Pagi ini, setelah shubuh kurebahkan kembali tubuhku di atas kasur tidurku. Sambil menunggu cahaya matahari sedikit menerangi langit. Aku membuka hp dan mengecek @steemit. Ini merupakn kebiasaan baru selama minggu ini.
Dulu saat pertama mengecek hp, wa adalah target utama yang kubuka. Tanpa kusadari aku tertidur kembali hingga jam 09.30. Tiba-tiba salah saat satu teman membangunkanku mengingatkan bahwa hari ini masih ada pelatihan Toefl. Awalnya aku tidak ingin pergi pelatihan. Namun setelah beberapa saat pikiranku berubah dan akupun langsung menuju kamar mandi sekedar cuci muka dan menyikat gigi. Karena menurutku setelah berkaca penampilanku tidak terlalu seperti orang baru bangun tidur. Sehingga aku tidak lagi mandi mengingat waktu mulai pelatihan toefl jam 09.30 dan aku sudah terlambat. Mengikuti pelatihan toefl sampai jam 12.30 seperti kuliah 3 sks saja pikirku heummmh.
Setelah zuhur, aku pulang untuk menyelesaikan beberapa tugas desain. Saat sedang membuka laptop, masuk pesan di wa dari salah satu pengurus organisasi Fosma. Isi pesannya yang meminta nama moderator segera dikirim untuk menjadi pengisi acara Tekad pada sore ini. Fosma merupakan sebuah organisasi mahasiswa di lingkungan kampus yang berfokus pada kegiatan-kegiatan syiar Islam dan juga sosial masyarakat seperti santunan dll. Awal tahun 2021, aku diamanahkan menjadi wakil HRD di Fosma setelah sebelumnya mengurus up3ai dan telah demisioner. Sementara Tekad (Temu Kader) merupakan salah satu agenda internal Fosma yang direnvanakan HRD 2 kali tiap semesternya dan ini merupakan kali kedua di semester ini.
Aku mengajukan diri untuk menjadi mc mengingat butuh waktu lagi untuk meminta teman-teman pengurus lain menjadi mc. Kebetulan yang menjadi pematerinya bg Andika Saputra, S.T. Beliau mantan ketua Fosma tahun 2017 dan berasal dari Fakultas yang sama denganku, Teknik. Saat ini beliau sudah bekerja di PIM Lhokseumawe.
Saat pukul 16.40. Kegiatan Tekad pun dimuali melalui zoom. Aku membuka kegiatan dan meminpin acara Tekad. Sebelum acaranya selesai masuk telpon dari teman sekost menanyakan apakah mau pergi ke gorengan kak Ida, salah satu tempat gorengan favorit di Banda Aceh.
Tanpa basa-basi aku mau ikut. Apalagi bareng menggunakan mobil salah seorang teman sma yang baru saja sampai dk Banda Aceh. Setelah selesai kegiatan Tekad, aku bersama 4 orang teman lainnya menuju lokasi gorengan kak Ida yang berada di daerah Blang Bintang tepat di samping Bandara SIM.
Kami duduk disana ditengah keramaian yang sangat luar biasa ramai apalagi hari ini waktu weekend. Tanpa kami sadari hari sudah maghrib dan kamipun meninggalkan tempat tersebut untuk salat maghrib di salah satu mesjid dekat Dayah Ule Titi.
Masih belum puas dengan nongkrong bareng. Kami pun memutuskan untuk nongkrong lagi di Ali Kupi. Namun ditengah perjalanan saat di perbelokan balik arah jembatan Pango, ada sebuah kejadian yang memutuskan kami harus membantu. Seorang pemuda sebaya kami tanpa tau penyebabnya tergeletak di tengah jalan dengan keadaan motor disampingnya dan ada beberapa pecahan kaca serta kap yang patah berserak disekitarnya. Tak ada orang yang menolongnya. Kami menepikan mobil untuk membantunya menepi ke samping jalan agar tidak meimbulkan kemacetan. Dengan tangan yang mengucurkan darah dan terlihat bagian lutut celana yang dia pakai sudah koyak akibat gesekan saat kecelakaan.
Ternyata pemuda tersebut korban tabrak lari. Dia menelpon temannya untuk membantunya namun butuh waktu sedikit lama untuk menunggu temannya. Lalu datang 2 orang bapak-bapak menanyakan apa yang terjadi. Setelah kami jelaskan kedua bapak tersebut menyarankan langsung membawa pemuda tersebut ke puskesmas terdekat. Luka di tangannya lumayan parah hingga nampak tulang dan daging dijarinya hancur. Lalu pemuda tersebut naik ke mobil kami sementara aku bersama seorang temanku membawa keretanya yang masih bisa dikendarai walaupun beberapa bagian telah hancur (kap depan dan samping) menuju puskesmas batoh. Setelah selesai mengantarnya ke puskesmas kami pamit ingin melanjutkan kegiatan lain.
Aduuh sungguh kasihan, tapi mau gimana lagi kami pun gabisa buat banyak hanya bisa menolong sebatas mengantarnya ke puskesmas. Akupun tidak mengambil foto saat kecelakaan karena mengingat keadaan yang kurang mendukung.
Akhirnya kami sampai di Ali Kupi dan duduk disana hingga akhir batasan waktu jam malam. Setelah ngobrol dengan berbagai topik akhirnya kami mengakhiri nongkrong di Ali Kupi. Ketika pulang baru sadar bahwasanya malam ini malam minggu. Semoga apa yang kami lakukan tadi bisa menjadi penolong kami kelak aamiin.
Salam untuk kita semua semoga teman-teman steemian selalu dimudahkan dalam segala urusannya.
More info follow @steemitblog and @steem.sea
Postingan ini telah dihargai oleh @steemcurator08 dengan dukungan dari Proyek Kurasi Komunitas Steem.
Ikuti @steemitblog untuk mendapatkan info tentang Steemit dan kontes.
Anroja
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit