Dalam beberapa hari terakhir, daerah kami mendung berat. Cuacanya serba tak menentu. Mungkin agak berlebihan kalau saya sebut seperti dalam cerita film. Dalam radius belasan kilometer hujan. Di bilangan lain cuma gerimis. Ada kawasan yang malah penuh sinar matahari. Di langit, mendung pun tidak penuh.
Ada beberapa ruas yang terlihat berawan biru. Di bagian lain matahari mengintip di baliknya. Inilah yang saya maksud cuaca seperti dalam cerita difilm. Akibat perubahan cuaca ini, tentu bukan saja manusia yang bingung. Binatang pun sama. Ini memang "rekayasa" cuaca dari sang pencipta. Ini jelas bukan kerjanya manusia.
Kondisi basah ini belanjut. Esok harinya, jalan yang acap saya lalu licin. Di bagian tertentu tergenang. Khususnya jalan menuju sekolahnya anak-anak. Jika tiba di sini, harap maklum saja. Tidak bisa geber. Banyak motor dan mobil yang melintas. Anda nekat geber ini pertanda buruk.
Selesai urusan sekolahan seperti biasa, saya menghabiskan waktu sekejap di warung kopi. Selanjutnya pulang dan memulai mengatur kompos dan media tanam yang basah. Saya rencanakan untuk penjemuran. Agar bakteri jahat dalam tanah bisa punah. Tapi sayangnya, tak ada sinar matahari yang maksimal. Ini masalah baru. Gegara media tanam lembab, rencana menanam kangkung serta bayam tertunda dulu.
Saya pikir, setelah media tanam kering, baru bisa mengolahnya. Ternyata sudah hampir tiga minggu ini, rencana tersebut tertahan. Karena kondisinya sudah seperti ini, saya hanya bisa membongkar kompos yang juga sedikit lembab.
Saya baru berhenti sejenak tentang urusan di kebun. Urusan kompos dan lainnya. Sebab ada tugas lain yang harus saya selesaikan yakni menjemput penerus masa depan, Insya Allah. Di depan pintu gerbang sekolah sudah banyak orang tua yang menanti buah hati keluar. Saya tidak menunggu. Kali ini saya langsung masuk ke ruang guru.
Tentu saja diizinkan masuk, karena hendak membayar SPP Gulfam. Ternyata kali ini ada antrean sedikit. Selesai ini, saya balik lagi ke rumah dan melakukan rutinitas lain. Menulis, mengedit postingan di situs berita dan mengatur urusan domestik lainnya.
Selepas ibadah dan menuntaskan hal-hal lain yang sedikit berat, saya pun istirahat sekejap. Tidak bisa lama. Karena harus mengurus berkas Internet Banking Corporate (IBC) di Bank Aceh Syariah. Urusan ini ternyata tak bisa dituntaskan di kantor cabang. Dia harus ke kantor pusat. Saya pun ke sana, KPO Bank Aceh Lampriet.
Urusannya tak sesederhana yang kita pikirkan. Ada banyak hal yang harus diperbaiki dan dipenuhi. Akhirnya, dengan perasaan tak puas, saya pun harus pulang. Yang jelas esok harinya harus datang lagi. Cerita besoknya tentu akan segera saya tayang di sini. Semoga ada waktu untuk membuat postingan minimal satu hari dua artikel.
Agar semua balada yang sebelumnya tertinggal, bisa segera berlayar di dunia maya. Terima kasih atas waktu anda sudah membaca postingan ini.
``
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit