Assalamualaikum... |
---|
Edited by Canva
NAMA asli dan nama penanya sama; Ayi Jufridar. Ia seorang novelis kawakan Tanoh Seulanga. Mantan jurnalis. Belakangan sibuk dengan beberapa kegiatan yang menonjolkan sisi profesionalitas. Nyatanya, dia cukup mampu. Saat ini, beliau komisioner Panwaslih Kota Lhokseumawe. Ia penulis produktif. Sisi ini yang menarik diplatform ini.
Di tengah kesibukannya, baik sebagai komisioner, ahli pers dan juga pengampu mata kuliah di kampus, ia selalu menulis. Meski tak menulis saban hari seperti saya di sini, ia pasti tetap bikin puisi, novelet dan lainnya. Dua hari lalu, ia memberi petuah bernilai tinggi. "Jangan pernah berhenti menulis Boss @munaa. Kita hidup dari menulis dan akan terus menulis."
Pemantiknya tak lain sebuah postingan saya di platform ini. Judulnya: Mencari Alasan Berhenti Menulis. Itu judul yang terbaca. Sejatinya judul yang ingin saya koprol adalah Mencari Alasan Berhenti Menulis di Steemit. Beberapa detik sebelum tayang, frasa Steemitnya saya buang. Lalu jadilah dia sebuah postingan yang bernilai 7,36.
Ilustrasi Photo by Johannes Havn
Ingin tetap menulis, biar seperti air yang terus mengalir
Sampai kini saya belum membalas komentar tersebut. Memang sengaja. Karena saya ingin pakai momen balasan itu untuk sebuah postingan seperti yang sedang anda baca ini. Sejatinya, saya memang tidak dan atau belum punya niat untuk berhenti menulis. Sebab, tepat sekali, seperti kata Ketua @ayijufridar. "Kita hidup dari menulis dan akan terus menulis". Insya Allah.
Makanya, ending dipostingan tersebut saya kunci dengan kalimat; hingga berakhir postingan ini, saya masih mencari alasan untuk berhenti menulis. Tenyata, memang saya belum mendapat alasannya. Salah satu contohnya adalah, postingan itu.
Makanya, boleh dibilang, Steemit ini sudah bikin candu. Tinggal menunggu menemukan selera/gaya yang cocok saja, sehingga semua tulisan yang kita tulis berenergi; menyentak dan lainnya. Dan yang paling penting bermanfaat bagi yang membaca. Meski terkadang senandang rada kecewa diujung-ujungnya. Tapi itu biasa. Makanya, kita tetap konsisten.
Sembara memikirkan hal tersebut, saya memeditasikan diri. Mengingat kiprah di Steemit ini. Memang umur akun sudah cukup usang. Saya mulai menggunakan platform ini pada bulan November 2016. Waktu berlalu begitu cepat, saya tak pernah menyangka akan bertahan di platform ini selama bertahun-tahun.
Nyatanya, Steemit benar-benar membuat saya makin terpikat. Jujur saja, saya semakin sulit meninggalkan. Saya berharap dapat terus menulis di platform ini selama bertahun-tahun lagi jika Tuhan mengizinkan saya. Meski terkadang saya jarang mendapatkan sokongan dari figur yang selalu dinantikan para Steemians.
Dalam beberapa tahun terakhir, tak sulit membuat postingan. Tinggal kita mengikuti kontes. Faktanya, dalam setahun terakhir, saya jarang mengikuti tantangan yang dibuat. Tapi, dibeberapa komunitas saya menyukainya. Untuk mengikuti beberapa jenis dinamika di komunitas. Saya memang bukan penggemar berat kontes. Meski kadang kala saya tidak dapat mengikuti semuanya karena waktu tak memungkinkan.
Belakangan, saya memang sibuk dengan kegiatan offline. Sehingga ada beberapa edisi SEC tak pernah saya ikuti lagi. Saya punya banyak kesibukan di luar aktivitas Steemit, sehingga membuat saya tidak bisa lebih produktif lagi di plaform ini. Kalau saya ingin memfokuskan diri pada kontes dan menggabungkan dengan kegiatan rutin, maka saya terpaksa harus tidur larut malam. Sedangkan saya ingin menikmati semua proses tanpa beban.
Makanya, saya mengundurkan diri sebagai salah satu moderator pada sebuah komunitas dari India. Karena, ada banyak kesibukan di luar. Padahal, pada prinsipnya saya ingin sekali tetap berkecimpung dan berinteraksi dengan banyak komunitas dan steemian dari belahan dunia lain.
Akhir-akhir ini, saya memang banyak menulis tentang hobi saya; berkebun. Salah satunya adalah biar ada postingan setiap hari yang bertemakan pertanian. Sekarang saya sedang berpikir untuk mensponsori kontes, dengan koleksi steem yang belum saya power-up untuk membesarkan akun. Semoga saja ada ide menarik. Saya juga memberi peluang kepada rekan-rekan untuk memberi usulan. Terima kasih sudah membaca postingan saya.
*****
*****
25/10/2024
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Terima kasih...
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit