Dibuang Sayang; Jak Tajak Jep Kuphi

in hive-103393 •  10 days ago 

20250118_134429.jpg
Lukisan pesawat di dinding warung kopi


Pada saat pelantikan Pengurus KONI Aceh Besar, beberapa waktu lalu, ada beberapa moment menarik. Salah satunya saat kami melimpir ke warung kopi. Warung kopi ini tak jauh dari Aula T Panglima Polem, BGP Aceh, Lubuk Sukon, Aceh Besar. Hanya belasan meter saja. Duduk di sana, para jurnalis senior. Khususnya peliput olahraga. Salah satunya Imran Taeb, redaktur Olahraga Harian Serambi Indonesia.

Bahasan kami di sini, antara lain tentang dunia media. Kebetuan di sini hadir juga Mariadi, owner Pos Aceh. Ada, Syahril Achmad, mantan reporter RRI Banda Aceh. Juga Cek Boy, mantan staf humas di Pemkab Aceh Besar. Lamban laun, pembicaraan menjadi bergeser ke kompetensi wartawan atau jurnalis. Lalu, merembet pula ke kasus yang sempat heboh beberapa waktu lalu.

Yakni PWI memakai dana dari BUMN untuk menggelar kompetensi di seluruh indonesia. Lalu, berkasus.

Ah, saya tidak dalam kapasitas membahas masalah tersebut. Kami lebih tertarik pada peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) para penulis berita. Sehingga muncul wacana untuk menggelar Uji Kompetensi di Aceh. Penyelenggaranya atau semacam event organizer (EO) Media Pos Aceh. Mariadi menyambut serius. Dia pun sudah menyusun rencana untuk mengeksekusi.

Dibuang Sayang

Meski pada hari ini adalah pelantikan pengurus olahraga, saya masih merasa, foto-foto pelantikan terlalu menarik. Makanya, pada postingan ini saya kembali menurunkan momen tersebut. Lazimnya di banyak pelantikan, khususnya organisasi olahraga, maka yang dilibatkan itu mayoritas pelaku. Bisa sebagai pelatih, mantan atlet atau pengusaha. Namun, kali ini ada belasan anggota dewan.

20250118_102935.jpg

20250118_103029.jpg

20250118_103016.jpg20250118_103059.jpg

Keberadaan anggota dewan lebih sebagai benteng. Mereka diharapkan bisa menjadi orang pertama yang membeli kepentingan anggaran di parlemen. Paling tidak mereka harus bisa menjaga agar dana yang sudah diplot tak dipangkas. Minimal tak dikurangi oleh eksekutif. Dengan begitu, semua target dan konsep yang sudah dirancang bisa berjalan sesuai dengan harapan.

Apalagi, kabupaten Aceh Besar memasuk target untuk kembali menjadi juara umum Pekan Olahraga Rakyat Aceh (PORA). PORA kali ini akan digelar di Aceh Jaya pada tahun 2026. Namun sejak sekarang harus diperjuangkan, agar anggaran tidak minim. Apalagi sepanjang tahun ini ada prakualifikasi PORA. Pra-PORA ini digelar untuk menentukan atlet-atlet apa saja yang lolos ke PORA.

Tak terasa bahasan itu juga ikut menguar dalam diskusi kami di warung kopi. Namun, yang lebih menarik saya ada sebuah gambar pesawat yang dikuas di dinding kedai. Tulisan di badan pesawat membuat saya suka; Jak Tajak Jep Kuphi. Nah, betapa pentingnya ngopi, sehingga untuk berangkat saja ditamsilkan dengan naik pesawat.



10 % payout to @steem.amal



Thanks for being with me and reading my post patiently


Achievement-1

Salam @Munaa


*****

divider-36066.png

Authors get paid when people like you upvote their post.
If you enjoyed what you read here, create your account today and start earning FREE STEEM!