The Diary Game, 22 September 2024 | Kebun Tetangga Lebih Hijau dan Lebat

in hive-103393 •  2 months ago 
Assalamualaikum...

Kebun Tetangga.png
Edited by Canva

KELAR Pekan Olahraga Nasional, ada beberapa "perkara" lagi yang harus dituntaskan. Khususnya masalah-masalah yang tertinggal dari PON XXI Aceh-Sumut 2024. Urusan itu harus dituntaskan di Kantor KONI Aceh dan juga PB PON XXI Wilayah Aceh. "Perkara" itu lebih kepada berkas pertanggungjawaban.

Masalahnya ini hari libur. Hari dimana tak ada kantor yang beroperasi dan tak ada yang bisa dihubungi. Sebab, semuanya memanfaatkan waktu itu untuk keluarga. Seperti biasa, karena hari libur saya pun membenahi kebun-kebun yang sudah lama tak terawat, karena sibuk dengan PON.

Siangnya, kami tidak kemana-mana dan memilih istirahat. Sebab, agenda siangnya adalah berkunjung ke Pesantren Babun Najah, Ulee Kareng, Banda Aceh. Menjenguk si kakak yang masih dalam asrama. Karena ada kunjungan ini, kami berangkat lebih cepat. Khususnya untuk membeli pesanan. Kali ini, kami beli pancake. Baru setelah itu, kami menuju ke Pesantren Babun Najah. Menjenguk kak Fathie RM.

20240922_174043.jpg20240922_174114.jpg

Melihat kondisi yang sedikit berbeda, saya mulai terasa lelahnya. Karena itu, saya pun segera pamit lebih dulu. Sebelum tiba di rumah, kami singgah di pom bensin. Di situlah saya baru ingat ada janji dengan tetangga. Mereka ingin membayar sewa rumah kampung. Ada sisa sewa yang belum lunas. Tak bisa diperlama lagi, soalnya penyewa yang bernama Chairoel ini sudah beberapa kali menelpon. Ia minta saya datang ke rumah. Untuk mengambil uang tersebut. Apalagi ini sudah lewat tenggat satu bulan.

Saya memang paling senang ke sini. Soalnya, ada banyak tanaman. Kebun sayurnya bikin saya senang. Soalnya, kami punya selera dan hobi yang sama. Hobi menanam dan berkebun. Tetangga ini malah lebih "ekstrem" lagi. Dia memanfaatkan pagar sekolah dan super lahan sempit untuk menanam banyak sayuran.

20240922_174238.jpg20240922_174406.jpg
20240922_174016.jpg20240922_173946.jpg

20240922_174149.jpg

Bukan sekadar hobi lalu asal tanam. Media tanam serta pupuk cair pun mereka pesan secara online. Tanah subur diambil dari tanah sisa pembakaran dan kompos. Sedangkan sekam dan pupuk kandang mereka beli dari beberapa pihak.

Jadilah lahan sempit itu menjadi lebih hijau dengan berbagai sayur mayur yang ditanam dalam polibag, botol air mineral bekas serta potongan papan yang dipakai untuk bendengan. Super sekali.


Momen berkunjung ke lahan sempit ini saya manfaatin dengan sebaik-baiknya. Terutama mengabadikan foto-foto sejumlah sayuran yang sedang tumbuh di polibag dan botol bekas lainnya. Kata dia, semua barang bekas dimanfaatin untuk kepentingan berkebun. Iseng-iseng mengurangi belanja dapur. Begitulah.

S.jpg

Salah satu batang sayuran yang bertumbuh dengan cukup subur dan rindang itu adalah pokok kemangi. Pokok kemangi ada dua batang dalam pot di rumah terangga. Kemangi ini terlihat amat subur. Beda jauh dengan kemangi saya yang pernah saya tanam. Sayangnya sekarang sudah lapuk.

Selain kemangi, di kebun ini ada gambas, kacang panjang, dauh saledri, kacang panjang. Ada pula tomat, mentimur, jagung, hingga pohon tien yang tersemai dalam pot besar. Tak terasa senja pulang malam turun. Lalu saya pun mengambil semua gambar kebun sayur ini dan pulang ke rumah. Malamnya mulai merambat.

Terima kasih sudah membaca postingan saya.

*****

10 % payout to @steem.amal

Thanks to Steemian friends and the Steemit Team who always support me. I really appreciate it.

*****

Achievement-1

Salam @Munaa

24/9/2024

Authors get paid when people like you upvote their post.
If you enjoyed what you read here, create your account today and start earning FREE STEEM!
Sort Order:  

Upvoted. Thank You for sending some of your rewards to @null. It will make Steem stronger.

Hati hati... Rumput tetangga selalu lebih hijau...

Apa perlu dirundap aja, biar menjadi kuning, hehehe