Assalamualaikum wr.wb.
Apakabar sahabat stemian semuanya, semoga sehat selalu dan semoga selalu dalam lindungan Allah SWT.
Kali ini saya ingin menceritakan acara hakal bi halal pemuda desa kami yang kedua.
Setelah kami melaksanakan halal bi halal kami di Takengon pada Hari Kamis, tanggal 20 Mei 2021, sorenya kami langsung pulang dan tiba di kampung halaman kami pada jam 23.15 Wib.
KAmbing sedekah dari salah seorang warga kami untuk acara halal bi halal.
Selang Dua hari setelah kami melaksanakan acara halal bi halal dari Takengon kami harus kembali melaksanakan acara halal bi halal lagi di kampung kami, yakni pada hari Minggu, tanggal 23 Mei 2021. Namun, bedanya acara yang kedua ini sama sekali tidak kami rencanakan,sedangkan acara halal bi halal kami ke Takengon sudah kami rencanakan jauh-jauh hari sebelumnya.
Pada hari Jum'at (malam Sabtu) Tanggal 21 Mei 2021, salah satu warga desa kami menjumpai ketua pemuda desa kami untuk memberitahukan bahwa beliau menyumbangkan seekor kambing untuk pemuda desa kami untuk acara halal bi halal.
Selanjutnya ketua pemuda desa kami langsung membuat pengumuman atau pemberitahuan melalui media sosial ataupun melalui grup Whats App pemuda desa kami, kami pun terkejut. Sehingga kami bermusyawarah di grup Whats app guna membahas rencana acara tersebut.
![IMG_20210525_144231.jpg](
Sedang memotong daging kambing yang telah disembelih.
Maka , hasil dari musyawarah tersebut kami menyepakati untuk melaksanakan acara tersebut pada malam Senin (hari minggu, tanggal 23 mei 2021) , dikarenakan kami merasa tidak enak ,karena salah seorang warga kami telah memberikan seekor kambing kepada kami, dan supaya sedekah salah seorang warga desa kami tersebut tidak sia-sia.
Kami mulai bekerja dari pagi hari minggu, kami beberapa orang mengurus kambing, yaitu menyembelih, lalu memisahakan kulit dengan tulang dan daging, juga memotong dalm ukuran kecil-kecil dan kemudian membersihkan nya dari darah agar suci.
Sebagian pemuda mempersiapkan peralatan dan bahan kebutuhan memasak, yakni mengangkut alat dan bahan dari Meunasah ke Balai desa kami, karena kami menyelenggarakan acara tersebut di balai desa.
Beberapa orang pemuda sedang mengangkut peralatan dan bahan keperluan memasak.
Sebagian pemuda lainnya berbelanja untuk alat memasak daging kambing juga beberapa lauk lainnya sebagai pelengkap menu. Kami semua membagi tugas, agar acara halal bi halal kami bisa terlaksana dengan baik. Semua bekerja sama meaki tidak sama kerja.
Rasa lelah kami yang baru dua hari yang lalu pulang Dari Aceh Tengah juga masih terasa, bahkan ada beberapa kawan-kawan kami yang sudah harus beristirahat karena sakit sehabis pulang dari Takengon , Aceh Tengah.
Namun, rasa lelah tersebut tidak kami hiraukan , tetap dengan satu tujuan yakni menyukseskan acara halal bi halal edisi yang kedua ini. Dan Alhamdulillah semuanya mau berkerja tanpa ada yang bermalas-malasan.
Suasana di balai desa pada malam acara
Setelah semua alat dan bahan sudah tersedia kami pun beristirahat guna untuk menyimpan tenaga untuk nanti malam kami akan bekerja lagi.
Setelah magrib kami langsung kembali bekerja, yaitu memasak daging kambing dan juga menanak nasi sebagai temannya. Sebagian kami mengangkut kayu untuk bahan bakar api , sebagian menyiapkan piring , sebagian menanak nasi , dan sebagian yang lain menyiapkan keperluan yang lain.
Sedang menanak nasi
Sedang memasak daging kambing
Daging kambing mulai dimasukkan ke dakam bejana pada jam 20.15 Wib, sedangkan nasi sudah mulai di nanak pada jam 19.45 , dikarenakan tungku yang tersedia hanya satu, dan hanya bisa menampung 15 Kilo gram beras , sehingga harus dinanak hingga 3 kali. Jadi dikarenakan memakan waktu yang lebih lama, makanya kami harus duluan menanak nasi.
Proses menanak 40 kilo gram nasi memakan waktu sekitar 4 jam, yaitu selesai dinanak semua pada jam 00.15 Wib, sedangkan proses memasak daging kambing memakan waktu selama 4 jam 30 menit, yaitu selesainya pada jam 00.45 .
BEberapa pemuda sedang menyajikan nasi dan daging kambing ke dalam piring.
Segera setelah masak, kami langsung menyajikan nasi dan lauk yakni kari kambing kedalam piring, ada sekitar 150 piring yang kami sediakan, setelah kami sajikan semuanya ke dalam piring dan sesuai dengan jumlah piring, barulah kami menyantap masakan tersebut bersama.
Dan alhamdulillah itu cukup untuk semua orang yang hadir pada acara malam tersebut, bahkan lebih. Kami makan bersama di balai desa pada jam 01.15 wib.
Sedang menyantap sajian kari kambing dalam acara halal bi halal
Layaknya acara halal bi halal kami di Takengon, acara di kampung pun berjalan dengan lancar Alhamdulillah tanpa ada hambatan dan rintangan apapun. Meski rasa lelah tetap ada, namun tidak terasa karena kekompakan yang luar biasa terjalin dalam persatuan dan keaatuan pemuda desa kami.
Sekian lah cerita saya kali ini, semoga ada manfaatnya. Terimakasih
Salam Stemian
@nazaroel