The Diary Game, Betterlife [Jumat, 22 Oktober 2021]: Diantar Sartre Tidur Siang, Apakah Clickbait?

in hive-103393 •  3 years ago 

Ternyata Ibu manggil orang buat ngeberesin pohon Kelapa waktu kami di rumah kak Mimam. Sisa sibuknya numpuk di bawah pohon sebab tak ada pasukan yang tinggal bareng Ibu kemarin. Hanya ada bapak. Naufal dan Saya tiba saat bacaan Quran di Masjid telah riapi telinga sebentar sebelum magrib.

WhatsApp Image 2021-10-22 at 21.38.17 (1).jpeg
Kelapa Yang Sudah diberesi di Halaman Samping

Sejak di rumah, saya sering sudah kebangun sejak lima pagi kurang. Ibu dan Bapak yang biasanya duluan. Jantung saya suka mau copot kalau kebetulan Ibu duduk baca sesuatu pakai mukena putih penuh di kursi ruang tengah yang letaknya tepat di depan pintu kamar.

Hari ini, setelah buka seluruh pintu dan jendela untuk bawa udara segar masuk ke rumah: saya nyetel syaikh mishari di ar-Rahman sampai Waqiah dan masuk hidupi lampu kamar untuk bikin tiga adik saya duduk sebelum ambil subuhnya masing-masing. Di luar gelap. Belum jam 6.

WhatsApp Image 2021-10-22 at 21.38.17.jpeg
Sebelum Seluruhnya Diberesi

Baru saat cahayanya cukup, saya keluar untuk beresi halaman: menyapu dedaunan kering dan tumpukan kelapa. Saya kepingin bilang bahwa rencana paling besar sejak tinggal lagi di rumah adalah 1) istirahat digital. Jeda digital(?) untuk bikin tubuh dan pikiran saya lebih plong dengan hanya memegang hape untuk kerjaan dan percakapan di jam-jam tertentu, sehingga banyak sekali momen hidup saya lewatkan tanpa rekaman gambar digital; dan 2) Ngembangin interaksi positif di dunia nyata dengan orang di sekitar supaya keberadaan saya berdampak (sebelumnya sering cuma pulang sebentar, sehingga lebih banyak ngabisin waktu di rumah saja).

Pasca seluruhnya resik, saya masuk. Ibu bikin nasi goreng dan goreng telur ayam kampung yang ngga sengaja saya temui di kardus sampah lembab kemarin yang saya diami supaya kering biar mudah dibakar (bener-bener Ayam!). Setelah sarapan sambil nonton film India bereng Ibu di ruang tengah, saya masuk ke ruang depan untuk beresi tiga kardus buku yang datang dari kosan saya di medan. Ada dua ratusan buku yang nantinya akan saya masukkan ke koleksi perpustakaan yang direncanakan akan dibuka buat umum supaya hisabnya baik dan bermanfaat (do'akan, teman-teman!)

WhatsApp Image 2021-10-22 at 21.38.18.jpeg
Di Pasar Ikan Blang Jruen

Sore harinya pasca pulang Jumat, saya coba baca sesuatu perihal Sartre dan perkembangan pemikirannya dibuku yang ditulis Bertens (Sejarah Filsafat Kontemporer II: Prancis, Gramedia, 2014) setelah ngga sengaja ngobrolin eksistensialisme yang dieksplorasi Mersault dalam Orang Aneh (Albert Camus, Penerbit Narasi). Saya ngantuk, jujur saja, sebelum sampai lima halaman, meski sebenernya topik ini sudah pernah saya pelajari saat kuliah dan kerap saya obrolkan tiap ketemu Franky dan Titan saat masih di Medan.

Saya melewatkan Ashar di Masjid, dan baru benar-benar bangun setengah lima sore untuk temani Ibu beli ikan di Blang Jruen, sebab tukang ikan langganannya absen (lagi) pasca ambil Ashar sendiri di rumah. Di jalan pulang, kami sempat singgah buat metik kangkung di paya samping cluster I Exxonmobil Aron buat makan tiga Kelincinya Mizan dan baru tiba di rumah saat magrib.


WhatsApp Image 2021-10-22 at 21.38.16.jpeg
Sesi Metik Kangkunya

Di meunasah hari ini, saya ketemu bang Saiful yang pulang untuk Maulid minggu nanti. Jabat tangannya kuat dan menyenangkan meski percakapan tak dapat kami panjangkan. Saya sempat pulang ke rumah sebelum akhirnya keluar untuk ambil Isya di masjid. Sebelum sampai di rumah, ngobrol dan nyimak percakapan orang rumah sambil nulis catatan ini, saya sempat ke Geudong untuk beli minuman kopi instan di minimarket. Saya baru tau gula bungkusan yg mereka jual harganya lebih murah dibanding yang dijual di kedai dekat rumah. Senang bikin rumah berhemat hari ini. Senang bisa siapkan ini di sini hari ini.

Senantiasa sehat dan waras, teman-teman. Saya belum ngebayangin apa-apa lagi selain besok bisa ikut seluruh jamaah di masjid dan beresi sisa buku yang ada.

Meunasah Mesjid, Syamtalira Aron
Salam. Salam. Salam.

Authors get paid when people like you upvote their post.
If you enjoyed what you read here, create your account today and start earning FREE STEEM!