Pemandangan Pantai Alue Naga

Sore hari ketika matahari mulai terbenam ke arah barat. Alue naga salah satu pantai yang terletak 3 km dari kampus Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh memberikan kesan tersendiri pada kebanyakan Masyarakat khususnya mahasiswa untuk mengunjungi tempat tersebut. Karena keadaan covid-19 yang belum juga henti membuat tempat ini semakin diminati. Sore hari merupakan waktu yang tepat untuk bersantai di pinggiran kuala ataupun hilir sungai lamnyong tersebut. Kebanyakan orang menikmati suasana dengan berbagai macam aktifitas kegiatan. Ada yang memancing, duduk santai di pinggir bebatuan kuala, banyak juga yang melakukan jogging sore di jalanan menuju ujung dari alue naga. Sore tadi, 19 Juni 2021 ketika melewati jalan aspal melalui jalan belakang pasar Rukoh disepanjang aliran sungani Lamnyong terdapat beberapa masyarakat yang menyuguhkan hasil pencarian mereka yang berupa hewan-hewan laut yang berupa kerang dan kepiting. Tak ada pilihan lain bagi mereka karena itu merupakan mata pencaharian yang dominan dilakukan masyarakat disekitar bantaran sungai tersebut. Produk lsut ysng dijual pun tidak begitu mahal dan cukup untuk kebutuhan sehari-hari mereka jika hasil tangkapan tersebut laku terjual semua. Mungkin kita berharap kepada pemerintah Kota Banda Aceh sesekali melihat kehidupan masyarakat yang berada di pinggiran sungai lamnyong, supaya kedepannya mereka bisa memaksimalkan hasil tangkapan dengan bantuan pemerintah baik dari segi pemberdayaan kepada masyarakat tersebut maupun pemberian modal untuk mengembangkan mata pencarian mereka kedepannya.
Kembali lagi dalam suasana kuala pantai Alue Naga yang begitu indah akan tetapi belum maksimal pada pelayanan fasilitas wisata di tempat tersebut. Mungkin karena tempatnya yang belum begitu dilirik oleh wisatawan luar sehingga tempat tersebut belum begitu dimaksimalkan dalam pariwisata oleh pemerintah.
Pada September 2020 lalu wali kota Banda Aceh Aminullah menyebutkan bahwa Gampong Alue Naga menjadi sebagai desa wisata kuliner modern. Di samping lokasinya di pesisir pantai, wacana ini semakin diperkuat dengan adanya budidaya tiram masyarakat setempat, tepatnya di muara sungai Alue Naga. seperti yang saya sebutkan sebelumnya. Sebagai pendukung lainnya, sepanjang jalan rute ke arah pasar Al Mahirah Lamdingin ini juga nanti akan di aspal dengan baik, “di pinggiran jalan ditanami pohon agar rimbun, bisa jadi spot bersepeda santai bersama teman dan keluarga.” Jalan tersebut juga terhubung dengan makam Syiah Kuala, salah satu ulama tersohor Aceh Syeikh Abdurrauf As-Singkili yang mempelopori penyebaran Islam di Nusantara salah satunya di Aceh.