Pengawas blockchain endus pencucian kripto yang tersembunyi dalam transfer luar negeri dengan lacak tujuan, jaringan perusahaan cangkang, dan kembangkan taktik kriminal, meskipun ada koin privasi dan hambatan yurisdiksi

in hive-103393 •  11 months ago 

blockchain-4700510_640.jpg

Rekening luar negeri di yurisdiksi dengan peraturan keuangan yang lemah memang memberikan jalan lain bagi koruptor untuk mencuci uang menggunakan mata uang kripto. Berikut penjelasan lebih dalam tentang bagaimana pemantauan blockchain dapat mengatasi pendekatan ini:

Mengidentifikasi Transfer Mencurigakan:

  • Analisis Yurisdiksi: Alat pemantauan melacak tujuan transaksi mata uang kripto dan menandai transfer ke yurisdiksi yang diketahui atau dicurigai berisiko tinggi dengan peraturan anti pencucian uang (AML) dan kenali pelanggan (KYC) yang longgar.
  • Pengawasan Bursa: Platform dengan persyaratan verifikasi yang longgar atau riwayat memfasilitasi aktivitas terlarang diidentifikasi dan transaksi yang melibatkan platform tersebut dipantau secara ketat.
  • Analisis Pengelompokan dan Jaringan: Alat canggih menganalisis hubungan antar alamat dan mengidentifikasi kelompok alamat yang terkait dengan bursa luar negeri atau perusahaan cangkang, yang berpotensi digunakan untuk menyalurkan dana terlarang.
  • Heuristik dan Pembelajaran Mesin: Algoritma belajar dari kasus pencucian uang di masa lalu dan menerapkan pola tersebut pada transaksi real-time, mendeteksi anomali dan aktivitas mencurigakan dalam transfer luar negeri.

Nuansa Teknis:

  • Koin Privasi: Meskipun beberapa koin privasi mempersulit pelacakan transaksi individu, analisis keseluruhan aktivitas jaringan dan perilaku dompet masih dapat mengungkapkan pola yang mencurigakan.
  • Perusahaan Cangkang dan Pelapisan: Koruptor mungkin menggunakan perusahaan cangkang di yurisdiksi luar negeri untuk menyamarkan penerima manfaat utama dana tersebut. Namun, analisis blockchain dapat melacak aliran dana di beberapa dompet dan akun, sehingga berpotensi menghilangkan lapisan kebingungan.
  • Kerja Sama Yurisdiksi: Pemantauan yang efektif bergantung pada kerja sama antara pemerintah dan lembaga keuangan di berbagai negara, yang dapat menjadi tantangan karena beragamnya kerangka hukum dan peraturan privasi data.

Tantangan dan Keterbatasan:

  • Positif Palsu: Mengidentifikasi yurisdiksi berisiko tinggi bisa berbeda-beda, dan penargetan yang berlebihan mungkin menandai transfer dana yang sah. Kalibrasi yang konstan diperlukan untuk mencapai keseimbangan antara efektivitas dan akurasi.
  • Teknik yang Berkembang: Penjahat terus-menerus menyesuaikan metode mereka, sehingga memerlukan pengembangan dan peningkatan berkelanjutan pada alat pemantauan dan teknik analisis.
  • Lanskap Hukum dan Peraturan: Kerangka hukum yang berbeda dan tingkat kerja sama yang berbeda-beda antar yurisdiksi dapat menghambat pelacakan komprehensif dan penuntutan yang efektif.

Secara keseluruhan, pemantauan blockchain memainkan peran penting dalam memerangi penggunaan rekening luar negeri untuk pencucian uang berbasis mata uang kripto. Dengan menggabungkan analitik tingkat lanjut, pembelajaran mesin, dan kerja sama internasional, hal ini memberikan alat yang berharga bagi penyelidik dan lembaga keuangan untuk menghentikan aktivitas terlarang ini dan meminta pertanggungjawaban para koruptor.

Mpu Gandring ingin memberantas korupsi di Indonesia dengan teknologi blockchain! Anda ingin mendukung?

  • Follow akun Mpu.
  • Upvote dan resteem postingan Mpu.
  • Share di Instagram, Facebook, X/Twitter dll.
  • Biar pemerintah mendengar dan menerapkannya.

Posting terkait: https://steemit.com/hive-103393/@mpu.gandring/pemantauan-blockchain-mengidentifikasi-pola-aktivitas-mencurigakan-dengan-melacak-aliran-dana-dan-mencari-setoran-tunai-jumlah

Gambar dari: https://pixabay.com/id/illustrations/blockchain-data-catatan-sistem-4700510/

Authors get paid when people like you upvote their post.
If you enjoyed what you read here, create your account today and start earning FREE STEEM!
Sort Order:  

Upvoted! Thank you for supporting witness @jswit.