The Diary Game (Kamis 20 Mei 2021) Puasa Pertama di Bulan Syawal

in hive-103393 •  4 years ago  (edited)

IMG_20210520_183728.jpg

Assalamu'alaikum, Sahabat Stemian...

Jam 04.15 saya terbangun tanpa bunyi alarm. Saya kedapur untuk makan sahur. Hanya sendirian. Sambil makan saya menonton video youtube agar tidak kesepian. Ini hari pertama saya berpuasa di bulan syawal karena beberapa hari yang lalu berhalangan. Setelah makan sahur saya kembali tidur. Saya melihat anak-anak dan suami tertidur pulas. Rencana mau puasa sunat Syawal, tapi saya harus menggganti dulu puasa yang tinggal beberapa hari, kemudian baru saya lanjut dengan puasa sunat Syawal. Waktunya masih lumayan lama, muda-mudahan tidak ada halangan apa-apa sehingga saya bisa menyelesaikan puasa sunat Syawal. Mata terasa berat jadi saya tidak menunggu waktu subuh. Tak lupa saya menyetel alarm agar terbangun untuk sholat subuh.

Jam 9 pagi, saya sudah siap-siap untuk berangkat ke kota. Saya akan membuka rekening bank baru untuk keperluan usaha. Bilqis ikut serta karena hari ini dia belum masuk sekolah. Sebenarnya sudah masuk tapi dia tidak mau pergi karena di awal sekolah biasanya banyak anak-anak yang tidak datang dan tidak belajar.

Sekitar jam 10 saya sudah sampai di bank Aceh.

IMG-20210520-WA0005.jpg

IMG-20210520-WA0004.jpg

IMG-20210520-WA0003.jpg

Saya mendapat nomor antrian B018. Alhamdulillah tidak perlu mengantri terlalu lama. Baru duduk 10 menit nomor saya sudah dipanggil.
Setengah jam kemudian saya sudah selesai dengan CS dan mendapatkan buku rekening saya.

Saat pulang Bilqis mengeluh kepanasan, matahari memang sedang terik-teriknya.
Walau jalanan tidak macet tapi tetap terasa gerah karena hawa yang panas.

IMG-20210520-WA0007.jpg

Di perjalanan Bilqis tidak minta makan apa-apa karena dia tau saya sedang berpuasa. Kalau saya tidak puasa saat-saat pergi kek gini biasanya dia minta bakso, mie pokoknya harus berhenti dulu untuk makan. Tapi tadi dia hanya minta minum coca cola.
"Nanti adek sakit perut kalo minum itu" ujar saya.
"Kan udah lama gak minum mak, sekali-sekali kan gak papa".
"Ya sudah, kalo sakit perut jangan mengeluh ya".
"Iyalah mak. Kan adek yang minta, mana ada adek ngeluh".
Saya menghentikan motor di warung simpang buloh untuk membeli minuman Bilqis.
"Dua ya mak. Adek satu mamak satu" katanya saat turun membeli minum.
"Mamak gak usah. Untuk adek aja".
"Mamak kan haus juga" katanya lagi.
"Mamak kan puasa".
"Oya, adek lupa. Tapi panas kali ni mak, mamak gak haus" saya hanya tersenyum mendengar celotehnya.

Kemudian saya melanjutkan perjalanan pulang.
"Enak kali minuman ni mak. Mamak pasti suka".
"Mamak suka tapi gak boleh tergoda kan". Jawab saya disambut dengan tawa Bilqis.
Saya menambah laju motor agar cepat sampai kerumah.

Jam satu kurang 15 kami sampai dengan selamat di rumah. Alhamdulillah, setelah berganti pakaian dan sholat dhuhur saya tidur sebentar. Kemudian terbangun saat azan ashar berkumandang dari masjid yang tidak jauh dari rumah.

Menjelang berbuka tidak ada persiapan apa-apa untuk berbuka, hanya lauk seadanya. Tidak seperti di bulan Ramadhan yang memang setiap hari terasa spesial karena anak-anak sudah mulai berpuasa juga. Agar mereka tetap semangat setiap hari menu dan penganan untuk berbuka sesuai dengan permintaan mereka.

IMG_20210520_183728.jpg

Waktu berbuka tiba, segelas teh manis dan air putih sudah cukup melepas dahaga. Alhamdulillah...

Authors get paid when people like you upvote their post.
If you enjoyed what you read here, create your account today and start earning FREE STEEM!
Sort Order:  

Postingan ini telah dihargai oleh @steemcurator08 dengan dukungan dari Proyek Kurasi Komunitas Steem.

Ikuti @steemitblog untuk mendapatkan info tentang Steemit dan kontes.

Anroja