The Diary Game, 28 September 2024 | Masuk Bengkel di Ujung Pekan

in hive-103393 •  2 months ago 
Assalamualaikum...

Bengkel.png
Edited by Canva

AGENDA ke bengkel pada Sabtu akhir pekan ini tak bisa dielak. Sebab, sudah didaftar secara online. Bahkan sudah masuk dalam sistem. Pada sistem, diminta 30 menit sebelum jadwal servis sudah harus ada di lokasi. Saya pun baru bergerak dari rumah pukul sembilan kurang. Saya pun segera meluncur ke Capella Lampriet, Banda Aceh.

Lokasinya persis di depan Zakir Kopi. Di sampingnya ada kantor besar PLN Aceh. Usai konfirmasi ulang pada petugas, lalu saya pun menceritakan keluhannya. Selama ini, tarikan sepeda motor saya kurang jreng. Bahkan terasa ada yang kurang saat diajak lari kencang. Nyatanya, selalu saja terasa ada yang kurang.

Karena alasan itulah, saya pun membawa kereta alias motor ke bengkel tersebut. Kenapa ke sini? Sebab, di sinilah kami menembusnya sekitar satu tahun silam. Meski sekarang masa servis gratis sudah empat kali itu sudah habis. Meski begitu, saya tetap setia ke sini saja. Alasan lain, bisa usai di servis saya bisa langsung melimpir ke tempat biasa.

20240928_105431.jpg

Seorang montir sedang servis sepeda motor

Usai menyerahkan kunci kepada petugas, saya memilih melihat-lihat showroom Capella. Ada produk baru. Mulai dari Scoopy, Beat hingga NMX. Aiyu, salah seorang pramuniaga segera menghampiri dan menjelaskan beberapa produk baru. Harganya sudah berubah. Honda Beat berkisar antara 20 juta lebih. Sedangkan Scoopy harga terbaru sekitar 24 juta saja. Puas menengok produk baru, saya memilih duduk di ruang tunggu.

20240928_091321.jpg

Belum lama duduk, masuk telepon dari montir yang menangani servis honda saya. Dia menawarkan jasa cat rangka. Dia tidak bilang berapa biayanya. Tapi saya tanya, butuh waktu berapa lama? Dia menjawab memakan waktu hingga tiga jam. Karena saya buru-buru, akhirnya saya tunda untuk mengamini ajakan di montir. Sebab, setelah ini banyak tugas yang harus saya selesaikan.

Untuk membunuh waktu, saya pun membuka perangkat kerja untuk update beberapa berita dan mempersiapkan postingan untuk Diary Game. Hampir dua jam saya di sini. Baru kemudian masuk telepon dari montir untuk mengabarkan bahwa dia sudah selesai tugasnya. Meski berada di lokasi yang sama, saya jawab saja panggilannya. Padahal, kalau saya datangi langsung, sebenarnya bisa saja.

Namun, kadung dia telpon, akhirnya saya memilih bergerak menjauh dikit. Seakan-akan saya memang sedang di luar area. Atau tidak berada dalam jangkauan bengkel . Dia memberi informasi, hasil servis sudah ok, hanya saja, kendala yang saya keluhkan adalah pada isian bahan bakar. Dia menyarankan untuk menggantinya. Karena masalahnya di sana. Saya diminta untuk mengganti dari Pertalite ke Pertamax.

"Minyaknya sudah kami sedot. Setelah ini, bapak bisa langsung ke SPBU mengisi minyak Pertamax," perintah dia.

Sebelum menerima telepon tadi, sebenanya saya juga sudah melihat dia menyedot minyak di tangki. Saya pikir itu hanya sekedar mengosongkan saja. Pasalnya, saat saya masuk bengkel, minyaknya penuh. Sebab, sehari sebelumnya sudah saya penuhi tangkinya. Banyaknya sekitaran 2,5 liter lah, atau 25K.

Saya positif thingking saja. Barangkali, saat bayar nanti akan dikabari minyak yang disedot akan diapakan. Setelah mendengar keterangan dia, akhirnya saya menuntaskan dulu kerjaan yang belum tuntas. Lima menit kemudian, baru saya ke bagian pendataan. Lalu menunggu diprint bill-nya. Harga total 140 K.

20240928_105442.jpg

Sayangnya, si petugas tak sedikit pun menyinggung soal sisa minyak yang disedot tadi. Seharusnya, meski remeh temeh, harus ditunjukkan kepada pemilik. Persoalan kemudian dibawa pulang atau tidak itu urusan belakangan. Tapi, saya tunggu-tunggu informasi itu. Tapi tak keluar juga.

Akhirnya, dia memberi selembar kertas untuk menuju ruang kasir. Membayar harga servis. Jujur saja saya kurang senang. Meski sisi minyak sekitar 2 liter, sejatinya itu dikembalikan ke pemiliknya, sebagai bentuk membuat konsumen puas atas servis mereka. Sekilas ini memang hal-hal kecil seperti ini harus diperhatikan. Saya pun tidak ingin mempermasalahkan. Nanti kesannya terlalu perhitungan atau apalah. Saya pun mengikhlaskan saja ketidakjujuran mereka.

Namun, ketika ada kesempatan, saya akan ungkit hal ini. Tujuannya untuk diperbaiki dan tidak mengambil yang bukan haknya. Dengan muka sedikit masam, akhirnya saya bergegas ke SPBU Beurawe. Lalu mengisi Pertamax penuh tangki. Harganya 40K. Setelah itu, saya pun berangkat ke Kantin Tekkomdik. Tujuan utama, perut sudah minta di isi. Apalagi jam sudah 12 siang lewat dikit.

Usai beli nasi, saya ke Tekkomdik. Selesai makan siang dan ibadah wajib, lalu melanjutkan kerjaan di sini. Apalagi di luar cuaca cukup mendung. Tak terasa hujanpun turun hingga selesai waktu Ashar. Karena tak ada tanda-tanda reda, saya pun memilih "berkultivasi" di sini hingga jelang hari berganti malam. Pukul 18.32 Wib saya segera pulang di bawah guyuran gerimis.

Terima kasih sudah membaca postingan saya.

*****

10 % payout to @steem.amal

Thanks to Steemian friends and the Steemit Team who always support me. I really appreciate it.

*****

Achievement-1

Salam @Munaa

29/9/2024

Authors get paid when people like you upvote their post.
If you enjoyed what you read here, create your account today and start earning FREE STEEM!
Sort Order:  

Upvoted. Thank You for sending some of your rewards to @null. It will make Steem stronger.