola hak atas tanah, mengurangi penipuan dan korupsi dalam pengalihan kepemilikan tanah.
Ingat, meskipun blockchain menawarkan alat yang canggih, ini bukanlah solusi terbaik. Mengatasi korupsi memerlukan pendekatan multifaset yang menggabungkan teknologi, tata kelola yang kuat, dan keterlibatan masyarakat yang aktif.
Mpu Gandring ingin memberantas korupsi di Indonesia dengan teknologi blockchain! Anda ingin mendukung?
- Follow akun Mpu.
- Upvote dan resteem postingan Mpu.
- Share di Instagram, Facebook, X/Twitter dll.
- Biar pemerintah mendengar dan menerapkannya.
Gambar dari: https://pixabay.com/id/illustrations/blockchain-data-catatan-konsep-3145392/
Upvoted! Thank you for supporting witness @jswit.
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit